Artikel ini saya tulis untuk mengingatkan diri sendiri
juga sekaligus mengingatkan para aktivis dakwah tentang virus merah jambu, apa itu virus merah jambu ?
tentunya kita sudah tau donk virus merah jambu adalah ketika seseorang jatuh
cinta atau falling in love kepada lawan jenis, nah virus ini juga mengidap
kepada sebagian besar aktivis dakwah yang bekerja dalam ranah dakwah, dulu kak
innah sebagai ketua sebelumnya pernah bilang kepada kami pengurus LDF (lembaga
dakwah fakultas) yang sudah menjadi alumni “akhwat... ingatki nah bahayanya
virus merah jambu karna virus merah jambu melemahkan pergerakan kita sebagai
aktivis dakwah”
Kalau saya sendiri tidak pernah mengalami virus merah jambu (baca
: sesama pengurus) tapi kalau jatuh cinta sama yang bukan pengurus itu pernah (namanya juga manusia biasa) ,
kenapa bisa saya tidak jatuh cinta sama pengurus ? karna dari sekian banyak
ikhwan kami tak pernah saling berbincang, bertegur sapa, kalaupun akhwat dan
ikhwan melakukan musyawarah itupun ada hijab yang membatasi jadi tidak saling
kelihatan hanya suaranya saja yang terdengar, kalaupun ada sesuatu yang ingin
dimintai tolong kepada ikhwan itu juga pasti dibalik hijab, jadi mana mungkin bisa jatuh cinta ? tapi
terkadang ada juga sebagian virus merah jambu yang mengindap sesama aktivis
dakwah dan saya tidak tau bagaimana awal mulanya bisa mengendap virus demikian
yang saya tau pasti virus merah jambu dimulai dari adanya kedekatan komunikasi
, bukankah demikian ? bisa jadi sesama aktivis dakwah itu sekelas kemudian satu
kelompok dan kemudian timbullah komunikasi dan benih-benih cinta dan bisa jadi
juga sebelum hijrah ikhwan ataupun akhwat luas pergaulannya, dan seringnya
bercampur baur karna dulu belum tau batasan pergaulan antar lawan jenis
sehingga itu masih dibawah sampai sekarang pada saat hijrahnya istilahnya “sisa-sisa
masa jahiliyah”. Bukan Cuma itu saja bisa jadi juga ada memang tipe-tipe ikhwan
yang senang menggombal, dan senang memberi tausiyah biar niatnya akhwat
terpikat dan akhwatnya juga tipe genit dan senang digombalin. contohnya :
“masyaa.. Allah ukhti tilawahnya merdu sekali”
“ukhti seperti bidadari surga, ana kagum dengan ukhti”
“ ana ingin menjadikan ukhti sebagai istri ana kelak”
Dapat kita indikasikan tipe ikhwan seperti ini bisa jadi “ikhwan
gadungan” atau memang beneran ikhwan namun ilmu agamanya masih dangkal mungkin
karna baru-baru ikut ngaji. Ikhwan sejati adalah yang tidak mengumbar kata-kata kepada yang
belum halal, dan tidak berani mengumbar janji jika belum pasti dia tepati dan
jikapun terlanjur berjanji dia pasti berusaha untuk menepatinya. Sedangkan akhwat
sejati yang menjaga kehormatan dan kesuciannya serta cerdas dalam bersikap “halalkan
atau tinggalkan”.
Kepada saudaraku(i) janganlah engkau
menyempitkan rahmat Allah Subahana’hu wata’ala, rahmat Allah Subahana’hu wata’ala
laki-laki sholeh maupun wanita shalihah masih banyak. Akhy,,,, bisa jadi wanita
yang saat ini engkau menjalin komunikasi dengannya, dan terlanjur engkau
memberi harapan untuk menikahinya karna bisa jadi ada wanita lain yang lebih
shalihah, lebih, rajin, lebih taat, lebih cantik, baik keturunannya, lebih
pintar masak, lebih banyak hapalannya, lebih lembut perangainya dibanding
wanita yang saat ini engkau telah lama menjalin komunikasi dengannya . Maka
hubunganmu saat ini hanya membatasi kebebasanmu untuk memilih istri nantinya.
Kepadamu ukhti... bisa jadi laki-laki saat ini yang
terlanjur lama engkau menjalin komunikasi kepadanya boleh jadi bukanlah yang
terbaik untukmu, bisa jadi ada yang lebih sholeh, kepribadiannya, tanggung
jawabnya, banyak hapalannya, lebih bagus pendidikannya, lebih penghasilannya,
yang duluan datang kepadamu dibanding si dia, maka dengan berat hati engkaupun pasti menolaknya
karna hatimu telah terikat sebelumya walau tanpa ikatan.
Akhi...ukhti ... kalaupun belum siap untuk menikah maka
jangan dulu menjalin komunikasi dengannya, tahan godaan setan yang dapat
menjerumuskanmu. Pernahkah kalian mendengar cerita bahwa ada seorang hafizh dan
hafizah (penghapal al’quran) yang ketahuan berzina ?. dan ada juga sebuah
cerita seorang akhwat dan ikhwan yang telah mau menikah tapi sebelumnya si
ikhwan ini mengajak si akhwat untuk mengunjungi rumah barunya yang nantinya akan
ditinggali setelah mereka berdua menikah, pergilah mereka berdua siikhwan dan
siakhwat ini berdua dengan mengendarai mobil calon suaminya tanpa disertai
mahrom (baca: hanya mereka berdua) dan sesampainya dirumah baru , si akhwat
melihat-lihat setiap rumah dan kemudian dia izin kepada calon suaminya ke WC untuk
buang air kecil , tiba-tiba didalam WC si akhwat menjerit karna kecoak kemudian
datanglah si ikhwan dan mendobrak pintu wc dan apa yang terjadi ? siakhwat
auratnya tersingkap dan si ikhwan pun berzina dengan siakhwat . Lantas setelah
dalam perjalanan pulang dari melihat rumah baru , lantas mereka berdua
kecelakaan dalam mobil dan siikhwan meninggal dunia sedangkan si akhwat masih
hidup tapi qadarullah dia harus menanggung bayi tanpa ayah atas perbuatannya
dan menanggung malu. Naudzubillah semoga ini menjadi pelajaran bagi diri-diri
kita karna se-sholeh ataupun se-shalihahnya diri kita pasti ada saja celahnya
untuk setan berusaha menggoda.
Akhy ... ukhti.. seandainya kalian sedikit bersabar untuk tidak
menjalin komunikasi kalian selama ini maka semuanya dapat dikendalikan. Ingat
masih ada taaruf bila tiba masanya bila kalian sudah siap untuk menikah, kalian
bisa saling mengenal dan bertanya dan dalam proses ta’aruf tak ada yang perlu
saling disembunyikan, penyakit-penyakitnya, kebiasaannya, penghasilannya,
semuanya dapat ditanyakan dan meminta komitmen awal pada saat taaruf juga boleh
dilakukan, bukankah ini jalur yang syar’i ? kalau suka boleh diteruskan lanjut
kesesi lamaran kalaupun tidak suka, boleh tidak diteruskan tanpa ada kedua
pihak yang merasa tersakiti. Bukankah ini lebih baik dibanding telah lama
menjalin hubungan tapi ujung-ujungnya tidak bersatu kedalam pernikahan ?
Akhi dan ukhti... tak perlu risau akan jodohmu dan jodoh itu
tidak perlu di string dengan komunikasi nanti dia bakal menemukan jalannya
sendiri, biarkan Allah yang menentukan itulah yang terbaik. Lebih baik Allah
yang pilihkan dari pada mengikuti kehendak nafsu diri sendiri .
Untukmu akhy... jika belum mau untuk menikah, janganlah dulu
untuk mencoba memikat kumbang, jadilah engkau mujahid yang gagah perkasa
seperti Rasulullah dan para sahabatnya seperti Abu bakar, Umar, Ali, Usman, Mushab
dll dia kobarkan dirinya untuk perjuangan islam. Kumbang mana yang tidak bangga
jika kelak memiliki mujahid hebat kekasih Allah ?
Dan untukmu ukhti... jadilah engkau seperti khadijah, maryam,
aisaah, aisyah, fatimah, siti hajar, siti sarah dll. teladani kesungguhan, kesabaran, kekuatan, ketabahan,
dan pengorbanan mereka. Jangan sampai melayang soal hati lagi yaaa.... boleh
melayang soal hati asalkan kecintaannya itu ditujukan kepada Allah dijalan
dakwah. Alangkah lebih baik kalau kita baper’nya yang positif contohnya bawa perubahan
bukan bawa perasaan. hehehehe
dakwah adalah cinta dan cinta akan meminta segalanya dari dirimu...
saat engkau sedang makan, maka cinta akan mengambil waktu makanmu,
saat engkau sedang belajar, maka cinta akan mengambil waktu belajarmu,
saat engkau sedang mengerjakan tugas, maka cinta akan mengambil waktu kerja tugasmu,
jika engkau sedang istirahat, maka cinta akan mengambil waktu isirahatmu,
saat engkau sedang tidur, maka cinta akan mengambil waktu tidurmu
(puisi karangan a.muhammad akhyar)
terkadang cinta menyita semua pikiran kita, menyita perhatian kita, dan impian-impian kita pun semua berkaitan tentang cinta dan cinta ini pun dipahami oleh Mushab Bin Umair sehingga ia rela meninggalkan kemegahannya di mekkah sehingga menjadi duta pertama kaum muslimin di madinah karna memenuhi panggilan cinta.
0 komentar:
Posting Komentar