Selamat malam sahabat blog...
maaf sudah lama tidak posting akibat banyak sekali kesibukan akhir-akhir ini,
ini adalah percakapan waktu tanggal 28/12/2016 Percakapan malam itu berkaitan tentang jodoh dan baru sempat diposting.
“kak cum... pasti kriteria laki-laki idamanta itu yang
pertama beriman, kedua itu pasti berpendidikan, dan yang ketiga itu pasti
berasal dari keluarga baik-baik”. Kataku
“sotta lagi alya, tidak jhi juga deh...
berpendidikan yang bagaimana ?” kata kak cum.
“berpendidikan maksudku pasti
mempunyai sifat kepemimpinan yang baik.”
jawabku.
“tidak jhi juga saya alya, itu
kriteria yang kamu sebutkan tadi adalah kriteria standar wanita zaman sekarang,
kalau saya biar tidak berpendidikan asalkan dia mau bekerja keras dan mau
berusaha. Karna saya itu alya paling ilfill lihat cowok yang apa-apa semuanya
disebutkan kebaikannya misalnya begini “baikka saya nah, sholat tahajjudka tadi
malam, tadi toh pergika donor darah bla bla bla...”.itu yang tidak kusuka saya
dari cowok alya mending itu yang diam-diam tapi kelihatan sendiri jhi itu
nantinya...”. kata kak sumi
“ohhhh iya di kak seperti
pengibaratan pucuk es dikutub utara yang kelihatan pucuk-pucuknya saja tapi
dibagian dalamnya terdapat bagian raksasa.” Kataku
“iya seperti itulah alya” kata
kak cum.
*Beberapa detik kemudian
“alya tidak sengajaka ketemuka tadi dengan orang yang bisa
membaca garis tangan , katanya toh ini tangan kiriku bagus sekali katanya dan
bisa untuk simpan uang , tapi pada saat dibaca garis jodohku katanya masih
jauh, memang nah alya pernahka juga dulu ketemu sama bapak-bapak yang bisa baca
garis tangan dan sama jhi itu na’bilang “jodohmu masih belum kelihatan nak,
tapi meskipun begitu alya saya merasa toh kalau dalam waktu dekat-dekat ini
bakalan baguski karierku , bakalan terus melonjak naik tapi kalau masalah jodoh
belum ada kelihatan,”kata kak cum.
“kalau itu dirasa kak berarti itu mhi nanti yang terjadi
karna Allah itu sesuai dengan persangkaan hambanya dan bakalan itu mhi, dan
kalau bisa saya bacaki , kita itu orangnya kak kalau masalah percintaan dan
pernikahan tidak terlalu pusing dan diurutkan kenomor sekian dan urutan pertama
itu adalah prioritasta pasti karier
meskipun tidak dinafikkan ada seseorang didalam hati dan itu yang
ditunggu-tunggu belum phi juga datang-datang,” Kataku kepada kak cum.
“alya... alya kuingat’i sedding kata-katanya kak irma bilang
“itu sumi mau sekali mhi bde menikah tapi belum phi dilamar-lamar, hehehe kalau
kuingat jatuh sedding harga diri tapi lucu toh seandainya na tau teman kos’ku
itu pasti dibully’ka lagi bilang “mentong kau cum... tidak laku-lakuko,” dan
lihatmi alya kalau salah tangkapki anak-anak disebelah,”. Kata kak cum.
“begitulah kak , salah tangkapki dan biasa terjadi”
“yakinka ini alya kalau masalah jodoh pasti orang
terdekatnya jhi na’temani menikah” . kata kak cum kepadaku.
(sontak)
“Ahhh kak janganki sotta belah, dari mana bisa ditau , padahal saya
sendiri tidak tau?,” tanyaku.
Dari tingkahmu saja bisa ditau, pasti ada mhi na simpan-simpankan ko itu
bapakmu,”kata kak cum.
Kalaupun misalnya ada dan itu bukan pilihanku sendiri bagaimana ?,”
jawabku
Yakinka bakalan menurut jhi’ko itu apa-apa yang dibilang sama orang
tuamu,” Kata kak cum.
“Iyakah ?,” kataku.
“alya toh berpikir lagi, aminkan mhi saja karna siapa tau ikhwan dari
soppeng atau ikhwan dari nunukan ,?. (kata husni)
“hmmm husni toh siapa tau bukan,”kataku.
“kenapaikah alya ? kalau kulihat-lihat memendam perasaan sekali sama
seseorang ?,”kata kak cum.
“masa weh kak ? dari mana lagi ditau ? pintar meramal ? ,” kataku.
“bukan masalah pintar meramal, kan kalau meramal itu dalam islam sama
saja dengan syirik dan tidak akan diterima sholatta 40 hari 40 malam, tapi ada
yang saya tau dari ilmu psikologi kalau kulihat itu bagian bawah mata’ta mengkerutki
naik keatas seperti ini (sambil memperagakan) berarti ada itu dipendam.”kata kak cum.
“terus bagaimana bisa kita tau kalau orang terdekatku jhi nanti kutemani
menikah ?,” kataku.
“kalau kulihatki kita terlalu kaku’ki sama orang baru berarti nanti tidak
jauh jhi itu jodohta palingan orang-orang terdekatta jhi,” kata kak cum.
“ohh... masa weh kak ?,”tanyaku.
“Allahu’ WA’lam terserah mau percaya atau tidak kan saya bukan tuhan yang
bisa dipercaya seutuhnya,”kata kak cum.
Ada hal yang membuat saya kagum dengan sosok kak
sumi walaupun orangnya cenderung keras, tapi dia berhati keibuan dan banyak hal
yang bisa pelajari dari dia yaitu ilmu dan pengalaman, saya belajar sedikit
mengenai proposal dan persuratan, ilmu psikologi, bisnis dan keuangan, karya
seni, dan petikan-petikan ilmu kehidupan lainnya dari dia, bahkan belajar ilmu
agama dari perkataan dia meskipun bukanlah orang yang taat insyaa Allah dia
adalah orang yang hanif (baik) . Husni selalu berkata “cocokki alya ketemu sama
kak cum, karna alya itu banyak bertanya sedangkan kak cum banyak menjawab”.
“Iyakah alya banyak sekali pertanyaannya terkadang harus dijelaskan
sampai keakar-akarnya, selesai satu masih ada lanjutannya terus bagaimana tidak
buat kesal ?,” kata kak cum.
Saya, husni , dan kak sumi satu
kamar dan kak sumi selalu curhat sama kita, dan yang bikin aku kagum sama
sosoknya adalah dia tidak pernah pacaran kak sumi selalu berkata ;
“buat apa pacaran kalau hanya
jadi main-mainan cowok ? yakinka kalau misalnya sebelum pernikahan sudah banyak
mantan , apa disisakan untuk suamita nanti ? dan coba bandingkan sama orang
yang tidak pernah pacaran dalam hidupnya kalau misalnya ditanya “berapa orang
pernah pacaran sama kamu dulu ?,” dan kalau dijawab “tidak ada dan tidak
pernahka pacaran,” yakinka akan dihargai sekaliki sama laki-laki. Dan itu jhi
saya kupegang prinsipku dari dulu, saya tidak mau dimain-maini sebelum menikah
laki-laki cari wanita yang cantik untuk dipacari tapi pada saat mau menikah dia
pasti cari yang sholehah, dan saya bukanlah pantas untuk dipacari tapi
pantasnya untuk dinikahi.” ~ kak cum.

0 komentar:
Posting Komentar