Sabtu, 22 April 2017

Secercah harapanku


Cerita ini dimulai dari awal aku mendapat haidh pertama yaitu kelas 3 SMP dimana saya sering curhat bersama temanku tentang permasalahan yang kuhadapi :

"Arma bagaimana di' tidak haidhka selama 2 bulan lebih . nah kamu pernah kamu alami ?

" tidak jhi saya selama ini selalu teratur, mungkin hamil biasanya begitu"

"Ih... Bisanya itu nah tidak pernahka saya pacar-pacaran, nah biasanya kalau orang hamil mual-mual , muntah-muntah padahal ini tidak"

"Siapa tau semut kasih hamil hehehe"

"Arghh... Tidak jhi deh.."

Yang aku tau dulu sewaktu remaja saya memang punya masalah haidh yang tidak teratur , bahkan jika haidh dapat mengeluarkan darah yang banyak sekali. Setiap disekolah pasti ROK yang kukenakan selalu tembus , banyak teman-teman bilang biasanya kalau seperti itu akan susah mempunyai keturunan tapi saya tidak terlalu memikirkankan karna umur yang masih terbilang sangat muda yang kupikir hanya " jika susah punya keturunan bisa adopsi anak atau menyuruh suami nikah lagi apa susahnya khan ?" (tapi itu dulu, sekarang saya sangat memimpikan suatu hari nanti punya keturunan yang shalih shalihah calon pemimpin umat yang kudidik dengan penuh cinta dan dari darah dagingku sendiri dan suami sangat sayang kepadaku tanpa pernah berniat memadu)

Waktu kelas 2 SMA saya pernah drop jatuh pinsang dilarikan ke RS pangkajenne Karna kekurangan darah yang sangat banyak. Pernah sempat di USG katanya ada sesuatu didalam rahim yang masih sangat kecil (ntah apa) yang jelas disuruh berobat rutin siapa tau Dengan minum obat yang didalam rahim bisa meletus atau tidak tumbuh besar, sebenarnya bisa dihilangkan dengan cara dikuret tapi dokter sangat menyayangkan karna umur masih terbilang sangat muda dan masih gadis.

Seiring berjalannya waktu dan tempat karna sekolah berpindah-pindah, saya juga selalu pindah-pindah dokter spesialis kandungan (soppeng, nunukan, makassar) dan setiap dokter yang kutemui bilang "tidak mengapa, biasa terjadi diusia segini, dan ini hanya gejala hormon, nanti juga bakalan berhenti sendiri asalkan rutin berobat". Saya sedikit lega mendengarnya tapi saya tidak pernah rutin berobat hanya diawal saja.

Tidak lama kemudian, beberapa tahun lamanya tdk pernah check up akhirnya drop dan pendarahan haidh yang banyak sekali dan pada saat saya mau keluar ke arah pintu kamar kos tiba-tiba kepala terbentur digagang pintu hingga pinsang
Beberapa menit pinsang tak sadarkan diri dikamar. Selepas sadar, saya hanya bisa menangis "Yaa Tuhan, kalau memang ajalku sudah dekat tak mengapa kau ambil aku sekarang". Tiba-tiba pintu kamar kos terketuk dan ternyata itu ibu kos'ku berteriak diluar :

" Lola .. Lola kamu didalam kah ? Buka pintumu dulu". Lalu dengan tertatih aku bukakan pintu

"iye pung tunggu sebentar (sambil membersihkan darah yang dilantai)"

"Kamu lola, jangan selalu tutup pintu kamarmu, nanti kalau ada apa-apamu nah tidak ditau-tau ? bapakmu barusan menelpon bilang ada itu lola dikamar nah tidak bisa mhi bergerak,
bikin kaget-kaget. Jadi bagaimana mhi perasaanmu ?"

"Tidak apa-apa jhi ini pung, berhenti sendiri jhi nanti pung"

"Mau dibawah ke RS atau dokter praktek ? Nah hujanki jg skarang atau bagaimanakah kuat jhi kalau dibonceng naik motor?"

"Jangan mhi pung nanti phi besok saya ke RS sama temanku, mau jha ini pung minta tolong dibelikan pembalut sama obat diapotek"

"Oh iya sini mhi, nanti saya minta tolong Sama anak disini"

Setelah obatnya sudah, saya minum Dan saya rasa perut saya seperti ditinju-tinju Dan esok harinya haidh berhenti kembali.

***
2 hari kemudian haidh saya kembali lagi Karna berhenti mengkonsumsi obat itu Dan pendarahan yang begitu hebatnya hingga saya serasa tak kuat lagi, sehingga saya dilarikan ke Rumah sakit awall bross makassar, karna kondisi tidak memungkinkan akhirnya diopname dan transfursi darah 4 kantong karna HB begitu rendah.

Setelah hasil USG keluar, ternyata penyebabnya sudah ditemukan yaitu Ada miom didalam dinding rahim sebelah kanan 4x5 cm dan harus diangkat Kata dokternya "nanti kalau sudah tidak haidh lagi Dan kondisi fisik sudah bagus, Baru kita bisa angkat dan terserah kapan siapnya"

"Tidak apa-apakah itu dok kalau sudah wisuda baru diangkat itu penyakitnya Karna maumi INI dok target selesai bulan-bulan 8?" Tanya bapakku.

"Oh tidak apa-apa yang penting rajin kontrol tiap bulan, tapi saya hanya bisa kasih obat pengatur hormon agar teratur siklus haidnya, Karna kalau tidak diangkat ini miomnya akan begini terus secara berulang haidhnya tidak teratur dan banyak darah keluar"

"Tidak berpengaruh dok sama kandungannya ?"

Tidak, yakin saja.

(Kemudian dokter natalie berlalu)

"Ingat nah sayang, diangkat kalau mau cepat sembuh tidak dikasih nanti cucu bapakta"

"Hehehe iya dok"

Setelah beberapa lama rajin check up ke dokter akhirnya obatnya habis juga dan pada saat obatnya habis terjadi pendarahan lagi, karna sudah panik ,keluarga akhirnya malam-malam dibawah kedokter praktek RSIA amanat dan dokternya juga bilang hal yang sama "sebaiknya diangkat"

Awalnya saya sangat takut dengan operasi, selain minum obat dokter saya juga minum ramuan herbal air rebusan daun sirsak dan kunyit putih tetapi untuk ramuan herbal khasiatnya memang butuh waktu lama dan tidak secepat operasi , sementara keluarga tidak tega melihat saya kesakitan terus menerus akhirnya saya berubah pikiran mau segera dioperasi saya jadi teringat kata-kata keluarga :

"Itu rahim sudah seperti jantungnya wanita, kasihanilah calon suamimu kelak jika tidak bisa memberikan keturunan karna rahim disitulah ada kehidupan" quote kak tiar

"Ndag usah pikir apa-apa, fokus saja sama penyakitmu, kalaupun harus diangkat tidak apa-apa, jangan pikirkan biaya, karna jangan sampai dibuangko sama suamimu nanti kalau tidak ada keturunanmu, biar bagaimanapun banyaknya uangmu. Kata bapakku.

"Jangan mhi khawatir nak, banyak jhi juga keluarga dan orang yang punya penyakit seperti itu nah bisa jhi melahirkan , banyak tonji anaknya" kata pung bonga

"Kamu tau itu ussy yg artis ? Istrinya andhika ? Sama penyakitmu itu nah 3 mhi anaknya". kata kk tina

banyak keluarga memberi dorongan semangat untuk sembuh, sambil menggepalkan tangan menunjukkan semangat persatuan 45 saya serasa berada dizaman penjajahan indonesia dimana tubuhku dijajah penyakit antara memilih berjuang atau memilih untuk gugur atau mundur..

satu hal yang selalu kusyukuri dalam hidup ini tinggal ditengah-tengah keluarga yang begitu baik dan peduli dan dari mereka saya belajar untuk membuka diri karna selama ini mungkin saya tertutup .

Setelah operasi saya mendapat pelajaran yang begitu sangat berharga meskipun pada awalnya sempat kusesali "Ya Allah, rasanya sakit sekali, saya seperti orang melahirkan yang dioperasi caesar , ini yang kutanggung diusiaku yang masih sangat muda 21 thn, kasihanilah aku, ini terlalu berat"

Tiap hari adalah waktu dimana untuk muhasabah diri, dosa apa yang kulakukan sedang aku selalu menjalankan perintahNya? Menjaga diriku dari apa yang Dia haramkan. Aku kembali Flash back ke masa sekarang dan kemasa lalu saya tidak bisa menyalakan takdir, aku tau Allah memberi cobaan karna Allah sayang sama saya, Allah tau kalau saya orang yang baik dan ingin menyadarkanku lebih awal supaya tidak dicoba dengan penyakit yang lebih parah lagi. mungkin saja saya pernah menyakiti hati kedua orang tua dan membuatnya menangis (dan kuakui memang pernah) , mungkin saja dulu saya suka berbohong, mungkin saja dulu saya menolak banyak cinta laki-laki sehingga membuat salah satu mereka sakit hati dan membuat saya menderita sakit seperti ini, atau mungkin saja dulu saya pernah bersikap sombong dan angkuh sehingga ada yang menyumpahi, Tapi biar bagaimanapun saya tetap positif thinking ini adalah ujian dari Allah yang pasti ada hikmah dibaliknya, mungkin saja dengan ujian ini membuat saya tersadar atas kesalahan-kesalahan yang saya buat, dan saya kini mulai menyadari bahwa memang saya adalah manusia biasa yang tak pernah luput dari kesalahan.

Ternyata keluarga adalah segalanya, sesuatu yang harus dijaga silaturahminya kalau saya tidak sakit mana mungkin saya tinggal dirumah keluarga ? Keluarga adalah orang yang pertama peduli, dan turut bersedih. Sehingga saya menemukan secercah harapan untuk terus bangkit kembali dan semangat untuk cepat sembuh

Keluarga yg mengatur makanan bergizi, keluarga yang turut membantu jika ada keperluan, keluarga adalah segalanya.

Sekarang, Saya mulai sedikit memahami dan mencoba menerima bahwa antara adat, budaya dan agama memang tidak bisa dipisahkan dalam hidup ini, perlahan-lahan saya mencoba membuka diri untuk lingkungan yang baru.

Saya juga bersyukur judul skripsi saya yang di ACC "sistem pakar panduan untuk ibu selama proses kehamilan" sesuai dengan saya, dirumah sakit yang saya teliti tempatku dioperasi, saya juga baru tau dokternya punya hubungan keluarga dan pemilik rumah sakit baru tersebut yang saya syukuri biaya selama perawatan dikasih diskon . Bukan hanya dokternya, saya juga bersukur bisa mengenal perawat-perawat yang seperti bidadari . Alhamdulillah alhamdulillah... semoga pengerjaan skripsi saya dipermudah oleh Allah dan bisa bermanfaat bagi pasien ibu-ibu hamil dan rumah sakit tersebut.

Satu pesan yang saya dapatkan dari mamaku "cepat sembuh, cepat selesai ,sehingga bisa berkumpul lagi bersama disini" aamiin ya Allah dan semoga juga cepat dapat jodohnya.

Dan pada saat tulisan ini ditulis saya masih mencoba menyusun skripsi dan masih dalam tahap pemulihan setelah operasi. Tidak sabar rasanya ingin sembuh dan berkumpul kembali bersama teman-teman dan ingin rasanya membuka diri kedalam jalinan pertemanan lebih luas lagi tanpa terlalu kaku membawa diri.

0 komentar:

Posting Komentar

Sabtu, 22 April 2017

Secercah harapanku

Diposting oleh Unknown di 21.51
Cerita ini dimulai dari awal aku mendapat haidh pertama yaitu kelas 3 SMP dimana saya sering curhat bersama temanku tentang permasalahan yang kuhadapi :

"Arma bagaimana di' tidak haidhka selama 2 bulan lebih . nah kamu pernah kamu alami ?

" tidak jhi saya selama ini selalu teratur, mungkin hamil biasanya begitu"

"Ih... Bisanya itu nah tidak pernahka saya pacar-pacaran, nah biasanya kalau orang hamil mual-mual , muntah-muntah padahal ini tidak"

"Siapa tau semut kasih hamil hehehe"

"Arghh... Tidak jhi deh.."

Yang aku tau dulu sewaktu remaja saya memang punya masalah haidh yang tidak teratur , bahkan jika haidh dapat mengeluarkan darah yang banyak sekali. Setiap disekolah pasti ROK yang kukenakan selalu tembus , banyak teman-teman bilang biasanya kalau seperti itu akan susah mempunyai keturunan tapi saya tidak terlalu memikirkankan karna umur yang masih terbilang sangat muda yang kupikir hanya " jika susah punya keturunan bisa adopsi anak atau menyuruh suami nikah lagi apa susahnya khan ?" (tapi itu dulu, sekarang saya sangat memimpikan suatu hari nanti punya keturunan yang shalih shalihah calon pemimpin umat yang kudidik dengan penuh cinta dan dari darah dagingku sendiri dan suami sangat sayang kepadaku tanpa pernah berniat memadu)

Waktu kelas 2 SMA saya pernah drop jatuh pinsang dilarikan ke RS pangkajenne Karna kekurangan darah yang sangat banyak. Pernah sempat di USG katanya ada sesuatu didalam rahim yang masih sangat kecil (ntah apa) yang jelas disuruh berobat rutin siapa tau Dengan minum obat yang didalam rahim bisa meletus atau tidak tumbuh besar, sebenarnya bisa dihilangkan dengan cara dikuret tapi dokter sangat menyayangkan karna umur masih terbilang sangat muda dan masih gadis.

Seiring berjalannya waktu dan tempat karna sekolah berpindah-pindah, saya juga selalu pindah-pindah dokter spesialis kandungan (soppeng, nunukan, makassar) dan setiap dokter yang kutemui bilang "tidak mengapa, biasa terjadi diusia segini, dan ini hanya gejala hormon, nanti juga bakalan berhenti sendiri asalkan rutin berobat". Saya sedikit lega mendengarnya tapi saya tidak pernah rutin berobat hanya diawal saja.

Tidak lama kemudian, beberapa tahun lamanya tdk pernah check up akhirnya drop dan pendarahan haidh yang banyak sekali dan pada saat saya mau keluar ke arah pintu kamar kos tiba-tiba kepala terbentur digagang pintu hingga pinsang
Beberapa menit pinsang tak sadarkan diri dikamar. Selepas sadar, saya hanya bisa menangis "Yaa Tuhan, kalau memang ajalku sudah dekat tak mengapa kau ambil aku sekarang". Tiba-tiba pintu kamar kos terketuk dan ternyata itu ibu kos'ku berteriak diluar :

" Lola .. Lola kamu didalam kah ? Buka pintumu dulu". Lalu dengan tertatih aku bukakan pintu

"iye pung tunggu sebentar (sambil membersihkan darah yang dilantai)"

"Kamu lola, jangan selalu tutup pintu kamarmu, nanti kalau ada apa-apamu nah tidak ditau-tau ? bapakmu barusan menelpon bilang ada itu lola dikamar nah tidak bisa mhi bergerak,
bikin kaget-kaget. Jadi bagaimana mhi perasaanmu ?"

"Tidak apa-apa jhi ini pung, berhenti sendiri jhi nanti pung"

"Mau dibawah ke RS atau dokter praktek ? Nah hujanki jg skarang atau bagaimanakah kuat jhi kalau dibonceng naik motor?"

"Jangan mhi pung nanti phi besok saya ke RS sama temanku, mau jha ini pung minta tolong dibelikan pembalut sama obat diapotek"

"Oh iya sini mhi, nanti saya minta tolong Sama anak disini"

Setelah obatnya sudah, saya minum Dan saya rasa perut saya seperti ditinju-tinju Dan esok harinya haidh berhenti kembali.

***
2 hari kemudian haidh saya kembali lagi Karna berhenti mengkonsumsi obat itu Dan pendarahan yang begitu hebatnya hingga saya serasa tak kuat lagi, sehingga saya dilarikan ke Rumah sakit awall bross makassar, karna kondisi tidak memungkinkan akhirnya diopname dan transfursi darah 4 kantong karna HB begitu rendah.

Setelah hasil USG keluar, ternyata penyebabnya sudah ditemukan yaitu Ada miom didalam dinding rahim sebelah kanan 4x5 cm dan harus diangkat Kata dokternya "nanti kalau sudah tidak haidh lagi Dan kondisi fisik sudah bagus, Baru kita bisa angkat dan terserah kapan siapnya"

"Tidak apa-apakah itu dok kalau sudah wisuda baru diangkat itu penyakitnya Karna maumi INI dok target selesai bulan-bulan 8?" Tanya bapakku.

"Oh tidak apa-apa yang penting rajin kontrol tiap bulan, tapi saya hanya bisa kasih obat pengatur hormon agar teratur siklus haidnya, Karna kalau tidak diangkat ini miomnya akan begini terus secara berulang haidhnya tidak teratur dan banyak darah keluar"

"Tidak berpengaruh dok sama kandungannya ?"

Tidak, yakin saja.

(Kemudian dokter natalie berlalu)

"Ingat nah sayang, diangkat kalau mau cepat sembuh tidak dikasih nanti cucu bapakta"

"Hehehe iya dok"

Setelah beberapa lama rajin check up ke dokter akhirnya obatnya habis juga dan pada saat obatnya habis terjadi pendarahan lagi, karna sudah panik ,keluarga akhirnya malam-malam dibawah kedokter praktek RSIA amanat dan dokternya juga bilang hal yang sama "sebaiknya diangkat"

Awalnya saya sangat takut dengan operasi, selain minum obat dokter saya juga minum ramuan herbal air rebusan daun sirsak dan kunyit putih tetapi untuk ramuan herbal khasiatnya memang butuh waktu lama dan tidak secepat operasi , sementara keluarga tidak tega melihat saya kesakitan terus menerus akhirnya saya berubah pikiran mau segera dioperasi saya jadi teringat kata-kata keluarga :

"Itu rahim sudah seperti jantungnya wanita, kasihanilah calon suamimu kelak jika tidak bisa memberikan keturunan karna rahim disitulah ada kehidupan" quote kak tiar

"Ndag usah pikir apa-apa, fokus saja sama penyakitmu, kalaupun harus diangkat tidak apa-apa, jangan pikirkan biaya, karna jangan sampai dibuangko sama suamimu nanti kalau tidak ada keturunanmu, biar bagaimanapun banyaknya uangmu. Kata bapakku.

"Jangan mhi khawatir nak, banyak jhi juga keluarga dan orang yang punya penyakit seperti itu nah bisa jhi melahirkan , banyak tonji anaknya" kata pung bonga

"Kamu tau itu ussy yg artis ? Istrinya andhika ? Sama penyakitmu itu nah 3 mhi anaknya". kata kk tina

banyak keluarga memberi dorongan semangat untuk sembuh, sambil menggepalkan tangan menunjukkan semangat persatuan 45 saya serasa berada dizaman penjajahan indonesia dimana tubuhku dijajah penyakit antara memilih berjuang atau memilih untuk gugur atau mundur..

satu hal yang selalu kusyukuri dalam hidup ini tinggal ditengah-tengah keluarga yang begitu baik dan peduli dan dari mereka saya belajar untuk membuka diri karna selama ini mungkin saya tertutup .

Setelah operasi saya mendapat pelajaran yang begitu sangat berharga meskipun pada awalnya sempat kusesali "Ya Allah, rasanya sakit sekali, saya seperti orang melahirkan yang dioperasi caesar , ini yang kutanggung diusiaku yang masih sangat muda 21 thn, kasihanilah aku, ini terlalu berat"

Tiap hari adalah waktu dimana untuk muhasabah diri, dosa apa yang kulakukan sedang aku selalu menjalankan perintahNya? Menjaga diriku dari apa yang Dia haramkan. Aku kembali Flash back ke masa sekarang dan kemasa lalu saya tidak bisa menyalakan takdir, aku tau Allah memberi cobaan karna Allah sayang sama saya, Allah tau kalau saya orang yang baik dan ingin menyadarkanku lebih awal supaya tidak dicoba dengan penyakit yang lebih parah lagi. mungkin saja saya pernah menyakiti hati kedua orang tua dan membuatnya menangis (dan kuakui memang pernah) , mungkin saja dulu saya suka berbohong, mungkin saja dulu saya menolak banyak cinta laki-laki sehingga membuat salah satu mereka sakit hati dan membuat saya menderita sakit seperti ini, atau mungkin saja dulu saya pernah bersikap sombong dan angkuh sehingga ada yang menyumpahi, Tapi biar bagaimanapun saya tetap positif thinking ini adalah ujian dari Allah yang pasti ada hikmah dibaliknya, mungkin saja dengan ujian ini membuat saya tersadar atas kesalahan-kesalahan yang saya buat, dan saya kini mulai menyadari bahwa memang saya adalah manusia biasa yang tak pernah luput dari kesalahan.

Ternyata keluarga adalah segalanya, sesuatu yang harus dijaga silaturahminya kalau saya tidak sakit mana mungkin saya tinggal dirumah keluarga ? Keluarga adalah orang yang pertama peduli, dan turut bersedih. Sehingga saya menemukan secercah harapan untuk terus bangkit kembali dan semangat untuk cepat sembuh

Keluarga yg mengatur makanan bergizi, keluarga yang turut membantu jika ada keperluan, keluarga adalah segalanya.

Sekarang, Saya mulai sedikit memahami dan mencoba menerima bahwa antara adat, budaya dan agama memang tidak bisa dipisahkan dalam hidup ini, perlahan-lahan saya mencoba membuka diri untuk lingkungan yang baru.

Saya juga bersyukur judul skripsi saya yang di ACC "sistem pakar panduan untuk ibu selama proses kehamilan" sesuai dengan saya, dirumah sakit yang saya teliti tempatku dioperasi, saya juga baru tau dokternya punya hubungan keluarga dan pemilik rumah sakit baru tersebut yang saya syukuri biaya selama perawatan dikasih diskon . Bukan hanya dokternya, saya juga bersukur bisa mengenal perawat-perawat yang seperti bidadari . Alhamdulillah alhamdulillah... semoga pengerjaan skripsi saya dipermudah oleh Allah dan bisa bermanfaat bagi pasien ibu-ibu hamil dan rumah sakit tersebut.

Satu pesan yang saya dapatkan dari mamaku "cepat sembuh, cepat selesai ,sehingga bisa berkumpul lagi bersama disini" aamiin ya Allah dan semoga juga cepat dapat jodohnya.

Dan pada saat tulisan ini ditulis saya masih mencoba menyusun skripsi dan masih dalam tahap pemulihan setelah operasi. Tidak sabar rasanya ingin sembuh dan berkumpul kembali bersama teman-teman dan ingin rasanya membuka diri kedalam jalinan pertemanan lebih luas lagi tanpa terlalu kaku membawa diri.

0 komentar on "Secercah harapanku"

Posting Komentar

Cute Bow Tie Hearts Blinking Blue and Pink Pointer