Senin, 05 Januari 2015

Surat Cinta dari Muslimah




Aku menulis surat ini untukmu untuk pria yang berhasil merebut hatiku..
taukah engkau wahai pria yg tlah berhasil merebut hatiku ? yg membuatku jatuh cinta dan terbuai dalam angan2 yang tak semestinya dan yang berhasil membuatku jadi tak menentu. semoga Allah tak cemburu padamu karna kelalaianku.

aku mungkin tak seperti wanita lain yang menampakkan hasrat rasa sukaku padamu,
aku lebih memilih menghindar akan hal itu dari pada lama2 berada didekatmu,  meskipun hasratku ingin tapi kutakutkan gejolak rasaku tak menentu.

mengobrol denganmu seadanya saja dan seperlunya saja, aku tidak mau akrab denganmu sungguh aku masih takut akan gejolak rasa yang meningkat dan rasa yg tidak ingin lepas denganmu.
meskipun aku tlah memiliki no.hpmu, dan kita berteman di sosmed aku tak akan menchatmu dan tidak ingin chat denganmu, sungguh aku takut aku akan semakin terbuai dan setan akan tertawa terbahak-bahak dan berhasil menggoda kita.

aku tak berani menatap mata itu dan menatap wajah itu yaaa wajahmu aku takut aku takut Allah marah sedang dia menyuruhku menundukkan pandangan.
mungkin engkau menyimpan rasa sama sepertiku..

bisakah engkau menundukkan pandangan itu ? sebagaimana aku tundukkan pandanganku ?.
aku tau engkau berusaha mendekatiku namun aku selalu memberi jarak antara kita dan itu membuatmu tak berani mendekat karnaku dan kulihat ekspresi wajah itu kelihatannya engkau mulai mengerti dan menghormatiku sebagai muslimah..
apa yang ada dibenakku saat itu adalah rasa iba namun bercampur rasa haru karna engkau mulai mengerti dan memahami.

seandainya cinta ini adalah halal saat itu aku ingin sekali mendekat dan merangkul dan bercerita sebagaimana sahabatmu tapi sayangnya ini belumlah halal .
masih ada hijab/ pembatas antara kita.

mungkin engkau selalu bertanya tanya dlm hatimu.
mengapa dan kenapa apa ada yg salah ?
tidak ada yang salah, hanya aku saja yang terlalu pemalu dan anugrah terindah Allah menhadirkan sifat ini padaku dan sifat inipun menjadi pembenteng diriku.

kau tau apa yg dikhawatirkan dari seorang muslimah sepertiku ?
aku takut jika rasa ini tidak terarah membuat Allah murka sebab engkau selalu saja dipikiranku, bersemayan dalam khayal masa depanku.
apakah ini yg disebut zina hati ? zina pikiran ?
Ya Allah aku tidak ingin, aku minta maaf, aku selalu saja khilaf.

kulihat engkau adalah anak yang baik seperti cerminan diriku kadang aku merasa engkau adalah cerminan dari diriku dan kusimpulkan akankah ini jodoh, masa mudamu begitu berkobar dan bersemangat meraih apa yg ingin engkau capai dan itu semua membuat aku terkesima dan luluh seandainya saja pemuda sepertimu ikut serta dalam memperjuangkan agama islam tentu saja aku akan semakin bangga dan terpukau tapi sayangnya mendapat predikat sholeh kulihat engkau belum termasuk sehingga aku berpikir dua kali untuk memilihmu untuk menjadi calon imamku kelak.

tapi ntah kenapa saya masih punya doa dan pengharapan2 untukmu agar suatu saat kelak engkau juga dapat mengecap manisnya hidayah dan indahnya nikmat islam meskipun itu bukan dari sosokku tapi dari sosok orang lain.

Aku tidak usah terlalu berharap bahwa engkau adalah jodohku. Terlalu berambisi hanya akan menimbulkan kekecewaan karna hakikatnya semua itu Allah yang atur. percaya rencana Allah yg terbaik .

aku hanya sekedar menikmati rasa cinta  yang dianugrahkan yang katanya ini adalah fitrah.
sekuat apapun aku menghindar dan menghilangkannya tetap saja tidak bisa, dan kata orang rasa ini patut disyukuri katanya ..

ntahlah maksud Allah menghadirkannya perasaan ini mungkin sebagai ujian hati. Allah benar2 mengujiku, aku akan kalah jika mengatas namakan nafsuku. Namun aku akan berhasil jika rasa ini dapat kukendalikan sesuai petunjuknya.

waktu masih panjang... masih ada kesempatan untuk memperbaiki diri. Dan tentunya saya menginginkan jodoh yang sholeh tentunya agar aku bisa mencintainya karna Allah dan agar cinta kekal sampai kesurga, tapi tidaklah aku ingin mendapat jodoh sesholeh Ali sebelum aku menjadi semulia fatimah.
tapi janjinya Allah pasti :
”Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji dan laki-laki yang keji adalah untuk wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan
laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). ”(QS.An-Nuur:26).

4 komentar:

A Halim Mubarak mengatakan...

Hai...! Ana tak kuat membaca artikel ini, hanya beberapa paragraf saja, ana mau curhat, boleh tidak ukhtii?

A Halim Mubarak mengatakan...

Maaf... mungkin salah sambung, lebih baik tidak usah... Artikelnya bagus! :)

Unknown mengatakan...

terima kasih sudah mampir.

Unknown mengatakan...

Masyaa Allah pengorbanan hati yang teramat dalam.. semoga hati kita diberikan kekuatan dalam mengontrolnya... semoga semua kita adalah wanita wanita yang patut dioerjuangkan dan pantas dipertahankan

Posting Komentar

Senin, 05 Januari 2015

Surat Cinta dari Muslimah

Diposting oleh Unknown di 07.08


Aku menulis surat ini untukmu untuk pria yang berhasil merebut hatiku..
taukah engkau wahai pria yg tlah berhasil merebut hatiku ? yg membuatku jatuh cinta dan terbuai dalam angan2 yang tak semestinya dan yang berhasil membuatku jadi tak menentu. semoga Allah tak cemburu padamu karna kelalaianku.

aku mungkin tak seperti wanita lain yang menampakkan hasrat rasa sukaku padamu,
aku lebih memilih menghindar akan hal itu dari pada lama2 berada didekatmu,  meskipun hasratku ingin tapi kutakutkan gejolak rasaku tak menentu.

mengobrol denganmu seadanya saja dan seperlunya saja, aku tidak mau akrab denganmu sungguh aku masih takut akan gejolak rasa yang meningkat dan rasa yg tidak ingin lepas denganmu.
meskipun aku tlah memiliki no.hpmu, dan kita berteman di sosmed aku tak akan menchatmu dan tidak ingin chat denganmu, sungguh aku takut aku akan semakin terbuai dan setan akan tertawa terbahak-bahak dan berhasil menggoda kita.

aku tak berani menatap mata itu dan menatap wajah itu yaaa wajahmu aku takut aku takut Allah marah sedang dia menyuruhku menundukkan pandangan.
mungkin engkau menyimpan rasa sama sepertiku..

bisakah engkau menundukkan pandangan itu ? sebagaimana aku tundukkan pandanganku ?.
aku tau engkau berusaha mendekatiku namun aku selalu memberi jarak antara kita dan itu membuatmu tak berani mendekat karnaku dan kulihat ekspresi wajah itu kelihatannya engkau mulai mengerti dan menghormatiku sebagai muslimah..
apa yang ada dibenakku saat itu adalah rasa iba namun bercampur rasa haru karna engkau mulai mengerti dan memahami.

seandainya cinta ini adalah halal saat itu aku ingin sekali mendekat dan merangkul dan bercerita sebagaimana sahabatmu tapi sayangnya ini belumlah halal .
masih ada hijab/ pembatas antara kita.

mungkin engkau selalu bertanya tanya dlm hatimu.
mengapa dan kenapa apa ada yg salah ?
tidak ada yang salah, hanya aku saja yang terlalu pemalu dan anugrah terindah Allah menhadirkan sifat ini padaku dan sifat inipun menjadi pembenteng diriku.

kau tau apa yg dikhawatirkan dari seorang muslimah sepertiku ?
aku takut jika rasa ini tidak terarah membuat Allah murka sebab engkau selalu saja dipikiranku, bersemayan dalam khayal masa depanku.
apakah ini yg disebut zina hati ? zina pikiran ?
Ya Allah aku tidak ingin, aku minta maaf, aku selalu saja khilaf.

kulihat engkau adalah anak yang baik seperti cerminan diriku kadang aku merasa engkau adalah cerminan dari diriku dan kusimpulkan akankah ini jodoh, masa mudamu begitu berkobar dan bersemangat meraih apa yg ingin engkau capai dan itu semua membuat aku terkesima dan luluh seandainya saja pemuda sepertimu ikut serta dalam memperjuangkan agama islam tentu saja aku akan semakin bangga dan terpukau tapi sayangnya mendapat predikat sholeh kulihat engkau belum termasuk sehingga aku berpikir dua kali untuk memilihmu untuk menjadi calon imamku kelak.

tapi ntah kenapa saya masih punya doa dan pengharapan2 untukmu agar suatu saat kelak engkau juga dapat mengecap manisnya hidayah dan indahnya nikmat islam meskipun itu bukan dari sosokku tapi dari sosok orang lain.

Aku tidak usah terlalu berharap bahwa engkau adalah jodohku. Terlalu berambisi hanya akan menimbulkan kekecewaan karna hakikatnya semua itu Allah yang atur. percaya rencana Allah yg terbaik .

aku hanya sekedar menikmati rasa cinta  yang dianugrahkan yang katanya ini adalah fitrah.
sekuat apapun aku menghindar dan menghilangkannya tetap saja tidak bisa, dan kata orang rasa ini patut disyukuri katanya ..

ntahlah maksud Allah menghadirkannya perasaan ini mungkin sebagai ujian hati. Allah benar2 mengujiku, aku akan kalah jika mengatas namakan nafsuku. Namun aku akan berhasil jika rasa ini dapat kukendalikan sesuai petunjuknya.

waktu masih panjang... masih ada kesempatan untuk memperbaiki diri. Dan tentunya saya menginginkan jodoh yang sholeh tentunya agar aku bisa mencintainya karna Allah dan agar cinta kekal sampai kesurga, tapi tidaklah aku ingin mendapat jodoh sesholeh Ali sebelum aku menjadi semulia fatimah.
tapi janjinya Allah pasti :
”Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji dan laki-laki yang keji adalah untuk wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan
laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). ”(QS.An-Nuur:26).

4 komentar on "Surat Cinta dari Muslimah"

A Halim Mubarak on 30 Januari 2016 pukul 16.01 mengatakan...

Hai...! Ana tak kuat membaca artikel ini, hanya beberapa paragraf saja, ana mau curhat, boleh tidak ukhtii?

A Halim Mubarak on 30 Januari 2016 pukul 16.04 mengatakan...

Maaf... mungkin salah sambung, lebih baik tidak usah... Artikelnya bagus! :)

Unknown on 11 Februari 2016 pukul 02.39 mengatakan...

terima kasih sudah mampir.

Unknown on 21 Februari 2016 pukul 20.06 mengatakan...

Masyaa Allah pengorbanan hati yang teramat dalam.. semoga hati kita diberikan kekuatan dalam mengontrolnya... semoga semua kita adalah wanita wanita yang patut dioerjuangkan dan pantas dipertahankan

Posting Komentar

Cute Bow Tie Hearts Blinking Blue and Pink Pointer