" MY STORY "


aku berada didalam sebuah mobil bersama nenekku yang menemani perjalananku menuju makassar aku melihat disetiap jalan menuju tempat tujuanku yaitu makassar, ya aku akan tinggal dan kuliah disana, dibalik kaca mobil aku melihat seorang akhwat berjilbab besar bersama dengan temannya yang juga berjilbab besar juga dengan warna hitam-hitam saya terus memandangi akhwat itu tanpa terlintas apa-apa dipikiranku lansung nenekku berpesan kepadaku "kalau sampai kau kuliah, jangan sampai kau terpengaruh dengan islam-islam begitu apalagi kalau sampai pakai cadar'' lain-lain ajarannya yang dikatakan kepadaku dan cerita-cerita tentang orang yang pakai cadar yang rusak akhlaqnya. pada saat itu saya hanya mendengar saja karna saat itu saya masih belum tahu apa-apa.
Kehidupanku dan diriku berubah pada saat itu aku pada saat memasuki bangku kuliah awalnya saya masih berpakaian dan bersikap seperti mahasiswi lainnya kemudian pada akhirnya saya dikader oleh 2 organisasi islam dikampusku yaitu M*** dan R* meskipun dikeduanya ada perbedaan tapi sekedar coba-coba supaya bisa dapat pengalaman juga dan suatu saat saya juga pasti memilih salah satunya, tanpa saya  sadari saya sudah terperangkat dalam kebaikan, terperangkat dalam majelis ilmu bersama akhwat-akhwat yang shalihah,
 yaaa aku merasa beruntung dan disitulah puncak kebahagiaanku, saya tidak pernah merasakan sebelumnya ada ukhwuah yang begitu Masya Allah sekali, menasihati jika khilaf, mengingatkan jika terlupa, memberi semangat jika sedang malas dan saling berbagi cerita dan motivasi jika ada masalah ya aku bahagia masuk didalamnya.

meskipun pada awal masuk saya tidak terlalu tertarik dengan pakaian-pakaian akhwat yang berjilbab besar , pada awal dikader oleh M*** saya dijelaskan tentang jilbab dan kerudung jilbab itu adalah pakaian gamis sedangkan kerudung itu penutup kepala yang mengulur sampai menutupi dada dan begitulah sesungguhnya hijab syar'i kata kakak pembimbingku dan saya disuruh memakainya dan pada saat mau memasuki semester 2 saya kemudian mengenakannya tapi masih belum istiqomah pada saat itu karna masih kadang pake rok dan celana (masih berpotongan), bagaimana mungkin saya tidak istiqomah ? baru awal saya belajar disitu dan belum terlalu banyak pengetahuan agama kutahu lansung disuruh berhijab syar'i. untuk saat ini saya masih memakai pakaian berpotongan antara baju dengan rok bukan gamis terus, itu karna saya tidak sepaham dengan m*** tentang persepsi hijabnya kalau jilbab itu adalah gamis , memang baik kalau gamis bukan berarti yang berpotongan antara baju dan rok itu tidak syar'i itu juga syar'i asalkan longgar dan banyak juga perbedaan pendapat tentang ini. saya lebih suka dengan organisasi R* yang hijabnya itu serba gelap dan jilbabya kayak orang mau sholat dan khimarnya berada didalam jilbab namun R* tidak memaksa untuk menggunakannya itu semua dari kesadaran diri.

next dikampus pada saat pertama memakai hijab syar'i saya merasa banyak mata yang memandang kepada saya pada saat saya lewat ada yang menyapa ''assalamu alaikum yang alim, saya pun merasa risih dan saya harus berani melawan rasa malu itu sebutan-sebutan uztadzah, ibu hadjah sering dilontarkan kepada saya awalnya saya  malu tapi lama kelamaan itu semua sudah mulai terbiasa dan saya  sekarang bersikap santai terhadap itu semua. justru bukan hanya itu banyak sekali manfaat yang aku dapat dari pakaian ini , ada temanku yang dulu suka menggoda saya akhirnya tidak lagi dan saya juga jarang diganggu oleh laki-laki iseng palingan kalau diganggu yang baik-baik saja contohnya 'assalamu alaikum ukhty'. 'beri jarak dengan uztadzah,''bukan muhrim jadi tidak boleh bersentuhan.' dlll . saya bahkan senyam senyum sendiri dibuat. dan pada akhirnya orang orang mengerti kalau saya tidak akan berjabat tangan dengan yg bukan mahrom, terus orang lain akan segan karna dia taunya kita orang baik-baik. dan subhanallah saya menemukan ketenangan dan keamanan dan kedamaian menggunakan hijab ini, hijab ini sebagai perisaiku perlindunganku terhadap diriku sendiri , saya merasa semakin cantik dan anggung menggunakannya :) dan pada awalnya hijab ini memunculkan ketaatan ketaatan lainnya setelah mengenakannya,.

tapi pada awal-awal hijrah saya banyak mengalami ujian dikampus dapat nilai E padahal saya rajin dan penetangan  terhadap pihak keluarga orang yang dulu selalu akrab dengan saya kini seakan-akan menjadi asing dan tidak seakrab dulu. semua memarahi sekaligus menasehati saya supaya tidak ikut-ikutan doktrin dari aliran-aliran sesat sudah banyak katanya anak yang terpisah dari keluarganya karna itu . tapi ntahlah saya tidak merasa ternasehati, saya lebih memahami diri saya sendiri dan tau yang terbaik untuk diri saya, justru saya berpikir mereka itulah yang sesat karna masih mengikuti budaya-budaya dari nenek moyang yang tidak ada satupun pemahan kebenaran didalamnya. kebenaran itu hanya dari Alquran dan Assunnah.
ayah dan ibu juga ngancam-ngancam kalau saya tidak berhenti dari organisasi itu saya disuruh berhenti kuliah (semoga itu hanya sekedar ancaman tidak jadi kenyataaan). dan masih banyak lg yg lain.

saya harus siap merasa terasing bukankah rasulullah pernah berkata ''islam itu datang dalam keadaan asing, dijalani juga dalam keadaan asing maka beruntunglah orang-orang asing.

suatu kebanggaan bagi diri saya juga mempunyai sahabat-sahabat dekat yang juga ikut ngaji jadi saya merasa ada teman seperjuangan terus saya merasa tidak sendiri banyak juga akhwat-akhwat yang mengalami cerita seperti ini bahkan lebih parah lagi,

bagiku ini belumlah seberapa, bagaimana jika dikemudian hari saya dibukakan hatiku untuk hijrah dengan memakai pemahan hijab dari R* yang bercadar yang katanya orang-orang awam itu mirip teroris ?
apakah ada ujian yang lebih dahsyat lagi dari pada ini ?
saya tidak bisa menduga akan hal itu dan saat ini saya juga belum kepikiran.

dan disinilah saya dapat mengetahui kebenaran itu tidak dilihat dari kebanyakan orang tapi kebenaran itu hanya Alquran dan Assunnah. orang-orang sekarang merasa asing dengan agamannya sendiri tapi seandainya mereka pelajari dan lebih mengenal tuhannya mereka bakalan rasakan betapa indahnya nikmat islam. "karna mereka belum merasakannya" kata ukhty w***** .

aku yang dulu masih sama seperti kebanyakan wanita lain jahiliyah umumnya tapi semenjak cahaya islam hadir dihidupku ternyata islam begitu sangat memuliakanku. Ketahuilah sekarang ingin berubah menjadi muslimah sejati yang mengutamakan kecintaan kepada Allah dan Rasulnya kemudian makhluk dan menjadikan Alquran dan Assunnah sebagai pedoman hidup itu adalah impianku.

7 komentar:

Unknown mengatakan...

Kisah yang sangat inspiratif sekali,.
Semoga membuka mata temen2 smua agar mau berhijab syar'i
Mampir ke sini y ,..www.mukenadistro.com
kami adalah PRODUSEN MUKENA KATUN JEPANG berkualitas
terima kasih..

irgim mengatakan...

Ana izin berbagi kisahnya ukh, sukron barakallahu fikum

https://bursagamis.com/

Unknown mengatakan...

tafadholl

Unknown mengatakan...

aamiin...
syukron ukhti

Unknown mengatakan...

Mungkin itu yang akan saya alami juga. Alhamdulillah allah membuka mata hati saya untuk berjilbab syar'i. Terasa lebih nikmat dan nyaman.

Unknown mengatakan...

assalamualaikum uhkti saya mau tanya..
seandainya di saya tidak di dukung memakai cadar dengan keluarga saya sendiri gimana?
saya ingin sekali menutup aurat (memakai cadar)..

M Andry mengatakan...

Subhanallah
Awalnya hanya cari-cari foto wanita berjilbab syar'i. Tapi gak sengaja nemu tulisannya. Sangat inspiratif.

Posting Komentar

" MY STORY "

7 komentar

aku berada didalam sebuah mobil bersama nenekku yang menemani perjalananku menuju makassar aku melihat disetiap jalan menuju tempat tujuanku yaitu makassar, ya aku akan tinggal dan kuliah disana, dibalik kaca mobil aku melihat seorang akhwat berjilbab besar bersama dengan temannya yang juga berjilbab besar juga dengan warna hitam-hitam saya terus memandangi akhwat itu tanpa terlintas apa-apa dipikiranku lansung nenekku berpesan kepadaku "kalau sampai kau kuliah, jangan sampai kau terpengaruh dengan islam-islam begitu apalagi kalau sampai pakai cadar'' lain-lain ajarannya yang dikatakan kepadaku dan cerita-cerita tentang orang yang pakai cadar yang rusak akhlaqnya. pada saat itu saya hanya mendengar saja karna saat itu saya masih belum tahu apa-apa.
Kehidupanku dan diriku berubah pada saat itu aku pada saat memasuki bangku kuliah awalnya saya masih berpakaian dan bersikap seperti mahasiswi lainnya kemudian pada akhirnya saya dikader oleh 2 organisasi islam dikampusku yaitu M*** dan R* meskipun dikeduanya ada perbedaan tapi sekedar coba-coba supaya bisa dapat pengalaman juga dan suatu saat saya juga pasti memilih salah satunya, tanpa saya  sadari saya sudah terperangkat dalam kebaikan, terperangkat dalam majelis ilmu bersama akhwat-akhwat yang shalihah,
 yaaa aku merasa beruntung dan disitulah puncak kebahagiaanku, saya tidak pernah merasakan sebelumnya ada ukhwuah yang begitu Masya Allah sekali, menasihati jika khilaf, mengingatkan jika terlupa, memberi semangat jika sedang malas dan saling berbagi cerita dan motivasi jika ada masalah ya aku bahagia masuk didalamnya.

meskipun pada awal masuk saya tidak terlalu tertarik dengan pakaian-pakaian akhwat yang berjilbab besar , pada awal dikader oleh M*** saya dijelaskan tentang jilbab dan kerudung jilbab itu adalah pakaian gamis sedangkan kerudung itu penutup kepala yang mengulur sampai menutupi dada dan begitulah sesungguhnya hijab syar'i kata kakak pembimbingku dan saya disuruh memakainya dan pada saat mau memasuki semester 2 saya kemudian mengenakannya tapi masih belum istiqomah pada saat itu karna masih kadang pake rok dan celana (masih berpotongan), bagaimana mungkin saya tidak istiqomah ? baru awal saya belajar disitu dan belum terlalu banyak pengetahuan agama kutahu lansung disuruh berhijab syar'i. untuk saat ini saya masih memakai pakaian berpotongan antara baju dengan rok bukan gamis terus, itu karna saya tidak sepaham dengan m*** tentang persepsi hijabnya kalau jilbab itu adalah gamis , memang baik kalau gamis bukan berarti yang berpotongan antara baju dan rok itu tidak syar'i itu juga syar'i asalkan longgar dan banyak juga perbedaan pendapat tentang ini. saya lebih suka dengan organisasi R* yang hijabnya itu serba gelap dan jilbabya kayak orang mau sholat dan khimarnya berada didalam jilbab namun R* tidak memaksa untuk menggunakannya itu semua dari kesadaran diri.

next dikampus pada saat pertama memakai hijab syar'i saya merasa banyak mata yang memandang kepada saya pada saat saya lewat ada yang menyapa ''assalamu alaikum yang alim, saya pun merasa risih dan saya harus berani melawan rasa malu itu sebutan-sebutan uztadzah, ibu hadjah sering dilontarkan kepada saya awalnya saya  malu tapi lama kelamaan itu semua sudah mulai terbiasa dan saya  sekarang bersikap santai terhadap itu semua. justru bukan hanya itu banyak sekali manfaat yang aku dapat dari pakaian ini , ada temanku yang dulu suka menggoda saya akhirnya tidak lagi dan saya juga jarang diganggu oleh laki-laki iseng palingan kalau diganggu yang baik-baik saja contohnya 'assalamu alaikum ukhty'. 'beri jarak dengan uztadzah,''bukan muhrim jadi tidak boleh bersentuhan.' dlll . saya bahkan senyam senyum sendiri dibuat. dan pada akhirnya orang orang mengerti kalau saya tidak akan berjabat tangan dengan yg bukan mahrom, terus orang lain akan segan karna dia taunya kita orang baik-baik. dan subhanallah saya menemukan ketenangan dan keamanan dan kedamaian menggunakan hijab ini, hijab ini sebagai perisaiku perlindunganku terhadap diriku sendiri , saya merasa semakin cantik dan anggung menggunakannya :) dan pada awalnya hijab ini memunculkan ketaatan ketaatan lainnya setelah mengenakannya,.

tapi pada awal-awal hijrah saya banyak mengalami ujian dikampus dapat nilai E padahal saya rajin dan penetangan  terhadap pihak keluarga orang yang dulu selalu akrab dengan saya kini seakan-akan menjadi asing dan tidak seakrab dulu. semua memarahi sekaligus menasehati saya supaya tidak ikut-ikutan doktrin dari aliran-aliran sesat sudah banyak katanya anak yang terpisah dari keluarganya karna itu . tapi ntahlah saya tidak merasa ternasehati, saya lebih memahami diri saya sendiri dan tau yang terbaik untuk diri saya, justru saya berpikir mereka itulah yang sesat karna masih mengikuti budaya-budaya dari nenek moyang yang tidak ada satupun pemahan kebenaran didalamnya. kebenaran itu hanya dari Alquran dan Assunnah.
ayah dan ibu juga ngancam-ngancam kalau saya tidak berhenti dari organisasi itu saya disuruh berhenti kuliah (semoga itu hanya sekedar ancaman tidak jadi kenyataaan). dan masih banyak lg yg lain.

saya harus siap merasa terasing bukankah rasulullah pernah berkata ''islam itu datang dalam keadaan asing, dijalani juga dalam keadaan asing maka beruntunglah orang-orang asing.

suatu kebanggaan bagi diri saya juga mempunyai sahabat-sahabat dekat yang juga ikut ngaji jadi saya merasa ada teman seperjuangan terus saya merasa tidak sendiri banyak juga akhwat-akhwat yang mengalami cerita seperti ini bahkan lebih parah lagi,

bagiku ini belumlah seberapa, bagaimana jika dikemudian hari saya dibukakan hatiku untuk hijrah dengan memakai pemahan hijab dari R* yang bercadar yang katanya orang-orang awam itu mirip teroris ?
apakah ada ujian yang lebih dahsyat lagi dari pada ini ?
saya tidak bisa menduga akan hal itu dan saat ini saya juga belum kepikiran.

dan disinilah saya dapat mengetahui kebenaran itu tidak dilihat dari kebanyakan orang tapi kebenaran itu hanya Alquran dan Assunnah. orang-orang sekarang merasa asing dengan agamannya sendiri tapi seandainya mereka pelajari dan lebih mengenal tuhannya mereka bakalan rasakan betapa indahnya nikmat islam. "karna mereka belum merasakannya" kata ukhty w***** .

aku yang dulu masih sama seperti kebanyakan wanita lain jahiliyah umumnya tapi semenjak cahaya islam hadir dihidupku ternyata islam begitu sangat memuliakanku. Ketahuilah sekarang ingin berubah menjadi muslimah sejati yang mengutamakan kecintaan kepada Allah dan Rasulnya kemudian makhluk dan menjadikan Alquran dan Assunnah sebagai pedoman hidup itu adalah impianku.

Cute Bow Tie Hearts Blinking Blue and Pink Pointer