Malam akan berlalu dengan hadirnya pagi, begitupun kesedihan
yang kita rasa akan berganti dengan kebahagiaan yang akan Allah beri, dimana
ada suka disitu pasti ada duka dan mereka saling mengiringi satu sama lain.
Begitupun dengan waktu yang selalu berputar pada porosnya hingga selalu terjadi
pergantian antara pagi, siang, sore dan malam.
Ketika pagi datang disitu pasti ada sinar mentari pagi yang
menyinari memberi energi positif untuk menjalani hari , Maha kuasa Allah dengan
segala ciptaan-Nya., Allah menciptakan mentari dan pagi dengan kuasanya untuk
saling bersinergi bersama , mentari dengan tulus dan ikhlas memberi sinarnya
dan mentari tidak akan menghianati pagi.
Tapi....
Ada apa dengan cinta ?
Mengapa cinta menghianati ?
Mengapa cinta
berdusta ?
Mengapa cinta saling menyakiti dan melukai satu sama yang
lainnya ?
Mengapa cinta yang baik harus menerima perih dan tergugu
akibat patah hati ?
Salahkah cinta sebabkan rasa pada manusia ? TIDAK..... cinta
tak pernah salah, cinta tidak tau apa-apa, cinta sejati tidak akan saling
menghianati, cinta terlalu suci untuk dinodai, terlalu indah untuk dihancurkan,
terlalu mulia untuk disakiti. Cinta tak pernah salah, yang salah adalah kita
manusia yang selalu memupuknya tiap hari hingga mengalahkan rasa cinta yang
semestinya ditujukan lebih besar kepada sang pencipta.
Dan ketika engkau terlalu berharap akan cinta seseorang
maka Allah limpahkan kepadamu rasa sakit
akibat sebuah pengharapan hingga engkau tersadar dan kembali berharap kepadaNya
lagi. Jangan pernah salahkan cinta tapi salahkan diri kita sendiri “mengapa kita
menduakan-Nya dihati kita ?”
Lantas, mengapa Allah hadirkan luka dan kesedihan ini ?
terkadang dengan cara itu Allah rindu kepada hambanya, Allah rindu ingin dekat
dan mendengar rintihan kita sambil menyebut nama-Nya “Ya Allah” dan sambil
mencurahkan segala isi hati kepadaNya, Allah ingin kita berkhalwat dengan-Nya,
Allah ingin kita mencintai-Nya dan sadar bahwa cinta terbesar hanyalah kepadaNya, cinta yang sebenar-benar
cinta, cinta yang hakiki yang tak mengenal patah hati.
Sahabat...
Jangan mubadzirkan hati, air mata, untuk memikirkan dia yang
telah pergi, orang yang pergi dari hidupmu bukanlah orang yang menang dan kamu
kalah. Sesuatu yang kamu rasa begitu tepat dan kamu sayangi belum tentu yang terbaik
bagimu menurut Allah, Allah punya rencana lain yang lebih baik untuk hidupmu
yakinlah jangan terlalu berharap kepada orang yang belum tentu jodohmu yang
hanya akan menimbulkan sesak didada dan membuat hati kita semakin keruh karna
noda. Dari pada kita mengejar cinta manusia mending kita kejar cinta Allah yang
sudah jelas-jelas memberi kita banyak kasih sayangnya kepada kita.
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu ia berkata, Rasûlullâh
Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ”Sesungguhnya Allâh Azza wa Jalla
berfirman, ’Barangsiapa memusuhi wali-Ku, sungguh Aku mengumumkan perang
kepadanya. Tidaklah hamba-Ku mendekat kepada-Ku dengan sesuatu yang lebih Aku
cintai daripada hal-hal yang Aku wajibkan kepadanya. Hamba-Ku tidak
henti-hentinya mendekat kepada-Ku dengan ibadah-ibadah sunnah hingga Aku
mencintainya. Jika Aku telah mencintainya, Aku menjadi pendengarannya yang ia
gunakan untuk mendengar, menjadi penglihatannya yang ia gunakan untuk melihat,
menjadi tangannya yang ia gunakan untuk berbuat, dan menjadi kakinya yang ia
gunakan untuk berjalan. Jika ia meminta kepada-Ku, Aku pasti memberinya. Dan
jika ia meminta perlindungan kepadaku, Aku pasti melindunginya.’”
Marilah kita bersama-sama saling berlomba-lomba mengharap
kecintaan Allah dan keridhoan-Nya, bukan mengejar cinta fatamorgana manusia
yang hanya akan menimbulkan sesak dan rasa rindu berlebih akibat ingin
memiliki. Mari kita alihkan energi cinta kita dengan berdoa penuh harap, takut
dan cinta bukan dia seorang tapi
untuk-Nya Rabb semesta alam.
Alya Al’Mardhiyah
menanti hari esok dengan sinar mentari pagi.
0 komentar:
Posting Komentar