.......
Sambil mengutak atik laptop tiba-tiba saya menimpa sebuah pertanyaan.
"Kenapa yaaa kalau anak-anak uztads atau ulama-ulama dinikahkan pada saat usia muda ? Bahkan ada yang sedari SMP udah menikah ? Seperti itu waktuta pergi acara seminar tahfidz Alquran yg pematerinya 3 bersaudara yg sdh menikah semua ?," tanyaku kepada Khadijah.
"Iyaa... Kenapa kira2 itu di ?," melemparkan pertanyaan balik.
"Iya karna orang tuanya sudah paham , bukankah sudah dicontohkan oleh aisyah putri abu bakar yang saat menikah masih berumur 9 tahun ? Dan juga dicontohkan oleh Fatimah az-zahra dan Ali Bin Abi Thalib Dan menikah juga itu lebih berpahala dari pada anak-anak terjerumus dalam dosa pacaran mending dinikahkan cepat2 agar supaya ada yang jaga dan tidak diganggu,"menjawab pertanyaanya.
"tapi bukanki kita kwodong anak uztads , kalau orang tua'ta mungkin bilang "selesaikanmi dulu kuliahmu". Kata Khadijah.
"Bah iya sama jhiqi Khadijah," kataku.
***
Tiba-tiba teringat dengan percakapan telpon waktu lalu dengan orang tua , ntah apa yang ada menjurus dikepalaku tanpa pikir panjang langsung meleset sebuah perkataan :
A : pa.. Aku mau menikah
C : mauko menikah dengan siapa ?
A : tidak tau , tidak ada calonnya. Makanya carikan.
C : kenapa na plin plan sekali. ? Mau menisatunyau kuliah ?
A : mauka ke dua-duanya kalau bisa. Menikah sambil kuliah.
C : itu tujuan orang kuliah utk apa ? Untuk dapat kerja toh ?
A : yaa itu salah satunya tapi tdk apa-apa menikah juga nah kayak seniorku ada yang menikah waktu semester 5 dan sambil kuliah juga.
B : mauko jhe menikah sama siapa ? Itukah yg dulu mu kasih tau mamamu ?
A : bukan dan tdk ada ini calonnya makanya carikanka.
C : phuaa... Kuliah meko dulu . sudahmi
A : iyaa pale...
....... .
"Ukhti... Sebenarnya saya ada mhi calon dari orang tuaku" kata ukhti Khadijah kepada saya membuyarkan lamunanku seketika.
"Kayak gimana itu ukhti ? Orang paham2 jhi jg ?", yang aku kepadanya.
"Tidak sih iyaaa... Bukan dari kalangan ikhwan," katanya kepadaku.
"Tapi kita pasti mauqi cari yang sepaham toh sama-sama wahdah ?," kataku kepada Khadijah.
"Kalau bisa sih iya tapi itu tidak kupermasalahkan mau ikhwan ataupun bukan, pernah juga bilang mamaku itu hari "sembarang jhi kamu mauko kuliah atau kerja" karna dewasa meki juga toh ? Dan tdk terlalu kutanggapi jhi juga itu masalah perjodohan kan keputusan ada ditanganku,"kata Khadijah kepadaku.
"Bah iya ukhti bisa jhi juga kayaknya yang bukan ikhwan karna siapa tau dapat hidayah melalui perantara'ta juga , tapi terkadang ada juga cerita kudengar kalau dia tidak mengikut di kita , kita yang bakal mengikut di dia. Kita yang mewarnai atau terwarnai ? Pilih-pilih meki." kataku kepadanya.
"Tidak menikah-menikah meki itu sampai tua kalau banyak pilih2 , intinya yang bagus akhlaqnya saya kucari, "katanya kepadaku.
"Bah iya.. Sama jhi,"ucapku.
Selasa, 28 Juni 2016
Nikah muda ?
Selasa, 28 Juni 2016
Nikah muda ?
.......
Sambil mengutak atik laptop tiba-tiba saya menimpa sebuah pertanyaan.
"Kenapa yaaa kalau anak-anak uztads atau ulama-ulama dinikahkan pada saat usia muda ? Bahkan ada yang sedari SMP udah menikah ? Seperti itu waktuta pergi acara seminar tahfidz Alquran yg pematerinya 3 bersaudara yg sdh menikah semua ?," tanyaku kepada Khadijah.
"Iyaa... Kenapa kira2 itu di ?," melemparkan pertanyaan balik.
"Iya karna orang tuanya sudah paham , bukankah sudah dicontohkan oleh aisyah putri abu bakar yang saat menikah masih berumur 9 tahun ? Dan juga dicontohkan oleh Fatimah az-zahra dan Ali Bin Abi Thalib Dan menikah juga itu lebih berpahala dari pada anak-anak terjerumus dalam dosa pacaran mending dinikahkan cepat2 agar supaya ada yang jaga dan tidak diganggu,"menjawab pertanyaanya.
"tapi bukanki kita kwodong anak uztads , kalau orang tua'ta mungkin bilang "selesaikanmi dulu kuliahmu". Kata Khadijah.
"Bah iya sama jhiqi Khadijah," kataku.
***
Tiba-tiba teringat dengan percakapan telpon waktu lalu dengan orang tua , ntah apa yang ada menjurus dikepalaku tanpa pikir panjang langsung meleset sebuah perkataan :
A : pa.. Aku mau menikah
C : mauko menikah dengan siapa ?
A : tidak tau , tidak ada calonnya. Makanya carikan.
C : kenapa na plin plan sekali. ? Mau menisatunyau kuliah ?
A : mauka ke dua-duanya kalau bisa. Menikah sambil kuliah.
C : itu tujuan orang kuliah utk apa ? Untuk dapat kerja toh ?
A : yaa itu salah satunya tapi tdk apa-apa menikah juga nah kayak seniorku ada yang menikah waktu semester 5 dan sambil kuliah juga.
B : mauko jhe menikah sama siapa ? Itukah yg dulu mu kasih tau mamamu ?
A : bukan dan tdk ada ini calonnya makanya carikanka.
C : phuaa... Kuliah meko dulu . sudahmi
A : iyaa pale...
....... .
"Ukhti... Sebenarnya saya ada mhi calon dari orang tuaku" kata ukhti Khadijah kepada saya membuyarkan lamunanku seketika.
"Kayak gimana itu ukhti ? Orang paham2 jhi jg ?", yang aku kepadanya.
"Tidak sih iyaaa... Bukan dari kalangan ikhwan," katanya kepadaku.
"Tapi kita pasti mauqi cari yang sepaham toh sama-sama wahdah ?," kataku kepada Khadijah.
"Kalau bisa sih iya tapi itu tidak kupermasalahkan mau ikhwan ataupun bukan, pernah juga bilang mamaku itu hari "sembarang jhi kamu mauko kuliah atau kerja" karna dewasa meki juga toh ? Dan tdk terlalu kutanggapi jhi juga itu masalah perjodohan kan keputusan ada ditanganku,"kata Khadijah kepadaku.
"Bah iya ukhti bisa jhi juga kayaknya yang bukan ikhwan karna siapa tau dapat hidayah melalui perantara'ta juga , tapi terkadang ada juga cerita kudengar kalau dia tidak mengikut di kita , kita yang bakal mengikut di dia. Kita yang mewarnai atau terwarnai ? Pilih-pilih meki." kataku kepadanya.
"Tidak menikah-menikah meki itu sampai tua kalau banyak pilih2 , intinya yang bagus akhlaqnya saya kucari, "katanya kepadaku.
"Bah iya.. Sama jhi,"ucapku.
0 komentar:
Posting Komentar