Sabtu, 05 Oktober 2013

ketindihan saat tidur


Agan-agan pernah mengalami ketindihan saat tidur atau istilahnya Sleep Paralysis, ? saya udah pernah ngalaminnya 3 kali dimulai saat saya berumur 17 dan usia saya saat ini udah 18 tahun , dan 2 hari yang lalu saya mengalaminya lagi saya syok waktu itu saya beranggapan mistis saya akan ceritakan kronologi kejadian malam itu bagaimana saya mengalaminya waktu itu sebelum tidur saya mendengarkan radio di handphone menggunakan headset posisi tidur saya waktu itu terlentang tapi kaki kiri saya diatas siku kaki kanan ketika sudah mulai terlelap saya dibawah kealam mimpi saya melihat bayangan hitam dan dibayangan hitam itu saya melihat 3 pocong, (jelas saya kaget) karna syok atau apa mulut saya tiba-tiba kaku susah digerakin, nafas sesak saya berusaha membaca lafas ‘’allahu akbar’’ dan berusaha baca ayat kursi tapi tetap sangat susah diucapkan. Ini saya masih dalam keadaan tidur saya mencoba bangkit berjalan menuju WC untuk mengambil wudhu untuk sholat tahajjud (ini masih tidur ya , belum bangun) depan pintu kamar tubuh dan mulut saya kaku lagi dan begitu seterusnya sampai saya terbangung dari tidur. Saya ceritakan kejadian ini pada teman kos’ dia bilang kalau itu ketindihan atau kelumpuhan saat dia tidur dan dia juga bilang tentang hal-hal gaib katanya ada makhlus halus yang menekan dada sehingga mulut seperti kaku, rupanya dia juga sering mengalami hal itu, aku agak sedikit legah mendengarnya bahkan katanya ada temannya yang meninggal gara-gara ketindahan ? apa benar ? mungkin karna dia tidak bisa melawan itu roh karna imamnya tidak kuat atau apalah kurang paham juga. . . (begitu katanya).

Baiklah kita lansung saja ke pembahasannya agar agan-agan semua tidak menganggap ketindihan atau sleep paralysis sebagai suatu hal yang mistis.

Fenomena Sleep Paralysis

Sleep Paralysis sering disebut sebagai Tindihan, suatu kejadian dimana saat kita tidur,seperti ada sesuatu yang menindih kita. Berdasarkan ilmu medis, keadaan itu disebut sleep paralysis atau kelumpuhan tidur. Namun, banyak masyarakat menyebutnya ‘erep-erep’. Masyarakat juga selalu mengaitkan kondisi ini karena ulah makhluk halus yang menindih tubuh kita.

Fenomena ini bisa terjadi pada siapa saja. Setidaknya orang akan mengalaminya sekali atau dua kali dalam hidupnya. Namun, Anda tak perlu khawatir, sleep paralysis biasanya tidak berbahaya.

Berdasarkan hasil penelitian oleh Al Chayne, sleep paralysis merupakan halusinasi karena adanya malfungsi tidur di tahap rapid eye movement (REM). Sebagai pengetahuan, berdasarkan gelombang otak, tidur terbagi dalam 4 tahapan. Tahapan itu adalah tahap tidur paling ringan (kita masih setengah sadar), tahap tidur yang lebih dalam, tidur paling dalam, dan tahap REM (pada tahap inilah mimpi terjadi).

Hal ini disebabkan oleh kondisi tubuh yang terlalu lelah, kurang tidur, bahkan kebanyakan tidur. Saat kondisi tubuh kita terlalu lelah atau kurang tidur, gelombang otak tidak mengikuti tahapan yang seharusnya, dari keadaan sadar (saat hendak tidur) ke tahap tidur paling ringan, lalu langsung melompat ke mimpi (REM). Ketika otak mendadak terbangun dari tahap REM, tapi tubuh belum bangun, di sinilah sleep paralysis terjadi. Kita merasa sangat sadar, tapi tubuh tak bisa bergerak. Ditambah lagi adanya halusinasi muncul sosok lain yang sebenarnya ini merupakan ciri khas dari mimpi.

Selama tidur, aktivitas dan otot-otot tubuh menjadi tidak bergerak, sehingga menyebabkan kelumpuhan sementara. Bahkan kadang-kadang kelumpuhan tetap ada setelah orang terbangun. Biasanya, kelumpuhan tidur diikuti dengan halusinasi. Orang yang mengalami kelumpuhan tidur merasa seperti dicekik, dada sesak, badan sulit bergerak dan sulit berteriak.

Ketika seseorang tidur, aktifitas otak mengalami dua hal berbeda, yang disebut tidur aktif atau REM (rapid eye movement) dan tidur non-REM.

Non-REM selama tidur akan menghasilkan gerakkan selagi Anda tidur, seperti berbicara dalam tidur atau berjalan ketika tidur. Sedangkan REM akan mempengaruhi denyut jantung, laju respirasi dan tekanan darah ketika tidur.

Secara psikologis, sleep paralysis berhubungan dengan tidur di tahap REM, dimana setelah mengalami tidur REM, mata terbuka namun paralysis tetap bertahan.

Biasanya hal ini mengakibatkan halusinasi. Sleep paralysis terjadi sekitar 2-3 menit. Setelah otak dan tubuh berhubungan kembali, penderita dapat menggerakkan tubuhnya kembali. Namun, memori dari sensasi yang mengerikan atau mimpi buruk biasanya dapat bertahan lama

Secara fisiologis, penyebab sleep paralysis belum diketahui secara pasti. Sejauh ini, para psikologis memberikan gambaran umum mengenai penyebab terjadinya sleep paralysis, seperti kebiasaan tidur menghadap ke atas, pola tidur tak tentu, stress, dan perubahan mendadak pada lingkungan atau lifestyle.

Sebuah penelitian di University of Toronto menemukan bahwa tindihan atau dalam bahasa ilmiah disebut sleep paralysis terjadi karena perubahan kimiawi di otak. Perubahan tersebut menyebabkan saraf-saraf yang menggerakkan tubuh lumpuh untuk sementara.

Senyawa yang terlibat dalam kelumpuhan saraf-saraf tersebut ada 2, yakni glycine dan GABA (gamma-aminobutyric acid). Saat tidur memasuhi fase REM (Rapid Eye Movement), keduanya bergantian menduduki neurotransmitter dan membuat komunikasi saraf terhenti, seperti dilansir Livescience.

Mekanismenya secara pasti memang belum diketahui, namun yang pasti keberadaan kedua senyawa ini sudah terbukti menyebabkan kelumpuhan saat tiba-tiba bangun tengah malam. Jadi bukan karena ditindih hantu, sebab kelumpuhan itu terjadi di otak bukan di alat gerak tubuh.

Fase REM umunya terjadi ketika tidur malam memasuki menut ke 90, lalu berlangsung hampir sepanjang malam. Pada fase tersebut, otak sangat aktif sehingga bisa memunculkan mimpi, menyebabkan orang bisa bicara saat tidur, atau bahkan berjalan dan berhubungan seks tanpa disadari.

Ketika terjadi sleep paralysis, aktivitas otak selama fase REM sebenarnya tetap tinggi. Namun otot-otot tubuh yang harus digerakkan secara sadar tidak bisa merespons perintah dari otak karena jalur komunikasi melalui saraf dilumpuhkan sementara selama diduduki senyawa-senyawa pemicu tindihan.

Para ilmuwan berharap, temuan ini bisa membantu cara mengatasi berbagai gangguan tidur yang terjadi selama fase REM atau disebut sebagai REM Behavior Disorder. Gangguan ini antara lain mencakup ngelindur atau bicara dalam tidur serta berjalan saat tidur.

Jangan Anggap Remeh

Meski biasa terjadi, gangguan tidur ini patut diwaspadai. Pasalnya, sleep paralysis bisa juga merupakan pertanda narcolepsy (serangan tidur mendadak tanpa tanda-tanda mengantuk), sleep apnea (mendengkur), kecemasan, atau depresi.

Jika Anda sering mengalami gangguan tidur ini, sebaiknya buat catatan mengenai pola tidur selama beberapa minggu. Ini akan membantu Anda mengetahui penyebabnya. Lalu, atasi dengan menghindari pemicu. Bila tindihan diakibatkan terlalu lelah, coba lebih banyak beristirahat.

Kurang tidur pun tidak boleh dianggap remeh. Jika sudah menimbulkan sleep paralysis, kondisinya berarti sudah berat. Segera evaluasi diri dan cukupi kebutuhan tidur. Usahakan tidur 8-10 jam pada jam yang sama setiap malam.

Perlu diketahui juga, seep paralysis umumnya terjadi pada orang yang tidur dalam posisi telentang (wajah menghadap ke atas dan hampir nyenyak atau dalam keadaan hampir terjaga dari tidur). Itu sebabnya, kita perlu sering mengubah posisi tidur untuk mengurangi risiko terserang gangguan tidur ini.

Jika tindihan disertai gejala lain, ada baiknya segera ke dokter ahli tidur atau laboratorium tidur untuk diperiksa lebih lanjut. Biasanya dokter akan menanyakan kapan tindihan dimulai dan sudah berlangsung berapa lama. Catatan yang telah Anda buat tadi akan sangat membantu ketika memeriksakan diri ke dokter.

Hal yang patut diwaspadai dari kejadian ini adalah sleep paralysis bisa menjadi pertanda narcolepsy (serangan tidur mendadak tanpa tanda-tanda mengantuk), sleep apnea (mendengkur), kecemasan, atau depresi.

Untuk mencegahnya, usahakan anda memiliki pola tidur yang cukup (normalnya 7-8 jam). Lalu usahakan pula untuk tidur malam sekitar jam 8-10. Tidurlah dengan berbagai posisi, karena biasanya hal ini terjadi ketika kita tidur dalam posisi terlentang.Dan yang terpenting, jangan terlalu lelah, segera beristirahat ketika anda mulai kelelahan akibat aktivitas anda.

Mitos Sleep Paralysis Di Berbagai Negara

- Di budaya Afro-Amerika, gangguan tidur ini disebut the devil riding your back hantu atau hantu yang sedang menaiki bahu seseorang.

- Di budaya China, disebut gui ya shen alias gangguan hantu yang menekan tubuh seseorang.

- Di budaya Meksiko, disebut se me subio el muerto dan dipercaya sebagai kejadian adanya arwah orang meninggal yang menempel pada seseorang.

- Di budaya Kamboja, Laos dan Thailand, disebut pee umm, mengacu pada kejadian di mana seseorang tidur dan bermimpi makhluk halus memegangi atau menahan tubuh orang itu untuk tinggal di alam mereka.

- Di budaya Islandia, disebut mara. Ini adalah kata kuno bahasa Island. Artinya hantu yang menduduki dada seseorang di malam hari, berusaha membuat orang itu sesak napas dan mati lemas.

- Di budaya Tuki, disebut karabasan, dipercaya sebagai makhluk yang menyerang orang di kala tidur, menekan dada orang tersebut dan mengambil napasnya.

- Di budaya Jepang, disebut kanashibari, yang secara literatur diartikan mengikat sehingga diartikan seseorang diikat oleh makhluk halus.

- Di budaya Vietnam, disebut ma de yang artinya dikuasai setan. Banyak penduduk Vietnam percaya gangguan ini terjadi karena makhluk halus merasuki tubuh seseorang.

- Di budaya Hungaria, disebut lidercnyomas dan dikaitkan dengan kata supranatural boszorkany (penyihir). Kata boszorkany sendiri berarti menekan sehingga kejadian ini diterjemahkan sebagai tekanan yang dilakukan makhluk halus pada seseorang di saat tidur.

- Di budaya Malta, gangguan tidur ini dianggap sebagai serangan oleh Haddiela (istri Hares), dewa bangsa Malta yang menghantui orang dengan cara merasuki orang tersebut. Dan untuk terhindar dari serangan Haddiela, seseorang harus menaruh benda dari perak atau sebuah pisau di bawah bantal saat tidur.

- Di budaya New Guinea, fenomena ini disebut Suk Ninmyo. Ini adalah pohon keramat yang hidup dari roh manusia. Pohon keramat ini akan memakan roh manusia di malam hari agar tidak menggangu manusia di siang hari. Namun, seringkali orang yang rohnya sedang disantap pohon ini terbangun dan terjadilah sleep paralysis.



0 komentar:

Posting Komentar

Sabtu, 05 Oktober 2013

ketindihan saat tidur

Diposting oleh Unknown di 23.30

Agan-agan pernah mengalami ketindihan saat tidur atau istilahnya Sleep Paralysis, ? saya udah pernah ngalaminnya 3 kali dimulai saat saya berumur 17 dan usia saya saat ini udah 18 tahun , dan 2 hari yang lalu saya mengalaminya lagi saya syok waktu itu saya beranggapan mistis saya akan ceritakan kronologi kejadian malam itu bagaimana saya mengalaminya waktu itu sebelum tidur saya mendengarkan radio di handphone menggunakan headset posisi tidur saya waktu itu terlentang tapi kaki kiri saya diatas siku kaki kanan ketika sudah mulai terlelap saya dibawah kealam mimpi saya melihat bayangan hitam dan dibayangan hitam itu saya melihat 3 pocong, (jelas saya kaget) karna syok atau apa mulut saya tiba-tiba kaku susah digerakin, nafas sesak saya berusaha membaca lafas ‘’allahu akbar’’ dan berusaha baca ayat kursi tapi tetap sangat susah diucapkan. Ini saya masih dalam keadaan tidur saya mencoba bangkit berjalan menuju WC untuk mengambil wudhu untuk sholat tahajjud (ini masih tidur ya , belum bangun) depan pintu kamar tubuh dan mulut saya kaku lagi dan begitu seterusnya sampai saya terbangung dari tidur. Saya ceritakan kejadian ini pada teman kos’ dia bilang kalau itu ketindihan atau kelumpuhan saat dia tidur dan dia juga bilang tentang hal-hal gaib katanya ada makhlus halus yang menekan dada sehingga mulut seperti kaku, rupanya dia juga sering mengalami hal itu, aku agak sedikit legah mendengarnya bahkan katanya ada temannya yang meninggal gara-gara ketindahan ? apa benar ? mungkin karna dia tidak bisa melawan itu roh karna imamnya tidak kuat atau apalah kurang paham juga. . . (begitu katanya).

Baiklah kita lansung saja ke pembahasannya agar agan-agan semua tidak menganggap ketindihan atau sleep paralysis sebagai suatu hal yang mistis.

Fenomena Sleep Paralysis

Sleep Paralysis sering disebut sebagai Tindihan, suatu kejadian dimana saat kita tidur,seperti ada sesuatu yang menindih kita. Berdasarkan ilmu medis, keadaan itu disebut sleep paralysis atau kelumpuhan tidur. Namun, banyak masyarakat menyebutnya ‘erep-erep’. Masyarakat juga selalu mengaitkan kondisi ini karena ulah makhluk halus yang menindih tubuh kita.

Fenomena ini bisa terjadi pada siapa saja. Setidaknya orang akan mengalaminya sekali atau dua kali dalam hidupnya. Namun, Anda tak perlu khawatir, sleep paralysis biasanya tidak berbahaya.

Berdasarkan hasil penelitian oleh Al Chayne, sleep paralysis merupakan halusinasi karena adanya malfungsi tidur di tahap rapid eye movement (REM). Sebagai pengetahuan, berdasarkan gelombang otak, tidur terbagi dalam 4 tahapan. Tahapan itu adalah tahap tidur paling ringan (kita masih setengah sadar), tahap tidur yang lebih dalam, tidur paling dalam, dan tahap REM (pada tahap inilah mimpi terjadi).

Hal ini disebabkan oleh kondisi tubuh yang terlalu lelah, kurang tidur, bahkan kebanyakan tidur. Saat kondisi tubuh kita terlalu lelah atau kurang tidur, gelombang otak tidak mengikuti tahapan yang seharusnya, dari keadaan sadar (saat hendak tidur) ke tahap tidur paling ringan, lalu langsung melompat ke mimpi (REM). Ketika otak mendadak terbangun dari tahap REM, tapi tubuh belum bangun, di sinilah sleep paralysis terjadi. Kita merasa sangat sadar, tapi tubuh tak bisa bergerak. Ditambah lagi adanya halusinasi muncul sosok lain yang sebenarnya ini merupakan ciri khas dari mimpi.

Selama tidur, aktivitas dan otot-otot tubuh menjadi tidak bergerak, sehingga menyebabkan kelumpuhan sementara. Bahkan kadang-kadang kelumpuhan tetap ada setelah orang terbangun. Biasanya, kelumpuhan tidur diikuti dengan halusinasi. Orang yang mengalami kelumpuhan tidur merasa seperti dicekik, dada sesak, badan sulit bergerak dan sulit berteriak.

Ketika seseorang tidur, aktifitas otak mengalami dua hal berbeda, yang disebut tidur aktif atau REM (rapid eye movement) dan tidur non-REM.

Non-REM selama tidur akan menghasilkan gerakkan selagi Anda tidur, seperti berbicara dalam tidur atau berjalan ketika tidur. Sedangkan REM akan mempengaruhi denyut jantung, laju respirasi dan tekanan darah ketika tidur.

Secara psikologis, sleep paralysis berhubungan dengan tidur di tahap REM, dimana setelah mengalami tidur REM, mata terbuka namun paralysis tetap bertahan.

Biasanya hal ini mengakibatkan halusinasi. Sleep paralysis terjadi sekitar 2-3 menit. Setelah otak dan tubuh berhubungan kembali, penderita dapat menggerakkan tubuhnya kembali. Namun, memori dari sensasi yang mengerikan atau mimpi buruk biasanya dapat bertahan lama

Secara fisiologis, penyebab sleep paralysis belum diketahui secara pasti. Sejauh ini, para psikologis memberikan gambaran umum mengenai penyebab terjadinya sleep paralysis, seperti kebiasaan tidur menghadap ke atas, pola tidur tak tentu, stress, dan perubahan mendadak pada lingkungan atau lifestyle.

Sebuah penelitian di University of Toronto menemukan bahwa tindihan atau dalam bahasa ilmiah disebut sleep paralysis terjadi karena perubahan kimiawi di otak. Perubahan tersebut menyebabkan saraf-saraf yang menggerakkan tubuh lumpuh untuk sementara.

Senyawa yang terlibat dalam kelumpuhan saraf-saraf tersebut ada 2, yakni glycine dan GABA (gamma-aminobutyric acid). Saat tidur memasuhi fase REM (Rapid Eye Movement), keduanya bergantian menduduki neurotransmitter dan membuat komunikasi saraf terhenti, seperti dilansir Livescience.

Mekanismenya secara pasti memang belum diketahui, namun yang pasti keberadaan kedua senyawa ini sudah terbukti menyebabkan kelumpuhan saat tiba-tiba bangun tengah malam. Jadi bukan karena ditindih hantu, sebab kelumpuhan itu terjadi di otak bukan di alat gerak tubuh.

Fase REM umunya terjadi ketika tidur malam memasuki menut ke 90, lalu berlangsung hampir sepanjang malam. Pada fase tersebut, otak sangat aktif sehingga bisa memunculkan mimpi, menyebabkan orang bisa bicara saat tidur, atau bahkan berjalan dan berhubungan seks tanpa disadari.

Ketika terjadi sleep paralysis, aktivitas otak selama fase REM sebenarnya tetap tinggi. Namun otot-otot tubuh yang harus digerakkan secara sadar tidak bisa merespons perintah dari otak karena jalur komunikasi melalui saraf dilumpuhkan sementara selama diduduki senyawa-senyawa pemicu tindihan.

Para ilmuwan berharap, temuan ini bisa membantu cara mengatasi berbagai gangguan tidur yang terjadi selama fase REM atau disebut sebagai REM Behavior Disorder. Gangguan ini antara lain mencakup ngelindur atau bicara dalam tidur serta berjalan saat tidur.

Jangan Anggap Remeh

Meski biasa terjadi, gangguan tidur ini patut diwaspadai. Pasalnya, sleep paralysis bisa juga merupakan pertanda narcolepsy (serangan tidur mendadak tanpa tanda-tanda mengantuk), sleep apnea (mendengkur), kecemasan, atau depresi.

Jika Anda sering mengalami gangguan tidur ini, sebaiknya buat catatan mengenai pola tidur selama beberapa minggu. Ini akan membantu Anda mengetahui penyebabnya. Lalu, atasi dengan menghindari pemicu. Bila tindihan diakibatkan terlalu lelah, coba lebih banyak beristirahat.

Kurang tidur pun tidak boleh dianggap remeh. Jika sudah menimbulkan sleep paralysis, kondisinya berarti sudah berat. Segera evaluasi diri dan cukupi kebutuhan tidur. Usahakan tidur 8-10 jam pada jam yang sama setiap malam.

Perlu diketahui juga, seep paralysis umumnya terjadi pada orang yang tidur dalam posisi telentang (wajah menghadap ke atas dan hampir nyenyak atau dalam keadaan hampir terjaga dari tidur). Itu sebabnya, kita perlu sering mengubah posisi tidur untuk mengurangi risiko terserang gangguan tidur ini.

Jika tindihan disertai gejala lain, ada baiknya segera ke dokter ahli tidur atau laboratorium tidur untuk diperiksa lebih lanjut. Biasanya dokter akan menanyakan kapan tindihan dimulai dan sudah berlangsung berapa lama. Catatan yang telah Anda buat tadi akan sangat membantu ketika memeriksakan diri ke dokter.

Hal yang patut diwaspadai dari kejadian ini adalah sleep paralysis bisa menjadi pertanda narcolepsy (serangan tidur mendadak tanpa tanda-tanda mengantuk), sleep apnea (mendengkur), kecemasan, atau depresi.

Untuk mencegahnya, usahakan anda memiliki pola tidur yang cukup (normalnya 7-8 jam). Lalu usahakan pula untuk tidur malam sekitar jam 8-10. Tidurlah dengan berbagai posisi, karena biasanya hal ini terjadi ketika kita tidur dalam posisi terlentang.Dan yang terpenting, jangan terlalu lelah, segera beristirahat ketika anda mulai kelelahan akibat aktivitas anda.

Mitos Sleep Paralysis Di Berbagai Negara

- Di budaya Afro-Amerika, gangguan tidur ini disebut the devil riding your back hantu atau hantu yang sedang menaiki bahu seseorang.

- Di budaya China, disebut gui ya shen alias gangguan hantu yang menekan tubuh seseorang.

- Di budaya Meksiko, disebut se me subio el muerto dan dipercaya sebagai kejadian adanya arwah orang meninggal yang menempel pada seseorang.

- Di budaya Kamboja, Laos dan Thailand, disebut pee umm, mengacu pada kejadian di mana seseorang tidur dan bermimpi makhluk halus memegangi atau menahan tubuh orang itu untuk tinggal di alam mereka.

- Di budaya Islandia, disebut mara. Ini adalah kata kuno bahasa Island. Artinya hantu yang menduduki dada seseorang di malam hari, berusaha membuat orang itu sesak napas dan mati lemas.

- Di budaya Tuki, disebut karabasan, dipercaya sebagai makhluk yang menyerang orang di kala tidur, menekan dada orang tersebut dan mengambil napasnya.

- Di budaya Jepang, disebut kanashibari, yang secara literatur diartikan mengikat sehingga diartikan seseorang diikat oleh makhluk halus.

- Di budaya Vietnam, disebut ma de yang artinya dikuasai setan. Banyak penduduk Vietnam percaya gangguan ini terjadi karena makhluk halus merasuki tubuh seseorang.

- Di budaya Hungaria, disebut lidercnyomas dan dikaitkan dengan kata supranatural boszorkany (penyihir). Kata boszorkany sendiri berarti menekan sehingga kejadian ini diterjemahkan sebagai tekanan yang dilakukan makhluk halus pada seseorang di saat tidur.

- Di budaya Malta, gangguan tidur ini dianggap sebagai serangan oleh Haddiela (istri Hares), dewa bangsa Malta yang menghantui orang dengan cara merasuki orang tersebut. Dan untuk terhindar dari serangan Haddiela, seseorang harus menaruh benda dari perak atau sebuah pisau di bawah bantal saat tidur.

- Di budaya New Guinea, fenomena ini disebut Suk Ninmyo. Ini adalah pohon keramat yang hidup dari roh manusia. Pohon keramat ini akan memakan roh manusia di malam hari agar tidak menggangu manusia di siang hari. Namun, seringkali orang yang rohnya sedang disantap pohon ini terbangun dan terjadilah sleep paralysis.



0 komentar on "ketindihan saat tidur"

Posting Komentar

Cute Bow Tie Hearts Blinking Blue and Pink Pointer