Jumat, 23 Maret 2018

Dilema Fresh Graduate





Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Sesungguhnya rezeki itu milik Allah tiada daya dan upaya kecuali atas pertolongannya, tempat kami meminta dan berserah hanya kepada-Nya. Allahu Rabbi..
Izinkan saya membagi sebuah kisah yang saya alami sendiri semasa lulus kuliah dan mungkin sebagian dari kita juga yang masih fresh gruadate’pun juga sama mengalami yang namanya dilema pekerjaan.

Saya baru lulus kuliah waktu Desember 2017 jurusan Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer disalah satu kampus negeri yang ada dikota makassar. Setelah pindah dari dunia kampus inilah saatnya untuk saya mencari pekerjaan untuk mengaplikasikan ilmu saya ditengah masyarakat. Saya kembali ke’kampung saya meninggalkan kehidupan di kota besar yang dimana banyak sekali pengalaman dan teman-teman yang saya dapatkan disana dan bukan mudah untuk lepas dari sebuah kota yang memberikan banyak cerita dan kisah menarik, memberikan banyak ilmu, pelajaran dan pengalaman. Dan kini rindu,,, apa kabarmu ??? dan ingin lagi, dan ingin lagi jumpa (kok jadi nyanyi lagunya dilan yaa ??).

Setelah ijazahku dan berkas-berkas lainku sudah ada pada tanggal 29 januari saya lansung memasukkan 3 berkas lamaran di Poltek, SMK, dan MTS sedangkan teman yang saya temani sama-sama untuk mencari sekolah memasukkan 6 berkas lamaran ke sekolah-sekolah. Saya bertanya :

“kok banyak sekali sih?”
dia jawab “iya kan La,, kan belum tentu keterima semua.
“kalau nanti kepanggil semua gimana? Kan gak enak ”
“tinggal dipilih ajha La, kan belum tentu kita dipanggil semua”

Hari demi hari menunggu tidak sampai 1 pekan pada akhirnya teman saya dipanggil untuk mengajar di SD tempat memasukkan berkas lamarannya dulu Alhamdulillah… Sedangkan saya masih menanti panggilan tetapi tak kunjung datang hanya tinggal dirumah melakukan pekerjaan beres-beres rumah, memasak yang terkadang air mata saya menetes karna mengupas bawang dan menumbuk cabe :’( . Saya gak berhenti menghubungi teman saya itu yang sudah mengajar di SD untuk tanya perkembangan selanjutnya.

“Rat,,, memang gitu yaaa.. biasanya lama ditunggu panggilan ?”
jawabnya “Tunggulah aja La.. susah memang kalau gak ada yang dikenal didalam, biasanya berbulan-bulan ditunggu sampainya benar-benar membutuhkan guru atau tahun ajaran baru mulai, beruntung jika dapat panggilan sehari atau dua hari.

Orang tua juga turut berperan mencarikan lowongan dibeberapa kenalannya untuk dicarikan pekerjaan. Dan mungkin aku terlalu pemilih katanya seandainya kamu kerja dikantor atau jadi staff  mungkin sudah kerja sekarang dan gajinya 1,5jt biar tidak sesuai jurusan banyak juga yang seperti itu dari pada guru honor yang 3 bulan dapat 400.000. begitu katanya meskipun orang tua sebenarnya tidak terlalu mempermasalahkan gaji hanya berusaha mengalihkanku agar pindah haluan karna belum mendapat panggilan. Tetapi passion ku memanglah mengajar bukan berarti saya tidak bisa kerja dikantor tetapi memang pengen mengajar.

Untuk mengobati kegalauan saya cari motivasi dengar ceramahnya uztad kholid, uztad syafiq dan uztad-uztad lainnya diyoutube dan baca artikel-artikel diinternet tentang problem yang saya hadapi. Setidaknya saya dapat ilmu lalu saya amalkan. Saya mencoba merutinkan sholat dhuha dan memperbanyak istighfar setiap harinya lalu saya berbenah diri mungkin saya kurang sabar, mungkin saya pemilih tetapi apa salahnya mengajar ? bukan masalah gaji asalkan kepuasan hati yang bisa memberi manfaat kepada manusia dan sebagai amal jariyahku nantinya. Berdasarkan hadis Rasulullah

Dan sebaik-baik manusia adalah orang yang paling bermanfaat bagi manusia.” (HR. Thabrani dan Daruquthni)

"Apabila anak Adam (manusia) meninggal dunia, maka terputuslah semua (pahala) amal perbuatannya kecuali tiga macam perbuatan, yaitu amal jariah, ilmu yang bermanfaat, dan anak soleh yang mendoakannya" (Hadis Riwayat Muslim).

Kemudian aku dapat saran dari tante untuk coba sementara kerja dikantor dulu, nanti kalau misalnya terbuka pendaftaran guru nanti kamu bisa daftar katanya dari pada nganggur.. (hmmm…boleh juga fikirku tapi nanti dilihat). Selain itu saran lainnya perbanyak amalan sunnah mungkin saat ini hanya dhuha yang dirutinkan tetapi coba sholat tahajjud juga, hajad sama tasbih. kemudian saya turuti sarannya dan malam itu saya kepikiran dan terbangun buat sholat tetapi sholat tahajjud sama hajad ajha, kalau sholat tasbih masih terasa asing jadi gak dilaksanain hanya tahajjud sama hajad aja.

Ditengah kegalauan hamba yang lemah ini saya berdoa curhat sama Allah penuh pengharapan dengan potongan doa :

“Ya Allah sesungguhnya engkau maha tau keresahan hamba, masalah hambamu ini, apa yang hamba butuhkan, sesungguhnya hamba sangat menginginkan kebaikan yang engkau turunkan kepada hambamu ini, Ya Allah takdirkan sesuatu itu jika memang baik untukku berikanlah pekerjaan yang baik bagi hamba, yang engkau ridhoi dan dapat bermanfaat bagi manusia”

Hari-hari berikutnya saya berpikir mungkin saya harus membuat berkas lamaran lagi yang sebelumnya lamaran saya diketiga tempat tersebut belum ada panggilan, mungkin memang tempat itu tidak membutuhkan seorang pengajar fikirku. Hari ahad’nya tanggal 11 Februari saya membuat surat lamaran untuk disetor besoknya hari senin ke kantor dinas pendidikan, kominfo dan di SD, dan saya juga berencana besok ke SMK berdasarkan saran teman saya agar bertemu langsung dengan kepseknya dan menanyakan tentang lamaran saya. Hari itu takdir Allah berkata lain pada saat saya mau nulis lamaran tiba-tiba tetangga depan rumah yang merupakan dosen sekaligus PR III (Pembantu Rektor III) yang kerja di Politeknik Negeri Nnk manggil saya katanya “rezekimu memang mungkin ini kali dek, pernah malamnya saya dapat sms dari sekertaris jurusan administrasi bisnis katanya ibu haji adakah jurusan Komputer buat bantu-bantu ibu Mega ngajar ? kemudian saya lihat berkasmu ada disebelah tempat tidurku dan saya pikir “Alhamdulillah mungkin rezekinya memang ini anak".

Tak ada kata yang bisa saya ucapkan selain Alhamdulillah… yang dulunya saya gak pernah dijanjikan untuk diterima karna sudah ada dosen yang isi lalu kuasa Allah memberi rezeki kepada hambanya. Dosen yang jurusan komputer itu mau pulang kekampungnya buat menikah dan kemungkinan dia sudah tidak kembali lagi karna ikut dengan suaminya yang sudah pegawai negeri. Apalagi katanya dosen yang saya gantikan ini adalah dosen terbaik kebetulan bapakku juga kenal dengan orang tuanya. Dia termasuk dosen muda juga umurnya 3 tahun diatasku..

Alhamdulillah,,, Terucap syukurku kepada Allah yang Maha Esa karna Allah tau apa yang saya butuhkan, Pekerjaan yang selama ini saya targetkan waktu masih menjalani KKN akhirnya saya dapatkan dan ini memang salah satu cita-cita saya. Pekerjaan itu memang tidak pernah dijanjikan ke saya tapi itu adalah target saya setelah lulus. Meskipun belum jadi dosen tetap karna dosen tetap haruslah minimal bertitel S2 (doain yaa semoga nantinya jadi tetap) agar dapat gaji bulanan yang lumayan dan dapat tunjangan . meskipun saya belumlah jadi dosen tetap setidaknya saya bersyukur ilmu yang saya dapatkan dibangku perkuliahan tidak sia-sia, dan setidaknya gajinya juga cukup untuk saya sendiri.

Waktu hari kamis tanggal 15 Februari 2018 saya dipanggil ke kampus Poltek bertemu dengan ibu Lisa dan diatas meja ibu Lisa terdapat berceceran beberapa lamaran, sama dengan jurusanku tetapi beda kampus, ada yang dari malang dan jogja.dan semuanya laki-laki, saya berpikir kalau laki-laki itu jago banget ya kalau masalah komputer apalagi menyangkut teknisi atau perbaikan komputer, jagonya banget tuh,,, apalagi kalau dia tau ngoding, tau beberapa bahasa pemrograman, hebat banget menurut aku kalau dia tau , aku mah apa atuh gak terlalu mendalami yang kayak gitu . kalau beberapa bahasa pemrograman hanya dasarnya saja tapi kalau mengajar insyaa Allah saya bisa lagian kan yang aku ajarkan tidak berkaitan dengan itu semua. Saya gak melewati tes ataupun interview yang kebanyakan pencari kerja lakukan, saya lansung diberikan pilihan materi atau istilahnya SAP (Satuan Acara Perkuliahan) yang mana yang saya kuasai, kemudian saya pilih yang paling mudah yang sedari dulu sangat saya kuasai yang  akan saya ajarkan kepada mahasiswa nantinya, selanjutnya nanti dipanggil/ dihubungi kembali katanya untuk tanda tangan kesiapan mengajar. Alhamdulillah dimudahkan…

Qadarullah pada saat hari selasa  20 Februari 2018 saya masuk rumah sakit dan rawat inap, selama dirumah sakit saya menunggu untuk dapat panggilan selanjutnya, dan ternyata Allah maha tau keadaan hambanya pada hari jumat saat saya keluar dari RS saya diberitahukan kalau dosen samarinda yang duluan untuk masuk mengajar nanti kalau sudah pulang baru giliran saya. Pikirku waktu itu Alhamdulillah tak mengapa Ibu Lisa juga pernah memberitahukan kalau biasanya materinya dirolling 3 bulan untuk dosen samarinda dan 3 bulan untuk dosen lokal tetapi kadang juga tidak sampai. Selama menunggu saya lebih fokuskan untuk memulihkan kondisi saya yang baru keluar dari RS, 14 hari setelah keluar dari RS, saya masuk RS lagi dan rawat inap lagi. Allahu Rabbi :’( itu ujian buat saya dan kekurangan saya penyakit penebalan dinding rahim yang menyiksa pada saat datang menstruasi, menstruasi yang lama sampai keram yang dahsyat, sakit pinggang, dan terkadang pendarahan yang banyak yang membuat saya pucat, lemas, pusing sampai harus transfursi darah 5 kantong trakhir ini. Mungkin kalau rahimnya diangkat saya sudah sembuh total, gak ada lagi sakit-sakit kayak gitu (pikirku) tapi saya juga berpikir suatu saat saya juga ingin menikah dan punya anak dan insyaa Allah ini bisa disembuhkan.

Ditengah sakit yang saya pikirkan hanya satu “SAYA HARUS SEHAT” karna saya akan bekerja, meskipun dosen pekerjaannya santai, dan tiap hari gak masuk serta banyak liburnya , dan bisa pindahkan jadwal sesukanya, tidak sepadat guru. Tetapi saya tetaplah harus menjadi contoh yang baik, harus rajin, disiplin, saya tidak mau mahasiswa melewatkan suatu ilmu karna dosennya jarang masuk seperti yang dulu saya alami waktu jadi mahasiswa dan itu sangat merugikan sekali.

Tanggal 20 Maret saya dipanggil kembali untuk mengikuti rapat sekalian perkenalan dosen baru, dan dosen lama yang baru selesai menyelesaikan studi S2 dan S3’nya diluar kota dan diluar negeri. Disitu saya sempat canggung karna saya ini baru lulus S1 dan mungkin saya yang paling muda (pikirku) ternyata ada juga loh yang seumuran saya baru tau kalau dia juga baru lulus satu universitas lagi cuma beda fakultas, mungkin dilain waktu saya akan mencoba mengenalnya jika bertemu lagi karna waktu itu gak sempat nanya-nanya juga.

Galau itu wajar bagi fresh graduate, teman-teman seangkatan saya masih ada yang sementara mencari dan mengeluhkan susahnya untuk mencari pekerjaan, kegalauan yang saya alami juga meskipun saya cepat mendapat panggilan dan sudah dipastikan kerja tetapi masih menunggu dosen samarinda pulang. terkadang jika menelpon ataupun chat dengan teman lama hal yang ditanyakan adalah “udah kerja belum?” bukan cuma itu kalaupun saya mau mengganti KTP elektrik, memperpanjang SIM, membuat Paspor, pertanyaan yang tidak lepas dari itu semua adalah pekerjaan kan gak mungkin juga sudah kita nulis pelajar/mahasiswa sedangkan kita bukan pelajar/mahasiswa lagi. Begitupun waktu dirawat dirumah sakit ditanyain pekerjaannya apa ? yaaa… jawab saja belum/nganggur. Kan nyesek ya .. hehehe

Rupanya bukan hanya aku saja ya,,, (yeeee ada temennya) menunggu kapan masuk saya juga punya beberapa teman yang mesti menunggu tahun ajaran sampai bulan 6 baru bisa masuk mengajar, ini lebih pasti dan menjanjikan dibanding menunggu seseorang yang tidak pasti . Intinya banyak-banyak bersyukur banyak diluar sana yang selama 1th  bahkan sampai 5th nganggur. ini baru beberapa bulan kan hal biasa. Apalagi kalian masih diberi kesempatan/ waktu untuk menikmati masa ketenangan jauh dari beban akademik sebelum beban tekanan kerja menghampiri, isi waktumu juga dengan hal-hal positif, hobi misalnya, banyaklah membaca dan menggali informasi tentang lowongan kerja.

Adapun pekerjaan yang sudah kita dapatkan ini tidak lain adalah dari Allah yang memberikan rezeki kepada hambanya, adapun para pencari kerja yang masih galau hal yang wajib dilakukan adalah minta sama Allah adapun manusia hanya sebagai perantara.

Apa yang saya peroleh tentunya ini tidak lepas dari dukungan dan doa orang tua saya yang ingin melihat anak-anaknya berhasil. Ini belumlah seberapa dan tak ada yang perlu dibanggakan karna diatas langit masih ada langit setidaknya ini adalah langkah awal untuk menggapai cita-cita selanjutnya. Teruslah belajar, Ntah belajar dari pengalaman, belajar dari guru, belajar dari hal-hal yang ditemui disekitar, karna belajar adalah proses yang tidak berkesudahan. Sebagai penutut Saya kutip motto dari dosen saya

“HIDUP ADALAH BELAJAR !” pak ysgi

Dan motto saya : “HIDUP ADALAH PILIHAN ! karna engkau sendiri yang menetukan arah dan tujuan hidupmu diatas pilihanmu sendiri tetapi ingatlah kematian itu juga pasti terjadi”

Terima kasih telah meluangkan waktunya untuk membaca tulisan saya yang jauh dari kata sempurna ini karna kesempurnaan hanya milik Allah Subhana Wata’aala dan adapun kekurangan adalah milik saya pribadi . Semoga dapat mengambil manfaat, Semoga yang belum lulus dapat lulus meraih gelar sarjananya, semoga yang masih menganggur sebentar lagi mendapat pekerjaan, adapun yang sudah mendapat pekerjaan baru semoga betah dan mencintai pekerjaannya, adapun yang lama bekerja semoga naik jabatan, yang sakit semoga disembuhkan, yang galau dan dilema dilapangkan hatinya, yang single didekatkan jodohnya, aamiin….
Akhir kata Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh…

1 komentar:

Unknown mengatakan...

Tidak tau knpa
Merasa bersyukur sekali saya sempat baca tulisan ibu ini. Sangat memotivasi dan jadi harus banyak sabar, syukur. Alhamdulillah

Posting Komentar

Jumat, 23 Maret 2018

Dilema Fresh Graduate

Diposting oleh Unknown di 09.30



Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Sesungguhnya rezeki itu milik Allah tiada daya dan upaya kecuali atas pertolongannya, tempat kami meminta dan berserah hanya kepada-Nya. Allahu Rabbi..
Izinkan saya membagi sebuah kisah yang saya alami sendiri semasa lulus kuliah dan mungkin sebagian dari kita juga yang masih fresh gruadate’pun juga sama mengalami yang namanya dilema pekerjaan.

Saya baru lulus kuliah waktu Desember 2017 jurusan Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer disalah satu kampus negeri yang ada dikota makassar. Setelah pindah dari dunia kampus inilah saatnya untuk saya mencari pekerjaan untuk mengaplikasikan ilmu saya ditengah masyarakat. Saya kembali ke’kampung saya meninggalkan kehidupan di kota besar yang dimana banyak sekali pengalaman dan teman-teman yang saya dapatkan disana dan bukan mudah untuk lepas dari sebuah kota yang memberikan banyak cerita dan kisah menarik, memberikan banyak ilmu, pelajaran dan pengalaman. Dan kini rindu,,, apa kabarmu ??? dan ingin lagi, dan ingin lagi jumpa (kok jadi nyanyi lagunya dilan yaa ??).

Setelah ijazahku dan berkas-berkas lainku sudah ada pada tanggal 29 januari saya lansung memasukkan 3 berkas lamaran di Poltek, SMK, dan MTS sedangkan teman yang saya temani sama-sama untuk mencari sekolah memasukkan 6 berkas lamaran ke sekolah-sekolah. Saya bertanya :

“kok banyak sekali sih?”
dia jawab “iya kan La,, kan belum tentu keterima semua.
“kalau nanti kepanggil semua gimana? Kan gak enak ”
“tinggal dipilih ajha La, kan belum tentu kita dipanggil semua”

Hari demi hari menunggu tidak sampai 1 pekan pada akhirnya teman saya dipanggil untuk mengajar di SD tempat memasukkan berkas lamarannya dulu Alhamdulillah… Sedangkan saya masih menanti panggilan tetapi tak kunjung datang hanya tinggal dirumah melakukan pekerjaan beres-beres rumah, memasak yang terkadang air mata saya menetes karna mengupas bawang dan menumbuk cabe :’( . Saya gak berhenti menghubungi teman saya itu yang sudah mengajar di SD untuk tanya perkembangan selanjutnya.

“Rat,,, memang gitu yaaa.. biasanya lama ditunggu panggilan ?”
jawabnya “Tunggulah aja La.. susah memang kalau gak ada yang dikenal didalam, biasanya berbulan-bulan ditunggu sampainya benar-benar membutuhkan guru atau tahun ajaran baru mulai, beruntung jika dapat panggilan sehari atau dua hari.

Orang tua juga turut berperan mencarikan lowongan dibeberapa kenalannya untuk dicarikan pekerjaan. Dan mungkin aku terlalu pemilih katanya seandainya kamu kerja dikantor atau jadi staff  mungkin sudah kerja sekarang dan gajinya 1,5jt biar tidak sesuai jurusan banyak juga yang seperti itu dari pada guru honor yang 3 bulan dapat 400.000. begitu katanya meskipun orang tua sebenarnya tidak terlalu mempermasalahkan gaji hanya berusaha mengalihkanku agar pindah haluan karna belum mendapat panggilan. Tetapi passion ku memanglah mengajar bukan berarti saya tidak bisa kerja dikantor tetapi memang pengen mengajar.

Untuk mengobati kegalauan saya cari motivasi dengar ceramahnya uztad kholid, uztad syafiq dan uztad-uztad lainnya diyoutube dan baca artikel-artikel diinternet tentang problem yang saya hadapi. Setidaknya saya dapat ilmu lalu saya amalkan. Saya mencoba merutinkan sholat dhuha dan memperbanyak istighfar setiap harinya lalu saya berbenah diri mungkin saya kurang sabar, mungkin saya pemilih tetapi apa salahnya mengajar ? bukan masalah gaji asalkan kepuasan hati yang bisa memberi manfaat kepada manusia dan sebagai amal jariyahku nantinya. Berdasarkan hadis Rasulullah

Dan sebaik-baik manusia adalah orang yang paling bermanfaat bagi manusia.” (HR. Thabrani dan Daruquthni)

"Apabila anak Adam (manusia) meninggal dunia, maka terputuslah semua (pahala) amal perbuatannya kecuali tiga macam perbuatan, yaitu amal jariah, ilmu yang bermanfaat, dan anak soleh yang mendoakannya" (Hadis Riwayat Muslim).

Kemudian aku dapat saran dari tante untuk coba sementara kerja dikantor dulu, nanti kalau misalnya terbuka pendaftaran guru nanti kamu bisa daftar katanya dari pada nganggur.. (hmmm…boleh juga fikirku tapi nanti dilihat). Selain itu saran lainnya perbanyak amalan sunnah mungkin saat ini hanya dhuha yang dirutinkan tetapi coba sholat tahajjud juga, hajad sama tasbih. kemudian saya turuti sarannya dan malam itu saya kepikiran dan terbangun buat sholat tetapi sholat tahajjud sama hajad ajha, kalau sholat tasbih masih terasa asing jadi gak dilaksanain hanya tahajjud sama hajad aja.

Ditengah kegalauan hamba yang lemah ini saya berdoa curhat sama Allah penuh pengharapan dengan potongan doa :

“Ya Allah sesungguhnya engkau maha tau keresahan hamba, masalah hambamu ini, apa yang hamba butuhkan, sesungguhnya hamba sangat menginginkan kebaikan yang engkau turunkan kepada hambamu ini, Ya Allah takdirkan sesuatu itu jika memang baik untukku berikanlah pekerjaan yang baik bagi hamba, yang engkau ridhoi dan dapat bermanfaat bagi manusia”

Hari-hari berikutnya saya berpikir mungkin saya harus membuat berkas lamaran lagi yang sebelumnya lamaran saya diketiga tempat tersebut belum ada panggilan, mungkin memang tempat itu tidak membutuhkan seorang pengajar fikirku. Hari ahad’nya tanggal 11 Februari saya membuat surat lamaran untuk disetor besoknya hari senin ke kantor dinas pendidikan, kominfo dan di SD, dan saya juga berencana besok ke SMK berdasarkan saran teman saya agar bertemu langsung dengan kepseknya dan menanyakan tentang lamaran saya. Hari itu takdir Allah berkata lain pada saat saya mau nulis lamaran tiba-tiba tetangga depan rumah yang merupakan dosen sekaligus PR III (Pembantu Rektor III) yang kerja di Politeknik Negeri Nnk manggil saya katanya “rezekimu memang mungkin ini kali dek, pernah malamnya saya dapat sms dari sekertaris jurusan administrasi bisnis katanya ibu haji adakah jurusan Komputer buat bantu-bantu ibu Mega ngajar ? kemudian saya lihat berkasmu ada disebelah tempat tidurku dan saya pikir “Alhamdulillah mungkin rezekinya memang ini anak".

Tak ada kata yang bisa saya ucapkan selain Alhamdulillah… yang dulunya saya gak pernah dijanjikan untuk diterima karna sudah ada dosen yang isi lalu kuasa Allah memberi rezeki kepada hambanya. Dosen yang jurusan komputer itu mau pulang kekampungnya buat menikah dan kemungkinan dia sudah tidak kembali lagi karna ikut dengan suaminya yang sudah pegawai negeri. Apalagi katanya dosen yang saya gantikan ini adalah dosen terbaik kebetulan bapakku juga kenal dengan orang tuanya. Dia termasuk dosen muda juga umurnya 3 tahun diatasku..

Alhamdulillah,,, Terucap syukurku kepada Allah yang Maha Esa karna Allah tau apa yang saya butuhkan, Pekerjaan yang selama ini saya targetkan waktu masih menjalani KKN akhirnya saya dapatkan dan ini memang salah satu cita-cita saya. Pekerjaan itu memang tidak pernah dijanjikan ke saya tapi itu adalah target saya setelah lulus. Meskipun belum jadi dosen tetap karna dosen tetap haruslah minimal bertitel S2 (doain yaa semoga nantinya jadi tetap) agar dapat gaji bulanan yang lumayan dan dapat tunjangan . meskipun saya belumlah jadi dosen tetap setidaknya saya bersyukur ilmu yang saya dapatkan dibangku perkuliahan tidak sia-sia, dan setidaknya gajinya juga cukup untuk saya sendiri.

Waktu hari kamis tanggal 15 Februari 2018 saya dipanggil ke kampus Poltek bertemu dengan ibu Lisa dan diatas meja ibu Lisa terdapat berceceran beberapa lamaran, sama dengan jurusanku tetapi beda kampus, ada yang dari malang dan jogja.dan semuanya laki-laki, saya berpikir kalau laki-laki itu jago banget ya kalau masalah komputer apalagi menyangkut teknisi atau perbaikan komputer, jagonya banget tuh,,, apalagi kalau dia tau ngoding, tau beberapa bahasa pemrograman, hebat banget menurut aku kalau dia tau , aku mah apa atuh gak terlalu mendalami yang kayak gitu . kalau beberapa bahasa pemrograman hanya dasarnya saja tapi kalau mengajar insyaa Allah saya bisa lagian kan yang aku ajarkan tidak berkaitan dengan itu semua. Saya gak melewati tes ataupun interview yang kebanyakan pencari kerja lakukan, saya lansung diberikan pilihan materi atau istilahnya SAP (Satuan Acara Perkuliahan) yang mana yang saya kuasai, kemudian saya pilih yang paling mudah yang sedari dulu sangat saya kuasai yang  akan saya ajarkan kepada mahasiswa nantinya, selanjutnya nanti dipanggil/ dihubungi kembali katanya untuk tanda tangan kesiapan mengajar. Alhamdulillah dimudahkan…

Qadarullah pada saat hari selasa  20 Februari 2018 saya masuk rumah sakit dan rawat inap, selama dirumah sakit saya menunggu untuk dapat panggilan selanjutnya, dan ternyata Allah maha tau keadaan hambanya pada hari jumat saat saya keluar dari RS saya diberitahukan kalau dosen samarinda yang duluan untuk masuk mengajar nanti kalau sudah pulang baru giliran saya. Pikirku waktu itu Alhamdulillah tak mengapa Ibu Lisa juga pernah memberitahukan kalau biasanya materinya dirolling 3 bulan untuk dosen samarinda dan 3 bulan untuk dosen lokal tetapi kadang juga tidak sampai. Selama menunggu saya lebih fokuskan untuk memulihkan kondisi saya yang baru keluar dari RS, 14 hari setelah keluar dari RS, saya masuk RS lagi dan rawat inap lagi. Allahu Rabbi :’( itu ujian buat saya dan kekurangan saya penyakit penebalan dinding rahim yang menyiksa pada saat datang menstruasi, menstruasi yang lama sampai keram yang dahsyat, sakit pinggang, dan terkadang pendarahan yang banyak yang membuat saya pucat, lemas, pusing sampai harus transfursi darah 5 kantong trakhir ini. Mungkin kalau rahimnya diangkat saya sudah sembuh total, gak ada lagi sakit-sakit kayak gitu (pikirku) tapi saya juga berpikir suatu saat saya juga ingin menikah dan punya anak dan insyaa Allah ini bisa disembuhkan.

Ditengah sakit yang saya pikirkan hanya satu “SAYA HARUS SEHAT” karna saya akan bekerja, meskipun dosen pekerjaannya santai, dan tiap hari gak masuk serta banyak liburnya , dan bisa pindahkan jadwal sesukanya, tidak sepadat guru. Tetapi saya tetaplah harus menjadi contoh yang baik, harus rajin, disiplin, saya tidak mau mahasiswa melewatkan suatu ilmu karna dosennya jarang masuk seperti yang dulu saya alami waktu jadi mahasiswa dan itu sangat merugikan sekali.

Tanggal 20 Maret saya dipanggil kembali untuk mengikuti rapat sekalian perkenalan dosen baru, dan dosen lama yang baru selesai menyelesaikan studi S2 dan S3’nya diluar kota dan diluar negeri. Disitu saya sempat canggung karna saya ini baru lulus S1 dan mungkin saya yang paling muda (pikirku) ternyata ada juga loh yang seumuran saya baru tau kalau dia juga baru lulus satu universitas lagi cuma beda fakultas, mungkin dilain waktu saya akan mencoba mengenalnya jika bertemu lagi karna waktu itu gak sempat nanya-nanya juga.

Galau itu wajar bagi fresh graduate, teman-teman seangkatan saya masih ada yang sementara mencari dan mengeluhkan susahnya untuk mencari pekerjaan, kegalauan yang saya alami juga meskipun saya cepat mendapat panggilan dan sudah dipastikan kerja tetapi masih menunggu dosen samarinda pulang. terkadang jika menelpon ataupun chat dengan teman lama hal yang ditanyakan adalah “udah kerja belum?” bukan cuma itu kalaupun saya mau mengganti KTP elektrik, memperpanjang SIM, membuat Paspor, pertanyaan yang tidak lepas dari itu semua adalah pekerjaan kan gak mungkin juga sudah kita nulis pelajar/mahasiswa sedangkan kita bukan pelajar/mahasiswa lagi. Begitupun waktu dirawat dirumah sakit ditanyain pekerjaannya apa ? yaaa… jawab saja belum/nganggur. Kan nyesek ya .. hehehe

Rupanya bukan hanya aku saja ya,,, (yeeee ada temennya) menunggu kapan masuk saya juga punya beberapa teman yang mesti menunggu tahun ajaran sampai bulan 6 baru bisa masuk mengajar, ini lebih pasti dan menjanjikan dibanding menunggu seseorang yang tidak pasti . Intinya banyak-banyak bersyukur banyak diluar sana yang selama 1th  bahkan sampai 5th nganggur. ini baru beberapa bulan kan hal biasa. Apalagi kalian masih diberi kesempatan/ waktu untuk menikmati masa ketenangan jauh dari beban akademik sebelum beban tekanan kerja menghampiri, isi waktumu juga dengan hal-hal positif, hobi misalnya, banyaklah membaca dan menggali informasi tentang lowongan kerja.

Adapun pekerjaan yang sudah kita dapatkan ini tidak lain adalah dari Allah yang memberikan rezeki kepada hambanya, adapun para pencari kerja yang masih galau hal yang wajib dilakukan adalah minta sama Allah adapun manusia hanya sebagai perantara.

Apa yang saya peroleh tentunya ini tidak lepas dari dukungan dan doa orang tua saya yang ingin melihat anak-anaknya berhasil. Ini belumlah seberapa dan tak ada yang perlu dibanggakan karna diatas langit masih ada langit setidaknya ini adalah langkah awal untuk menggapai cita-cita selanjutnya. Teruslah belajar, Ntah belajar dari pengalaman, belajar dari guru, belajar dari hal-hal yang ditemui disekitar, karna belajar adalah proses yang tidak berkesudahan. Sebagai penutut Saya kutip motto dari dosen saya

“HIDUP ADALAH BELAJAR !” pak ysgi

Dan motto saya : “HIDUP ADALAH PILIHAN ! karna engkau sendiri yang menetukan arah dan tujuan hidupmu diatas pilihanmu sendiri tetapi ingatlah kematian itu juga pasti terjadi”

Terima kasih telah meluangkan waktunya untuk membaca tulisan saya yang jauh dari kata sempurna ini karna kesempurnaan hanya milik Allah Subhana Wata’aala dan adapun kekurangan adalah milik saya pribadi . Semoga dapat mengambil manfaat, Semoga yang belum lulus dapat lulus meraih gelar sarjananya, semoga yang masih menganggur sebentar lagi mendapat pekerjaan, adapun yang sudah mendapat pekerjaan baru semoga betah dan mencintai pekerjaannya, adapun yang lama bekerja semoga naik jabatan, yang sakit semoga disembuhkan, yang galau dan dilema dilapangkan hatinya, yang single didekatkan jodohnya, aamiin….
Akhir kata Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh…

1 komentar on "Dilema Fresh Graduate"

Unknown on 27 Januari 2021 pukul 16.56 mengatakan...

Tidak tau knpa
Merasa bersyukur sekali saya sempat baca tulisan ibu ini. Sangat memotivasi dan jadi harus banyak sabar, syukur. Alhamdulillah

Posting Komentar

Cute Bow Tie Hearts Blinking Blue and Pink Pointer