Jumat, 31 Agustus 2018

Jangan merasa paling menderita !

0 komentar

Ketika dakwah tidak diinginkan keberadaannya, 
Hati yang keras membatu akan susah untuk menerima nasehat, 
Lantas kemana hal yang harus ditempuh ketika dakwah dikecam ?

Rasanya hati ingin berontak namun islam mengajarkan kelemah lembutan, 
Ketika hati rasanya ingin menangis, tenanglah Allah selalu bersamamu meskipun dalam keadaan sendiri.

Ketika jauh dari jamaah,
Sulitlah rasanya untuk istiqomah.
Kemanakah penguat langkah ? Yang selalu bersama dalam suka dan duka, saling berpesan-pesan dalam kebenaran.

Ketika langkah kaki begitu merindukan majelis namun apa daya terkukung dalam pagar besi yang penuh sesak. Kemanakah kebebasan yang dulu?

Ketika dakwah menjadi kebahagiaan,
Bahagia rasanya menebar kebaikan, 
Melihat senyum saudari-saudari penguat langkah,
Bolehkah aku merindukan itu lagi ?

Dakwah adalah cinta dan cinta akan meminta segalanya dari dirimu. Lantas kemana cinta itu kini?

Dan memang kini semua itu hanya dalam tumpukan kenangan, 
Kenangan yang mengingatkan bahwa kita pernah tertatih dalam perjuangan yang sama. Kenangan yang selalu dirindukan.

Ya... Inilah islam minoritas
Islam yang datang dalam keadaan asing dan akan kembali asing sebagaimana ia bermula

Tapi dakwah tetap akan ada dan terus berjalan, sendiri ataupun beramai-ramai meskipun sulit rasanya untuk istiqomah.

#curhatansubuh

Ditunda, disempurnakan, dibatalkan.

0 komentar

Ditunda, disempurnakan ataupun dibatalkan semua adalah rencana Allah. Disetiap Penantian Allah selalu memberi kita kesempatan untuk memperbaiki diri hingga tibalah waktunya untuk digenapkan dengan seseorang yang terbaik menurut pilihan-Nya.

Mengikhlaskan itu adalah hal yang mudah jika dari awal kita tidak terlalu berharap dan menjatuhkan hati terlalu dalam kepada seseorang yang belum tentu menjadi milik kita.

Kita akan sadari bahwa Allah akan memberi kita yang terbaik menurut-Nya pada waktu yang tepat. Dan Kedewasaan Iman membuat kita berpikir bahwa tampan dan mapan bukanlah prioritas namun iman dan akhlaq yang paling utama.

#rencanaAllah #pilihanAllah

Parenting

0 komentar

Pahamilah dan terapkan jika suatu saat aku dan kalian menjadi orang tua.

1. Jangan membebani/ menyuruh anak dengan pekerjaan rumah jika ia terlihat sedang sibuk belajar, biarkan ia belajar bukankah orang tua juga akan bangga jika anaknya mendapat prestasi?

2. Jangan pernah membanding-bandingkan anak dengan anak orang lain karna setiap anak punya keistemewaannya masing-masing. Bisa jadi anak yang selalu dibanding-bandingkan disukai oleh teman-temannya karna sebab hal lain dibanding anak yang dibandingkan.

3. Jangan pernah melarang/ mengatur kebebasan sang anak biarkan ia berkembang tentunya jika kebebasan itu bersifat positif baginya. Biarkan ia bertumbuh menemukan potensi terbaiknya. Dan tetaplah mendukungnya selama itu masih dalam hal positif dan tidak melanggar agama. Anak yang selalu dikekang dan diatur bisa jadi dia akan memberontak nantinya.

4. Tetap didik anak dengan baik, tanamkan pemahaman agama yang benar sedari dini dan jika anak melakukan kesalahan, tegas boleh saja namun jangan pernah memukul dan melukai fisiknya hingga memar karna itu akan menyakiti sang anak dan akan membuat cacat pada pribadinya. Dan berilah hukuman dengan cara yang bijak seperti menghapal surah Alquran, membersihkan halaman rumah, atau uang jajan dipotong dll.

5. Jangan pernah memanggil anak dengan sebutan bodoh, malas dll semarah-marahnya orang tua jangan sampai panggilan itu melesat sehingga dapat mematikan karakter sang anak,ucapkan kata-kata dengan panggilan yang terbaik yang mengandung doa untuknya.

Diatas adalah sedikit dari beberapa contoh, Semoga suatu saat kalau kita menjadi orang tua, kita bisa memberi pemahaman yang baik dan mampu mendidiknya dengan baik. Sehingga apa yang terjadi mungkin sama kita dulu tidak akan terjadi kepada anak kita nantinya.

#pendidikankarakter #parenting #educator#teacher

Mengapa menulis itu susah ?

0 komentar



Menulis adalah proses yang memakan waktu dan membuat otak terus bekerja mengutarakan pikiran dan isi hatinya namun tampaknya menulis itu adalah hal yang susah bagi sebagian yang lain, namun sebagian yang lain menjadikan menulis adalah hoby dan kesenangan seolah terlihat mudah namun sebenenarnya perlu pengorbanan, kesusahan, editan berkali-kali dan kerumitan yang luar biasa. Namun kalau sudah terbiasa insya Allah akan mengalir dengan sendirinya yang penting istiqomah biar sedikit-sedikit karna ketika kita berhenti akan sulit memulai kembali bahkan lupa sebaliknya jika diasah terus menerus maka akan semakin mahir.
Berikut ini adalah sebuah pertanyaan dalam pikiran saya sendiri atau mungkin kalian ingin mengetahui hal yang serupa “Mengapa orang tidak tertarik menulis?” atau “Mengapa menulis itu susah?”

1.      Menulis harus mempunyai banyak waktu.
Banyak dari kita enggang untuk menulis karna kesibukan, pikirnya penulis itu adalah tugas seorang pengangguran dan orang patah hati sehingga mendedikasikan waktunya untuk menulis padahal tidak juga, lihatlah Asma Nadia, Helvy Tiana Rosa, Andrea Hirata, Uztad Felix Siauw dll yang terkenal itu dan beberapa pemateri yang saya tau dari training dulu mereka juga punya kesibukan lain seperti dosen, guru, aktivis dll namun masih menulis. Banyak diantara kita jika ditanya “mana buku hasil tulisannya ? kapan mau menulis ?” rata-rata menjawab “sibuk gak ada waktu.” padahal kesibukan itu akan terus berlanjut dan tidak berkesudahan. Writing,, if you have free time !

2.      Menulis bukan pekerjaan keren
Menjadi seorang penulis memang bukanlah hal yang utama, kalau dilihat dari KTP tidak ada orang yang mencamtunkan pekerjaannya sebagai seorang penulis,begitupun jika melamar seorang wanita tak ada calon mertua yang menganggap kalau menulis itu pekerjaan yang menjanjikan. Namun apa salahnya jika menulis sesuatu yang berhubungan dengan pekerjaan saat ini ? jika anda seorang guru atau dosen anda bisa menulis buku pelajaran, jika anda seorang public figure anda bisa menceritakan pengalaman hasil pencapaian dan lika liku kehidupan anda lewat sebuah tulisan sehingga bisa menginspirasi yang lain, atau jika anda seorang pengusaha anda bisa memberikan trik khusus membangun sebuah bisnis lewat sebuah tulisan, jika anda pengamat politik anda bisa membagikan opini melalui tulisan, jika anda mahasiswa atau siswa anda bisa menulis novel atau cerpen. jika anda kuliah diluar negeri anda bisa membagikan pengalaman dan budaya selama disana dan trik khusus berkuliah disana, is not impressive ?

3.      Tidak mempunyai Skill
Untuk menulis sebuah kata memang membutuhkan skill, perlu latihan berkali-kali, perlu melahap banyak bacaan, mempunyai banyak referensi, dan biasanya juga ditolak berkali-kali dan itu tak mudah menjadi seorang penulis. Adapun skill itu bisa diciptakan dengan ketertarikan dan hoby, jika kita berkumpul dengan orang-orang yang suka menulis ataupun sebuah komunitas khusus berkaitan kepenulisan kita akan ikut termotivasi dan menghasilkan sebuah karya bersama. Bukan hanya itu sebelumnya kita dibimbing bagaimana cara menulis yang baik sehingga skill itu akan terbentuk dengan sendirinya tentunya dengan latihan berkali-kali.

4.      Proses yang lama
Tak ada hasil tanpa proses, rata-rata seorang penulis buku yang saya dengar ceritanya memulai semuanya dari bawah ntah itu tulisannya dimuat di mading, majalah, koran, website terkenal itu sudah sangat membahagiakan sekali bagi mereka jika namanya dan tulisannya tertera disana atau mengikuti lomba-lomba berkaitan kepenulisan dan mendapat juara. Tapi itu tidak mudah menaklukkannya karna banyaknya pesaing sehingga karyapun tersingkirkan bahkan ada beberapa yang dibaca judulnya saja oleh penyeleksi ditolak jika memang tidak tertarik dilewatkan begitu saja dan biasanya memang sebab hal lain karna penempatan huruf dan tanda baca ataukah memang tulisan tidak menarik sama sekali. Nah, biasanya untuk penulis pemula rata-rata mereka mencari nama biar dikenal dulu sebelum menulis sebuah buku agar prosesnya lebih dimudahkan dan dikenali.

5.      Alur yang lama.
Jika kita sudah membuat buku dan siap untuk di publish maka penerbit biasanya memberi waktu tunggu 3-6 bulan untuk membaca naskah tersebut, karna banyaknya naskah-naskah lain sebelum akhirnya diputuskan ditolak atau diterima oleh penerbit mayor bahkan ada yang sama sekali tidak mendapatkan kejelasan apapun.

Sedikit perbedaan antara penerbit mayor dengan penerbit self-publishing jika penerbit mayor ini adalah penerbit terbesar dan bagusnya ini gratis, mereka yang mengatur cetakannya, mempublish buku sehingga karya kita bisa dikenal, kita hanya tinggal duduk-duduk saja menunggu komisi seberapa banyak buku yang sudah laku terjual itulah komisi yang akan kita dapatkan tentunya hasilnya dibagi dengan penerbit dan ini yang paling banyak diburu, berbeda dengan penerbit self-publishing yang berbayar karna kita yang mencetaknya sendiri, kita yang menjual dan mempromosikan buku hasil karya sendiri, dan biasanya untuk buku seperti ini tidak harus lolos tahap seleksi terlebih dahulu bahkan bisa diedit kembali oleh editornya atau dibuatkan sampul tergantung jika kita mempunyai biaya yang lebih dan hasil penjualan tetap ada ditangan kita. The matter I never to tried it but I hear and see this is problem for writer.

6.      Takut dikritik
Tak ada hasil sempurna tanpa dikritik terlebih dahulu, dan jikapun ada kesalahan pada tulisan ini silahkan dikritk.Namun biasanya penikmat bacaan tidak mempedulikan hal yang demikian yang penting baca, carilah ahli yang lebih senior dan mau membetulkan dan jikapun tidak mendapatkannya yang penting menulis dan biarkan penamu mengalir mengikuti pikiran dan hatimu. Ada sebuah alasan mengapa orang menggunakan nama pena saat menulis salah satunya karna takut dikritik tak mengapa menggunakan nama samaran selama itu bagus dan mau membangun, adapun alasan lain karna cukup tulisannya yang dikenali bukan orangnya, atau karna nama pena memang lebih keren, unik, ringkas jika digunakan dan mempunyai makna tersendiri bagi penulisnya contoh ; Tere Liye, Rindu Renata, N.H Dini, Dewi Dee, Pamusuk Nasution dll. Untuk hal yang ini saya kadang menggunakan nama pena Alya Al Mardhiyah atau AR singkatan nama saat ini tapi bukan sebuah buku karna ada buku yang berjudul AR tapi bukan saya yang tulis biar bagaimanapun kebanyakan tulisan saya memang tidak saya sertakan nama mungkin alasanya belum pede kali ya. . Perhaps, Next time I can tried self-confident ! Don’t following me because I just writing if  i have good mood, find ideas, good weather and free time.

7.      Orang lebih senang membaca gadget dari pada buku
Faktanya memang demikian orang diindonesia lebih senang baca gadget dari pada buku berbeda dengan orang luar negeri misalnya jepang, mereka menunggu antrian sembari membaca sebuah buku dan pantaslah jepang menjadi negara yang maju saat ini. Padahal buku dan gadget tingkat pemahamannya berbeda, buku menjelaskan sesuatu secara detail sedangkan gadget hanya menyajikan informasi pada saat itu juga. Meskipun banyak ebook digital yang tersedia namun pemahaman yg utuh, daya tangkap yang cerdas, kegiatan membaca yang santai dan tenang, ketertarikan menulis itu semua didapatkan dari buku. Meskipun saya jurusan IT yang selalu berhubungan dengan teknologi namun saya merasa khawatir jikalau nantinya buku akan dilindaz oleh zaman digantikan oleh pembaca gadget saat ini. Lalu kemanakah sang pembaca sejati yang mau membaca dan menulis buku ? *Jleebb.. nasehat pribadi.

Sebagai penutup ada sebuah motivasi semoga bisa menjadi inspirasi bersama yang mungkin saat ini lagi malas-malasnya menulis atau tak ada ketertarikan sama sekali untuk menulis.

“Menulislah sebelum namamu ditulis pada batu nisan”
~Unknown

“Kendati bukan satu-satunya jalan, menulis dapat mengejawatahkan eksistensi pelakunya. Dengan menulis orang sekaligus berekspresi, berkomunikasi dan yang paling penting meninggalkan jejak pikiran untuk masa yang tak terhingga. Wer liest, weib. Wer schreibt, bleibt.
~kata pribahasa jerman

“orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis ia akan hilang didalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian”
~Pramoedya Ananta Toer

“Mulailah dengan menuliskan hal-hal yang kau ketahui. Tulislah tentang pengalamanmu sendiri”
~J.K Rowling

x

Minggu, 10 Juni 2018

Pengalaman Awal Mula Menjadi Dosen

0 komentar

Saya adalah salah satu dosen lokal dipoliteknik negeri yang ada didaerah saya meskipun belum berstatus dosen tetap, masih berstatus dosen tidak tetap tapi tak mengapa karna ini adalah awal karier saya yang sesungguhnya dan ini adalah cita-cita saya dari dulu. Menjadi dosen itu adalah salah satu target hidup saya dan saya tidak menyangka bisa menjadi dosen diusia yang begitu sangat muda usia 22 tahun pada saat saya baru lulus dijenjang S1.

Baru kemarin rasanya menjadi mahasiswa, masih berkutat pada tugas akhir yaitu skripsi, masih setia menunggu untuk konsultasi dengan pembimbing, masih terus mengejar-ngejar dosen untuk mendapatkan tanda tangannya, masih suka berorganisasi dan mengikuti kegiatan-kegiatan yang bermanfaat untuk pengembangan diri semasa ditanah rantau. Ahhh… Baru kemarin rasanya pikirku diwaktu itu dan kemudian saya berada didunia yang masih asing bagiku “Dunia Dosen”.

Di awal karier saya menjadi dosen, rasanya agak canggung itu pasti, saya melihat wajah para dosen-dosen lama, pikirku waktu itu “apa bisa ya saya berbaur dengan mereka?”. Sementara saya menganggap diri saya masih seperti mahasiswa bukan dosen, ingatanku kembali pada saat menjadi mahasiswa menganggap mereka adalah dosen saya.

Saya sangat bersyukur ketika disuruh berkoordinasi dengan dosen tamu dari samarinda untuk melanjutkan mata kuliah yang dia ajarkan disitu saya belajar supaya tidak canggung lagi, dosen yang terpaut jauh umurnya diatas saya sekitar umur 50-an itu memanggil saya dengan sebutan “ibu” dan disitu saya merasa menjadi dosen sesungguhnya dan saya beranggapan jika memasuki dunia kerja adapun panggilan ibu/bapak itu adalah panggilan formal untuk menghormati orang lain. Dan saya juga merasa bersyukur sekali disuruh berkoordinasi juga dengan pak d***** dosen senior disana yang sama dengan jurusanku jadi saya bisa leluasa bertanya tentang apa-apa yang tidak saya ketahui dan memang orangnya masih muda ramah, baik hati serta tidak sombong.

Saya menunggu lama untuk masuk mengajar setelah dosen tamu dari samarinda kembali, Untuk pertemuan pertama saya tidak masuk karna terasa mendadak dan belum ada pemberitahuan tetapi cukup kaget ketika tiba-tiba ada mahasiswa menelepon dinomor saya dan saya belum ada persiapan materinya dan rumah saya sangat jauh dari kampus tapi pertemuan selanjutnya saya mencoba masuk dengan persiapan yang cukup.

Meskipun diterpa hujan ditengah jalan menuju kampus, saya mencoba untuk tetap datang dan memberanikan diri, pikiran mulai bertanya-tanya apakah saya ini sudah terlihat seperti dosen atau masih seperti mahasiswa? Kira-kira mahasiswanya gak tua dari saya kah ? kira-kira mereka hormat gak ya sama saya ? dan berjuta pertanyaan-pertanyaan lain mengelilingi pikiranku. Kemudian sesampai dikampus, disamping tangga saya melihat banyak mahasiswa berkumpul menunggu dosennya kemudian saya hampiri dan bertanya
“Dek Kelas 1A yang mana ya ?”
kemudian mereka menjawab “tidak ada kelas 1A kak, kelas 2A ”
“Jadi ini kelas berapa?”
“Kelas 2A”
“Oh iya maksud saya itu, belajar di Lab’kan ?”
“iya”
“Kalau begitu kalian masuk di Lab sekarang”
Kemudian mereka mengikuti saya dari belakang untuk bersama-sama menuju lab, tampak ada mahasiswa yang tidak begitu menghormati saya, dia tertawa sambil berjalan Ntah menertawakan saya atau hanya perasaanku saja.

Ketika semuanya sudah berkumpul hal pertama yang saya lakukan adalah meminta maaf karna salah ucap kelas dan meminta maaf karna tidak sempat hadir pekan lalu kemudian saya lanjutkan dengan perkenalan, saya melihat mereka begitu tertarik tentang perkenalan kali ini dan mereka merespon dengan baik setelah perkenalan saya melakukan Tanya jawab tentang sejauh mana materi yang mereka dapatkan dari dosen samarinda kemudian saya lanjutkan materi setelahnya.

Saya begitu senang melihat mereka begitu menghormati dosennya, begitu memperhatikan jika saya menjelaskan, dan tenang pada saat mata kuliah yang saya bawakan dan juga ada beberapa mereka yang canggung saat saya panggil dan berhadapan dengan saya. Di awal awal mata kuliah yang saya bawakan saya bercerita tentang pengalaman semasa kuliah dulu dan mereka begitu tertarik jika saya bercerita dan itupun  bukan mudah bagi saya bercerita kalau selama ini saya pribadi yang tertutup, Dan saya adalah pribadi yang serius dan sangat serius untuk mencapai target.

Dipertemuan terakhir saya masuk dalam kelas mahasiswa disitu saya menyampaikan hal-hal apa yang harus mereka pelajari untuk UAS dan diakhir kata saya menyuruh mahasiswa saya untuk memberikan kritik dan saran terhadap cara mengajar saya selama ini dan rata-rata mereka banyak menyampaikan uneg-uneg terhadap saya. Maaf terkadang saya tidak menyadarinya dan saya rasanya masih banyak kekurangan dan sangat jauh dari kata sempurna. Ternyata benar kata pepatah menilai orang lain itu mudah tetapi menilai diri sendiri itu sulit, untuk melihat dirimu tanyakan saja kepada orang lain. Dan diakhir kata saya mengucapkan terima kasih atas kritik dan sarannya dan saya juga mengundang mereka semua untuk datang pada hari raya kerumah saya bertamu. Semoga aja mereka datang.

Sebagai dosen baru yang minim pengalaman saya harusnya banyak-banyak lagi menguasai keadaan kelas, tidak terburu-buru dalam menjelaskan, memperhatikan mahasiswa yang ketinggalan, memberi contoh yang mudah dipahami,selalu memberi umpan balik serta menerapkan metode-metode pengajaran yang mudah dimengerti oleh mahasiwa. Semoga saya masih diberi kesempatan ntah dikelas mereka lagi atau dikelas lain, saya ingin mengubah cara saya mengajar, dan melakukan pendekatan lebih dalam terhadap peserta didik.

Jumat, 08 Juni 2018

Kata Orang Cinta Itu....

0 komentar


Kata orang cinta itu buta, jatuh cinta itu indah, cinta itu unik, dll
Tapi janganlah terlalu berlebihan kawand agar sakitnya tidak terasa .Begitu perkataan yang sering kudengar.
Cinta memang bisa menerbangkan kita keangkasa namun cinta juga bisa membuat hati kita mati rasa.

Dan Kini... 
Aku ingin menjadi pagi yang mengganti pekat dan penatnya malam, 
Aku ingin menjadi pagi yang meluruhkan kelam dengan cahaya tenang, 
Aku ingin menjadi pagi yang udaranya terasa lapang. 
Menjadi pagi yang diawali tangguhnya niat karna Allah.
Menjadi pagi bukan untuk seseorang tetapi menjadi pagi untuk setiap orang yang membutuhkan kehadirannya.

Nunukan, 31 Mei 2018

Jumat, 23 Maret 2018

Dilema Fresh Graduate

1 komentar



Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Sesungguhnya rezeki itu milik Allah tiada daya dan upaya kecuali atas pertolongannya, tempat kami meminta dan berserah hanya kepada-Nya. Allahu Rabbi..
Izinkan saya membagi sebuah kisah yang saya alami sendiri semasa lulus kuliah dan mungkin sebagian dari kita juga yang masih fresh gruadate’pun juga sama mengalami yang namanya dilema pekerjaan.

Saya baru lulus kuliah waktu Desember 2017 jurusan Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer disalah satu kampus negeri yang ada dikota makassar. Setelah pindah dari dunia kampus inilah saatnya untuk saya mencari pekerjaan untuk mengaplikasikan ilmu saya ditengah masyarakat. Saya kembali ke’kampung saya meninggalkan kehidupan di kota besar yang dimana banyak sekali pengalaman dan teman-teman yang saya dapatkan disana dan bukan mudah untuk lepas dari sebuah kota yang memberikan banyak cerita dan kisah menarik, memberikan banyak ilmu, pelajaran dan pengalaman. Dan kini rindu,,, apa kabarmu ??? dan ingin lagi, dan ingin lagi jumpa (kok jadi nyanyi lagunya dilan yaa ??).

Setelah ijazahku dan berkas-berkas lainku sudah ada pada tanggal 29 januari saya lansung memasukkan 3 berkas lamaran di Poltek, SMK, dan MTS sedangkan teman yang saya temani sama-sama untuk mencari sekolah memasukkan 6 berkas lamaran ke sekolah-sekolah. Saya bertanya :

“kok banyak sekali sih?”
dia jawab “iya kan La,, kan belum tentu keterima semua.
“kalau nanti kepanggil semua gimana? Kan gak enak ”
“tinggal dipilih ajha La, kan belum tentu kita dipanggil semua”

Hari demi hari menunggu tidak sampai 1 pekan pada akhirnya teman saya dipanggil untuk mengajar di SD tempat memasukkan berkas lamarannya dulu Alhamdulillah… Sedangkan saya masih menanti panggilan tetapi tak kunjung datang hanya tinggal dirumah melakukan pekerjaan beres-beres rumah, memasak yang terkadang air mata saya menetes karna mengupas bawang dan menumbuk cabe :’( . Saya gak berhenti menghubungi teman saya itu yang sudah mengajar di SD untuk tanya perkembangan selanjutnya.

“Rat,,, memang gitu yaaa.. biasanya lama ditunggu panggilan ?”
jawabnya “Tunggulah aja La.. susah memang kalau gak ada yang dikenal didalam, biasanya berbulan-bulan ditunggu sampainya benar-benar membutuhkan guru atau tahun ajaran baru mulai, beruntung jika dapat panggilan sehari atau dua hari.

Orang tua juga turut berperan mencarikan lowongan dibeberapa kenalannya untuk dicarikan pekerjaan. Dan mungkin aku terlalu pemilih katanya seandainya kamu kerja dikantor atau jadi staff  mungkin sudah kerja sekarang dan gajinya 1,5jt biar tidak sesuai jurusan banyak juga yang seperti itu dari pada guru honor yang 3 bulan dapat 400.000. begitu katanya meskipun orang tua sebenarnya tidak terlalu mempermasalahkan gaji hanya berusaha mengalihkanku agar pindah haluan karna belum mendapat panggilan. Tetapi passion ku memanglah mengajar bukan berarti saya tidak bisa kerja dikantor tetapi memang pengen mengajar.

Untuk mengobati kegalauan saya cari motivasi dengar ceramahnya uztad kholid, uztad syafiq dan uztad-uztad lainnya diyoutube dan baca artikel-artikel diinternet tentang problem yang saya hadapi. Setidaknya saya dapat ilmu lalu saya amalkan. Saya mencoba merutinkan sholat dhuha dan memperbanyak istighfar setiap harinya lalu saya berbenah diri mungkin saya kurang sabar, mungkin saya pemilih tetapi apa salahnya mengajar ? bukan masalah gaji asalkan kepuasan hati yang bisa memberi manfaat kepada manusia dan sebagai amal jariyahku nantinya. Berdasarkan hadis Rasulullah

Dan sebaik-baik manusia adalah orang yang paling bermanfaat bagi manusia.” (HR. Thabrani dan Daruquthni)

"Apabila anak Adam (manusia) meninggal dunia, maka terputuslah semua (pahala) amal perbuatannya kecuali tiga macam perbuatan, yaitu amal jariah, ilmu yang bermanfaat, dan anak soleh yang mendoakannya" (Hadis Riwayat Muslim).

Kemudian aku dapat saran dari tante untuk coba sementara kerja dikantor dulu, nanti kalau misalnya terbuka pendaftaran guru nanti kamu bisa daftar katanya dari pada nganggur.. (hmmm…boleh juga fikirku tapi nanti dilihat). Selain itu saran lainnya perbanyak amalan sunnah mungkin saat ini hanya dhuha yang dirutinkan tetapi coba sholat tahajjud juga, hajad sama tasbih. kemudian saya turuti sarannya dan malam itu saya kepikiran dan terbangun buat sholat tetapi sholat tahajjud sama hajad ajha, kalau sholat tasbih masih terasa asing jadi gak dilaksanain hanya tahajjud sama hajad aja.

Ditengah kegalauan hamba yang lemah ini saya berdoa curhat sama Allah penuh pengharapan dengan potongan doa :

“Ya Allah sesungguhnya engkau maha tau keresahan hamba, masalah hambamu ini, apa yang hamba butuhkan, sesungguhnya hamba sangat menginginkan kebaikan yang engkau turunkan kepada hambamu ini, Ya Allah takdirkan sesuatu itu jika memang baik untukku berikanlah pekerjaan yang baik bagi hamba, yang engkau ridhoi dan dapat bermanfaat bagi manusia”

Hari-hari berikutnya saya berpikir mungkin saya harus membuat berkas lamaran lagi yang sebelumnya lamaran saya diketiga tempat tersebut belum ada panggilan, mungkin memang tempat itu tidak membutuhkan seorang pengajar fikirku. Hari ahad’nya tanggal 11 Februari saya membuat surat lamaran untuk disetor besoknya hari senin ke kantor dinas pendidikan, kominfo dan di SD, dan saya juga berencana besok ke SMK berdasarkan saran teman saya agar bertemu langsung dengan kepseknya dan menanyakan tentang lamaran saya. Hari itu takdir Allah berkata lain pada saat saya mau nulis lamaran tiba-tiba tetangga depan rumah yang merupakan dosen sekaligus PR III (Pembantu Rektor III) yang kerja di Politeknik Negeri Nnk manggil saya katanya “rezekimu memang mungkin ini kali dek, pernah malamnya saya dapat sms dari sekertaris jurusan administrasi bisnis katanya ibu haji adakah jurusan Komputer buat bantu-bantu ibu Mega ngajar ? kemudian saya lihat berkasmu ada disebelah tempat tidurku dan saya pikir “Alhamdulillah mungkin rezekinya memang ini anak".

Tak ada kata yang bisa saya ucapkan selain Alhamdulillah… yang dulunya saya gak pernah dijanjikan untuk diterima karna sudah ada dosen yang isi lalu kuasa Allah memberi rezeki kepada hambanya. Dosen yang jurusan komputer itu mau pulang kekampungnya buat menikah dan kemungkinan dia sudah tidak kembali lagi karna ikut dengan suaminya yang sudah pegawai negeri. Apalagi katanya dosen yang saya gantikan ini adalah dosen terbaik kebetulan bapakku juga kenal dengan orang tuanya. Dia termasuk dosen muda juga umurnya 3 tahun diatasku..

Alhamdulillah,,, Terucap syukurku kepada Allah yang Maha Esa karna Allah tau apa yang saya butuhkan, Pekerjaan yang selama ini saya targetkan waktu masih menjalani KKN akhirnya saya dapatkan dan ini memang salah satu cita-cita saya. Pekerjaan itu memang tidak pernah dijanjikan ke saya tapi itu adalah target saya setelah lulus. Meskipun belum jadi dosen tetap karna dosen tetap haruslah minimal bertitel S2 (doain yaa semoga nantinya jadi tetap) agar dapat gaji bulanan yang lumayan dan dapat tunjangan . meskipun saya belumlah jadi dosen tetap setidaknya saya bersyukur ilmu yang saya dapatkan dibangku perkuliahan tidak sia-sia, dan setidaknya gajinya juga cukup untuk saya sendiri.

Waktu hari kamis tanggal 15 Februari 2018 saya dipanggil ke kampus Poltek bertemu dengan ibu Lisa dan diatas meja ibu Lisa terdapat berceceran beberapa lamaran, sama dengan jurusanku tetapi beda kampus, ada yang dari malang dan jogja.dan semuanya laki-laki, saya berpikir kalau laki-laki itu jago banget ya kalau masalah komputer apalagi menyangkut teknisi atau perbaikan komputer, jagonya banget tuh,,, apalagi kalau dia tau ngoding, tau beberapa bahasa pemrograman, hebat banget menurut aku kalau dia tau , aku mah apa atuh gak terlalu mendalami yang kayak gitu . kalau beberapa bahasa pemrograman hanya dasarnya saja tapi kalau mengajar insyaa Allah saya bisa lagian kan yang aku ajarkan tidak berkaitan dengan itu semua. Saya gak melewati tes ataupun interview yang kebanyakan pencari kerja lakukan, saya lansung diberikan pilihan materi atau istilahnya SAP (Satuan Acara Perkuliahan) yang mana yang saya kuasai, kemudian saya pilih yang paling mudah yang sedari dulu sangat saya kuasai yang  akan saya ajarkan kepada mahasiswa nantinya, selanjutnya nanti dipanggil/ dihubungi kembali katanya untuk tanda tangan kesiapan mengajar. Alhamdulillah dimudahkan…

Qadarullah pada saat hari selasa  20 Februari 2018 saya masuk rumah sakit dan rawat inap, selama dirumah sakit saya menunggu untuk dapat panggilan selanjutnya, dan ternyata Allah maha tau keadaan hambanya pada hari jumat saat saya keluar dari RS saya diberitahukan kalau dosen samarinda yang duluan untuk masuk mengajar nanti kalau sudah pulang baru giliran saya. Pikirku waktu itu Alhamdulillah tak mengapa Ibu Lisa juga pernah memberitahukan kalau biasanya materinya dirolling 3 bulan untuk dosen samarinda dan 3 bulan untuk dosen lokal tetapi kadang juga tidak sampai. Selama menunggu saya lebih fokuskan untuk memulihkan kondisi saya yang baru keluar dari RS, 14 hari setelah keluar dari RS, saya masuk RS lagi dan rawat inap lagi. Allahu Rabbi :’( itu ujian buat saya dan kekurangan saya penyakit penebalan dinding rahim yang menyiksa pada saat datang menstruasi, menstruasi yang lama sampai keram yang dahsyat, sakit pinggang, dan terkadang pendarahan yang banyak yang membuat saya pucat, lemas, pusing sampai harus transfursi darah 5 kantong trakhir ini. Mungkin kalau rahimnya diangkat saya sudah sembuh total, gak ada lagi sakit-sakit kayak gitu (pikirku) tapi saya juga berpikir suatu saat saya juga ingin menikah dan punya anak dan insyaa Allah ini bisa disembuhkan.

Ditengah sakit yang saya pikirkan hanya satu “SAYA HARUS SEHAT” karna saya akan bekerja, meskipun dosen pekerjaannya santai, dan tiap hari gak masuk serta banyak liburnya , dan bisa pindahkan jadwal sesukanya, tidak sepadat guru. Tetapi saya tetaplah harus menjadi contoh yang baik, harus rajin, disiplin, saya tidak mau mahasiswa melewatkan suatu ilmu karna dosennya jarang masuk seperti yang dulu saya alami waktu jadi mahasiswa dan itu sangat merugikan sekali.

Tanggal 20 Maret saya dipanggil kembali untuk mengikuti rapat sekalian perkenalan dosen baru, dan dosen lama yang baru selesai menyelesaikan studi S2 dan S3’nya diluar kota dan diluar negeri. Disitu saya sempat canggung karna saya ini baru lulus S1 dan mungkin saya yang paling muda (pikirku) ternyata ada juga loh yang seumuran saya baru tau kalau dia juga baru lulus satu universitas lagi cuma beda fakultas, mungkin dilain waktu saya akan mencoba mengenalnya jika bertemu lagi karna waktu itu gak sempat nanya-nanya juga.

Galau itu wajar bagi fresh graduate, teman-teman seangkatan saya masih ada yang sementara mencari dan mengeluhkan susahnya untuk mencari pekerjaan, kegalauan yang saya alami juga meskipun saya cepat mendapat panggilan dan sudah dipastikan kerja tetapi masih menunggu dosen samarinda pulang. terkadang jika menelpon ataupun chat dengan teman lama hal yang ditanyakan adalah “udah kerja belum?” bukan cuma itu kalaupun saya mau mengganti KTP elektrik, memperpanjang SIM, membuat Paspor, pertanyaan yang tidak lepas dari itu semua adalah pekerjaan kan gak mungkin juga sudah kita nulis pelajar/mahasiswa sedangkan kita bukan pelajar/mahasiswa lagi. Begitupun waktu dirawat dirumah sakit ditanyain pekerjaannya apa ? yaaa… jawab saja belum/nganggur. Kan nyesek ya .. hehehe

Rupanya bukan hanya aku saja ya,,, (yeeee ada temennya) menunggu kapan masuk saya juga punya beberapa teman yang mesti menunggu tahun ajaran sampai bulan 6 baru bisa masuk mengajar, ini lebih pasti dan menjanjikan dibanding menunggu seseorang yang tidak pasti . Intinya banyak-banyak bersyukur banyak diluar sana yang selama 1th  bahkan sampai 5th nganggur. ini baru beberapa bulan kan hal biasa. Apalagi kalian masih diberi kesempatan/ waktu untuk menikmati masa ketenangan jauh dari beban akademik sebelum beban tekanan kerja menghampiri, isi waktumu juga dengan hal-hal positif, hobi misalnya, banyaklah membaca dan menggali informasi tentang lowongan kerja.

Adapun pekerjaan yang sudah kita dapatkan ini tidak lain adalah dari Allah yang memberikan rezeki kepada hambanya, adapun para pencari kerja yang masih galau hal yang wajib dilakukan adalah minta sama Allah adapun manusia hanya sebagai perantara.

Apa yang saya peroleh tentunya ini tidak lepas dari dukungan dan doa orang tua saya yang ingin melihat anak-anaknya berhasil. Ini belumlah seberapa dan tak ada yang perlu dibanggakan karna diatas langit masih ada langit setidaknya ini adalah langkah awal untuk menggapai cita-cita selanjutnya. Teruslah belajar, Ntah belajar dari pengalaman, belajar dari guru, belajar dari hal-hal yang ditemui disekitar, karna belajar adalah proses yang tidak berkesudahan. Sebagai penutut Saya kutip motto dari dosen saya

“HIDUP ADALAH BELAJAR !” pak ysgi

Dan motto saya : “HIDUP ADALAH PILIHAN ! karna engkau sendiri yang menetukan arah dan tujuan hidupmu diatas pilihanmu sendiri tetapi ingatlah kematian itu juga pasti terjadi”

Terima kasih telah meluangkan waktunya untuk membaca tulisan saya yang jauh dari kata sempurna ini karna kesempurnaan hanya milik Allah Subhana Wata’aala dan adapun kekurangan adalah milik saya pribadi . Semoga dapat mengambil manfaat, Semoga yang belum lulus dapat lulus meraih gelar sarjananya, semoga yang masih menganggur sebentar lagi mendapat pekerjaan, adapun yang sudah mendapat pekerjaan baru semoga betah dan mencintai pekerjaannya, adapun yang lama bekerja semoga naik jabatan, yang sakit semoga disembuhkan, yang galau dan dilema dilapangkan hatinya, yang single didekatkan jodohnya, aamiin….
Akhir kata Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh…

Jumat, 31 Agustus 2018

Jangan merasa paling menderita !

Diposting oleh Unknown di 23.03 0 komentar

Ketika dakwah tidak diinginkan keberadaannya, 
Hati yang keras membatu akan susah untuk menerima nasehat, 
Lantas kemana hal yang harus ditempuh ketika dakwah dikecam ?

Rasanya hati ingin berontak namun islam mengajarkan kelemah lembutan, 
Ketika hati rasanya ingin menangis, tenanglah Allah selalu bersamamu meskipun dalam keadaan sendiri.

Ketika jauh dari jamaah,
Sulitlah rasanya untuk istiqomah.
Kemanakah penguat langkah ? Yang selalu bersama dalam suka dan duka, saling berpesan-pesan dalam kebenaran.

Ketika langkah kaki begitu merindukan majelis namun apa daya terkukung dalam pagar besi yang penuh sesak. Kemanakah kebebasan yang dulu?

Ketika dakwah menjadi kebahagiaan,
Bahagia rasanya menebar kebaikan, 
Melihat senyum saudari-saudari penguat langkah,
Bolehkah aku merindukan itu lagi ?

Dakwah adalah cinta dan cinta akan meminta segalanya dari dirimu. Lantas kemana cinta itu kini?

Dan memang kini semua itu hanya dalam tumpukan kenangan, 
Kenangan yang mengingatkan bahwa kita pernah tertatih dalam perjuangan yang sama. Kenangan yang selalu dirindukan.

Ya... Inilah islam minoritas
Islam yang datang dalam keadaan asing dan akan kembali asing sebagaimana ia bermula

Tapi dakwah tetap akan ada dan terus berjalan, sendiri ataupun beramai-ramai meskipun sulit rasanya untuk istiqomah.

#curhatansubuh

Ditunda, disempurnakan, dibatalkan.

Diposting oleh Unknown di 22.54 0 komentar

Ditunda, disempurnakan ataupun dibatalkan semua adalah rencana Allah. Disetiap Penantian Allah selalu memberi kita kesempatan untuk memperbaiki diri hingga tibalah waktunya untuk digenapkan dengan seseorang yang terbaik menurut pilihan-Nya.

Mengikhlaskan itu adalah hal yang mudah jika dari awal kita tidak terlalu berharap dan menjatuhkan hati terlalu dalam kepada seseorang yang belum tentu menjadi milik kita.

Kita akan sadari bahwa Allah akan memberi kita yang terbaik menurut-Nya pada waktu yang tepat. Dan Kedewasaan Iman membuat kita berpikir bahwa tampan dan mapan bukanlah prioritas namun iman dan akhlaq yang paling utama.

#rencanaAllah #pilihanAllah

Parenting

Diposting oleh Unknown di 22.51 0 komentar

Pahamilah dan terapkan jika suatu saat aku dan kalian menjadi orang tua.

1. Jangan membebani/ menyuruh anak dengan pekerjaan rumah jika ia terlihat sedang sibuk belajar, biarkan ia belajar bukankah orang tua juga akan bangga jika anaknya mendapat prestasi?

2. Jangan pernah membanding-bandingkan anak dengan anak orang lain karna setiap anak punya keistemewaannya masing-masing. Bisa jadi anak yang selalu dibanding-bandingkan disukai oleh teman-temannya karna sebab hal lain dibanding anak yang dibandingkan.

3. Jangan pernah melarang/ mengatur kebebasan sang anak biarkan ia berkembang tentunya jika kebebasan itu bersifat positif baginya. Biarkan ia bertumbuh menemukan potensi terbaiknya. Dan tetaplah mendukungnya selama itu masih dalam hal positif dan tidak melanggar agama. Anak yang selalu dikekang dan diatur bisa jadi dia akan memberontak nantinya.

4. Tetap didik anak dengan baik, tanamkan pemahaman agama yang benar sedari dini dan jika anak melakukan kesalahan, tegas boleh saja namun jangan pernah memukul dan melukai fisiknya hingga memar karna itu akan menyakiti sang anak dan akan membuat cacat pada pribadinya. Dan berilah hukuman dengan cara yang bijak seperti menghapal surah Alquran, membersihkan halaman rumah, atau uang jajan dipotong dll.

5. Jangan pernah memanggil anak dengan sebutan bodoh, malas dll semarah-marahnya orang tua jangan sampai panggilan itu melesat sehingga dapat mematikan karakter sang anak,ucapkan kata-kata dengan panggilan yang terbaik yang mengandung doa untuknya.

Diatas adalah sedikit dari beberapa contoh, Semoga suatu saat kalau kita menjadi orang tua, kita bisa memberi pemahaman yang baik dan mampu mendidiknya dengan baik. Sehingga apa yang terjadi mungkin sama kita dulu tidak akan terjadi kepada anak kita nantinya.

#pendidikankarakter #parenting #educator#teacher

Mengapa menulis itu susah ?

Diposting oleh Unknown di 22.21 0 komentar



Menulis adalah proses yang memakan waktu dan membuat otak terus bekerja mengutarakan pikiran dan isi hatinya namun tampaknya menulis itu adalah hal yang susah bagi sebagian yang lain, namun sebagian yang lain menjadikan menulis adalah hoby dan kesenangan seolah terlihat mudah namun sebenenarnya perlu pengorbanan, kesusahan, editan berkali-kali dan kerumitan yang luar biasa. Namun kalau sudah terbiasa insya Allah akan mengalir dengan sendirinya yang penting istiqomah biar sedikit-sedikit karna ketika kita berhenti akan sulit memulai kembali bahkan lupa sebaliknya jika diasah terus menerus maka akan semakin mahir.
Berikut ini adalah sebuah pertanyaan dalam pikiran saya sendiri atau mungkin kalian ingin mengetahui hal yang serupa “Mengapa orang tidak tertarik menulis?” atau “Mengapa menulis itu susah?”

1.      Menulis harus mempunyai banyak waktu.
Banyak dari kita enggang untuk menulis karna kesibukan, pikirnya penulis itu adalah tugas seorang pengangguran dan orang patah hati sehingga mendedikasikan waktunya untuk menulis padahal tidak juga, lihatlah Asma Nadia, Helvy Tiana Rosa, Andrea Hirata, Uztad Felix Siauw dll yang terkenal itu dan beberapa pemateri yang saya tau dari training dulu mereka juga punya kesibukan lain seperti dosen, guru, aktivis dll namun masih menulis. Banyak diantara kita jika ditanya “mana buku hasil tulisannya ? kapan mau menulis ?” rata-rata menjawab “sibuk gak ada waktu.” padahal kesibukan itu akan terus berlanjut dan tidak berkesudahan. Writing,, if you have free time !

2.      Menulis bukan pekerjaan keren
Menjadi seorang penulis memang bukanlah hal yang utama, kalau dilihat dari KTP tidak ada orang yang mencamtunkan pekerjaannya sebagai seorang penulis,begitupun jika melamar seorang wanita tak ada calon mertua yang menganggap kalau menulis itu pekerjaan yang menjanjikan. Namun apa salahnya jika menulis sesuatu yang berhubungan dengan pekerjaan saat ini ? jika anda seorang guru atau dosen anda bisa menulis buku pelajaran, jika anda seorang public figure anda bisa menceritakan pengalaman hasil pencapaian dan lika liku kehidupan anda lewat sebuah tulisan sehingga bisa menginspirasi yang lain, atau jika anda seorang pengusaha anda bisa memberikan trik khusus membangun sebuah bisnis lewat sebuah tulisan, jika anda pengamat politik anda bisa membagikan opini melalui tulisan, jika anda mahasiswa atau siswa anda bisa menulis novel atau cerpen. jika anda kuliah diluar negeri anda bisa membagikan pengalaman dan budaya selama disana dan trik khusus berkuliah disana, is not impressive ?

3.      Tidak mempunyai Skill
Untuk menulis sebuah kata memang membutuhkan skill, perlu latihan berkali-kali, perlu melahap banyak bacaan, mempunyai banyak referensi, dan biasanya juga ditolak berkali-kali dan itu tak mudah menjadi seorang penulis. Adapun skill itu bisa diciptakan dengan ketertarikan dan hoby, jika kita berkumpul dengan orang-orang yang suka menulis ataupun sebuah komunitas khusus berkaitan kepenulisan kita akan ikut termotivasi dan menghasilkan sebuah karya bersama. Bukan hanya itu sebelumnya kita dibimbing bagaimana cara menulis yang baik sehingga skill itu akan terbentuk dengan sendirinya tentunya dengan latihan berkali-kali.

4.      Proses yang lama
Tak ada hasil tanpa proses, rata-rata seorang penulis buku yang saya dengar ceritanya memulai semuanya dari bawah ntah itu tulisannya dimuat di mading, majalah, koran, website terkenal itu sudah sangat membahagiakan sekali bagi mereka jika namanya dan tulisannya tertera disana atau mengikuti lomba-lomba berkaitan kepenulisan dan mendapat juara. Tapi itu tidak mudah menaklukkannya karna banyaknya pesaing sehingga karyapun tersingkirkan bahkan ada beberapa yang dibaca judulnya saja oleh penyeleksi ditolak jika memang tidak tertarik dilewatkan begitu saja dan biasanya memang sebab hal lain karna penempatan huruf dan tanda baca ataukah memang tulisan tidak menarik sama sekali. Nah, biasanya untuk penulis pemula rata-rata mereka mencari nama biar dikenal dulu sebelum menulis sebuah buku agar prosesnya lebih dimudahkan dan dikenali.

5.      Alur yang lama.
Jika kita sudah membuat buku dan siap untuk di publish maka penerbit biasanya memberi waktu tunggu 3-6 bulan untuk membaca naskah tersebut, karna banyaknya naskah-naskah lain sebelum akhirnya diputuskan ditolak atau diterima oleh penerbit mayor bahkan ada yang sama sekali tidak mendapatkan kejelasan apapun.

Sedikit perbedaan antara penerbit mayor dengan penerbit self-publishing jika penerbit mayor ini adalah penerbit terbesar dan bagusnya ini gratis, mereka yang mengatur cetakannya, mempublish buku sehingga karya kita bisa dikenal, kita hanya tinggal duduk-duduk saja menunggu komisi seberapa banyak buku yang sudah laku terjual itulah komisi yang akan kita dapatkan tentunya hasilnya dibagi dengan penerbit dan ini yang paling banyak diburu, berbeda dengan penerbit self-publishing yang berbayar karna kita yang mencetaknya sendiri, kita yang menjual dan mempromosikan buku hasil karya sendiri, dan biasanya untuk buku seperti ini tidak harus lolos tahap seleksi terlebih dahulu bahkan bisa diedit kembali oleh editornya atau dibuatkan sampul tergantung jika kita mempunyai biaya yang lebih dan hasil penjualan tetap ada ditangan kita. The matter I never to tried it but I hear and see this is problem for writer.

6.      Takut dikritik
Tak ada hasil sempurna tanpa dikritik terlebih dahulu, dan jikapun ada kesalahan pada tulisan ini silahkan dikritk.Namun biasanya penikmat bacaan tidak mempedulikan hal yang demikian yang penting baca, carilah ahli yang lebih senior dan mau membetulkan dan jikapun tidak mendapatkannya yang penting menulis dan biarkan penamu mengalir mengikuti pikiran dan hatimu. Ada sebuah alasan mengapa orang menggunakan nama pena saat menulis salah satunya karna takut dikritik tak mengapa menggunakan nama samaran selama itu bagus dan mau membangun, adapun alasan lain karna cukup tulisannya yang dikenali bukan orangnya, atau karna nama pena memang lebih keren, unik, ringkas jika digunakan dan mempunyai makna tersendiri bagi penulisnya contoh ; Tere Liye, Rindu Renata, N.H Dini, Dewi Dee, Pamusuk Nasution dll. Untuk hal yang ini saya kadang menggunakan nama pena Alya Al Mardhiyah atau AR singkatan nama saat ini tapi bukan sebuah buku karna ada buku yang berjudul AR tapi bukan saya yang tulis biar bagaimanapun kebanyakan tulisan saya memang tidak saya sertakan nama mungkin alasanya belum pede kali ya. . Perhaps, Next time I can tried self-confident ! Don’t following me because I just writing if  i have good mood, find ideas, good weather and free time.

7.      Orang lebih senang membaca gadget dari pada buku
Faktanya memang demikian orang diindonesia lebih senang baca gadget dari pada buku berbeda dengan orang luar negeri misalnya jepang, mereka menunggu antrian sembari membaca sebuah buku dan pantaslah jepang menjadi negara yang maju saat ini. Padahal buku dan gadget tingkat pemahamannya berbeda, buku menjelaskan sesuatu secara detail sedangkan gadget hanya menyajikan informasi pada saat itu juga. Meskipun banyak ebook digital yang tersedia namun pemahaman yg utuh, daya tangkap yang cerdas, kegiatan membaca yang santai dan tenang, ketertarikan menulis itu semua didapatkan dari buku. Meskipun saya jurusan IT yang selalu berhubungan dengan teknologi namun saya merasa khawatir jikalau nantinya buku akan dilindaz oleh zaman digantikan oleh pembaca gadget saat ini. Lalu kemanakah sang pembaca sejati yang mau membaca dan menulis buku ? *Jleebb.. nasehat pribadi.

Sebagai penutup ada sebuah motivasi semoga bisa menjadi inspirasi bersama yang mungkin saat ini lagi malas-malasnya menulis atau tak ada ketertarikan sama sekali untuk menulis.

“Menulislah sebelum namamu ditulis pada batu nisan”
~Unknown

“Kendati bukan satu-satunya jalan, menulis dapat mengejawatahkan eksistensi pelakunya. Dengan menulis orang sekaligus berekspresi, berkomunikasi dan yang paling penting meninggalkan jejak pikiran untuk masa yang tak terhingga. Wer liest, weib. Wer schreibt, bleibt.
~kata pribahasa jerman

“orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis ia akan hilang didalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian”
~Pramoedya Ananta Toer

“Mulailah dengan menuliskan hal-hal yang kau ketahui. Tulislah tentang pengalamanmu sendiri”
~J.K Rowling

x

Minggu, 10 Juni 2018

Pengalaman Awal Mula Menjadi Dosen

Diposting oleh Unknown di 01.57 0 komentar

Saya adalah salah satu dosen lokal dipoliteknik negeri yang ada didaerah saya meskipun belum berstatus dosen tetap, masih berstatus dosen tidak tetap tapi tak mengapa karna ini adalah awal karier saya yang sesungguhnya dan ini adalah cita-cita saya dari dulu. Menjadi dosen itu adalah salah satu target hidup saya dan saya tidak menyangka bisa menjadi dosen diusia yang begitu sangat muda usia 22 tahun pada saat saya baru lulus dijenjang S1.

Baru kemarin rasanya menjadi mahasiswa, masih berkutat pada tugas akhir yaitu skripsi, masih setia menunggu untuk konsultasi dengan pembimbing, masih terus mengejar-ngejar dosen untuk mendapatkan tanda tangannya, masih suka berorganisasi dan mengikuti kegiatan-kegiatan yang bermanfaat untuk pengembangan diri semasa ditanah rantau. Ahhh… Baru kemarin rasanya pikirku diwaktu itu dan kemudian saya berada didunia yang masih asing bagiku “Dunia Dosen”.

Di awal karier saya menjadi dosen, rasanya agak canggung itu pasti, saya melihat wajah para dosen-dosen lama, pikirku waktu itu “apa bisa ya saya berbaur dengan mereka?”. Sementara saya menganggap diri saya masih seperti mahasiswa bukan dosen, ingatanku kembali pada saat menjadi mahasiswa menganggap mereka adalah dosen saya.

Saya sangat bersyukur ketika disuruh berkoordinasi dengan dosen tamu dari samarinda untuk melanjutkan mata kuliah yang dia ajarkan disitu saya belajar supaya tidak canggung lagi, dosen yang terpaut jauh umurnya diatas saya sekitar umur 50-an itu memanggil saya dengan sebutan “ibu” dan disitu saya merasa menjadi dosen sesungguhnya dan saya beranggapan jika memasuki dunia kerja adapun panggilan ibu/bapak itu adalah panggilan formal untuk menghormati orang lain. Dan saya juga merasa bersyukur sekali disuruh berkoordinasi juga dengan pak d***** dosen senior disana yang sama dengan jurusanku jadi saya bisa leluasa bertanya tentang apa-apa yang tidak saya ketahui dan memang orangnya masih muda ramah, baik hati serta tidak sombong.

Saya menunggu lama untuk masuk mengajar setelah dosen tamu dari samarinda kembali, Untuk pertemuan pertama saya tidak masuk karna terasa mendadak dan belum ada pemberitahuan tetapi cukup kaget ketika tiba-tiba ada mahasiswa menelepon dinomor saya dan saya belum ada persiapan materinya dan rumah saya sangat jauh dari kampus tapi pertemuan selanjutnya saya mencoba masuk dengan persiapan yang cukup.

Meskipun diterpa hujan ditengah jalan menuju kampus, saya mencoba untuk tetap datang dan memberanikan diri, pikiran mulai bertanya-tanya apakah saya ini sudah terlihat seperti dosen atau masih seperti mahasiswa? Kira-kira mahasiswanya gak tua dari saya kah ? kira-kira mereka hormat gak ya sama saya ? dan berjuta pertanyaan-pertanyaan lain mengelilingi pikiranku. Kemudian sesampai dikampus, disamping tangga saya melihat banyak mahasiswa berkumpul menunggu dosennya kemudian saya hampiri dan bertanya
“Dek Kelas 1A yang mana ya ?”
kemudian mereka menjawab “tidak ada kelas 1A kak, kelas 2A ”
“Jadi ini kelas berapa?”
“Kelas 2A”
“Oh iya maksud saya itu, belajar di Lab’kan ?”
“iya”
“Kalau begitu kalian masuk di Lab sekarang”
Kemudian mereka mengikuti saya dari belakang untuk bersama-sama menuju lab, tampak ada mahasiswa yang tidak begitu menghormati saya, dia tertawa sambil berjalan Ntah menertawakan saya atau hanya perasaanku saja.

Ketika semuanya sudah berkumpul hal pertama yang saya lakukan adalah meminta maaf karna salah ucap kelas dan meminta maaf karna tidak sempat hadir pekan lalu kemudian saya lanjutkan dengan perkenalan, saya melihat mereka begitu tertarik tentang perkenalan kali ini dan mereka merespon dengan baik setelah perkenalan saya melakukan Tanya jawab tentang sejauh mana materi yang mereka dapatkan dari dosen samarinda kemudian saya lanjutkan materi setelahnya.

Saya begitu senang melihat mereka begitu menghormati dosennya, begitu memperhatikan jika saya menjelaskan, dan tenang pada saat mata kuliah yang saya bawakan dan juga ada beberapa mereka yang canggung saat saya panggil dan berhadapan dengan saya. Di awal awal mata kuliah yang saya bawakan saya bercerita tentang pengalaman semasa kuliah dulu dan mereka begitu tertarik jika saya bercerita dan itupun  bukan mudah bagi saya bercerita kalau selama ini saya pribadi yang tertutup, Dan saya adalah pribadi yang serius dan sangat serius untuk mencapai target.

Dipertemuan terakhir saya masuk dalam kelas mahasiswa disitu saya menyampaikan hal-hal apa yang harus mereka pelajari untuk UAS dan diakhir kata saya menyuruh mahasiswa saya untuk memberikan kritik dan saran terhadap cara mengajar saya selama ini dan rata-rata mereka banyak menyampaikan uneg-uneg terhadap saya. Maaf terkadang saya tidak menyadarinya dan saya rasanya masih banyak kekurangan dan sangat jauh dari kata sempurna. Ternyata benar kata pepatah menilai orang lain itu mudah tetapi menilai diri sendiri itu sulit, untuk melihat dirimu tanyakan saja kepada orang lain. Dan diakhir kata saya mengucapkan terima kasih atas kritik dan sarannya dan saya juga mengundang mereka semua untuk datang pada hari raya kerumah saya bertamu. Semoga aja mereka datang.

Sebagai dosen baru yang minim pengalaman saya harusnya banyak-banyak lagi menguasai keadaan kelas, tidak terburu-buru dalam menjelaskan, memperhatikan mahasiswa yang ketinggalan, memberi contoh yang mudah dipahami,selalu memberi umpan balik serta menerapkan metode-metode pengajaran yang mudah dimengerti oleh mahasiwa. Semoga saya masih diberi kesempatan ntah dikelas mereka lagi atau dikelas lain, saya ingin mengubah cara saya mengajar, dan melakukan pendekatan lebih dalam terhadap peserta didik.

Jumat, 08 Juni 2018

Kata Orang Cinta Itu....

Diposting oleh Unknown di 15.56 0 komentar


Kata orang cinta itu buta, jatuh cinta itu indah, cinta itu unik, dll
Tapi janganlah terlalu berlebihan kawand agar sakitnya tidak terasa .Begitu perkataan yang sering kudengar.
Cinta memang bisa menerbangkan kita keangkasa namun cinta juga bisa membuat hati kita mati rasa.

Dan Kini... 
Aku ingin menjadi pagi yang mengganti pekat dan penatnya malam, 
Aku ingin menjadi pagi yang meluruhkan kelam dengan cahaya tenang, 
Aku ingin menjadi pagi yang udaranya terasa lapang. 
Menjadi pagi yang diawali tangguhnya niat karna Allah.
Menjadi pagi bukan untuk seseorang tetapi menjadi pagi untuk setiap orang yang membutuhkan kehadirannya.

Nunukan, 31 Mei 2018

Jumat, 23 Maret 2018

Dilema Fresh Graduate

Diposting oleh Unknown di 09.30 1 komentar



Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Sesungguhnya rezeki itu milik Allah tiada daya dan upaya kecuali atas pertolongannya, tempat kami meminta dan berserah hanya kepada-Nya. Allahu Rabbi..
Izinkan saya membagi sebuah kisah yang saya alami sendiri semasa lulus kuliah dan mungkin sebagian dari kita juga yang masih fresh gruadate’pun juga sama mengalami yang namanya dilema pekerjaan.

Saya baru lulus kuliah waktu Desember 2017 jurusan Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer disalah satu kampus negeri yang ada dikota makassar. Setelah pindah dari dunia kampus inilah saatnya untuk saya mencari pekerjaan untuk mengaplikasikan ilmu saya ditengah masyarakat. Saya kembali ke’kampung saya meninggalkan kehidupan di kota besar yang dimana banyak sekali pengalaman dan teman-teman yang saya dapatkan disana dan bukan mudah untuk lepas dari sebuah kota yang memberikan banyak cerita dan kisah menarik, memberikan banyak ilmu, pelajaran dan pengalaman. Dan kini rindu,,, apa kabarmu ??? dan ingin lagi, dan ingin lagi jumpa (kok jadi nyanyi lagunya dilan yaa ??).

Setelah ijazahku dan berkas-berkas lainku sudah ada pada tanggal 29 januari saya lansung memasukkan 3 berkas lamaran di Poltek, SMK, dan MTS sedangkan teman yang saya temani sama-sama untuk mencari sekolah memasukkan 6 berkas lamaran ke sekolah-sekolah. Saya bertanya :

“kok banyak sekali sih?”
dia jawab “iya kan La,, kan belum tentu keterima semua.
“kalau nanti kepanggil semua gimana? Kan gak enak ”
“tinggal dipilih ajha La, kan belum tentu kita dipanggil semua”

Hari demi hari menunggu tidak sampai 1 pekan pada akhirnya teman saya dipanggil untuk mengajar di SD tempat memasukkan berkas lamarannya dulu Alhamdulillah… Sedangkan saya masih menanti panggilan tetapi tak kunjung datang hanya tinggal dirumah melakukan pekerjaan beres-beres rumah, memasak yang terkadang air mata saya menetes karna mengupas bawang dan menumbuk cabe :’( . Saya gak berhenti menghubungi teman saya itu yang sudah mengajar di SD untuk tanya perkembangan selanjutnya.

“Rat,,, memang gitu yaaa.. biasanya lama ditunggu panggilan ?”
jawabnya “Tunggulah aja La.. susah memang kalau gak ada yang dikenal didalam, biasanya berbulan-bulan ditunggu sampainya benar-benar membutuhkan guru atau tahun ajaran baru mulai, beruntung jika dapat panggilan sehari atau dua hari.

Orang tua juga turut berperan mencarikan lowongan dibeberapa kenalannya untuk dicarikan pekerjaan. Dan mungkin aku terlalu pemilih katanya seandainya kamu kerja dikantor atau jadi staff  mungkin sudah kerja sekarang dan gajinya 1,5jt biar tidak sesuai jurusan banyak juga yang seperti itu dari pada guru honor yang 3 bulan dapat 400.000. begitu katanya meskipun orang tua sebenarnya tidak terlalu mempermasalahkan gaji hanya berusaha mengalihkanku agar pindah haluan karna belum mendapat panggilan. Tetapi passion ku memanglah mengajar bukan berarti saya tidak bisa kerja dikantor tetapi memang pengen mengajar.

Untuk mengobati kegalauan saya cari motivasi dengar ceramahnya uztad kholid, uztad syafiq dan uztad-uztad lainnya diyoutube dan baca artikel-artikel diinternet tentang problem yang saya hadapi. Setidaknya saya dapat ilmu lalu saya amalkan. Saya mencoba merutinkan sholat dhuha dan memperbanyak istighfar setiap harinya lalu saya berbenah diri mungkin saya kurang sabar, mungkin saya pemilih tetapi apa salahnya mengajar ? bukan masalah gaji asalkan kepuasan hati yang bisa memberi manfaat kepada manusia dan sebagai amal jariyahku nantinya. Berdasarkan hadis Rasulullah

Dan sebaik-baik manusia adalah orang yang paling bermanfaat bagi manusia.” (HR. Thabrani dan Daruquthni)

"Apabila anak Adam (manusia) meninggal dunia, maka terputuslah semua (pahala) amal perbuatannya kecuali tiga macam perbuatan, yaitu amal jariah, ilmu yang bermanfaat, dan anak soleh yang mendoakannya" (Hadis Riwayat Muslim).

Kemudian aku dapat saran dari tante untuk coba sementara kerja dikantor dulu, nanti kalau misalnya terbuka pendaftaran guru nanti kamu bisa daftar katanya dari pada nganggur.. (hmmm…boleh juga fikirku tapi nanti dilihat). Selain itu saran lainnya perbanyak amalan sunnah mungkin saat ini hanya dhuha yang dirutinkan tetapi coba sholat tahajjud juga, hajad sama tasbih. kemudian saya turuti sarannya dan malam itu saya kepikiran dan terbangun buat sholat tetapi sholat tahajjud sama hajad ajha, kalau sholat tasbih masih terasa asing jadi gak dilaksanain hanya tahajjud sama hajad aja.

Ditengah kegalauan hamba yang lemah ini saya berdoa curhat sama Allah penuh pengharapan dengan potongan doa :

“Ya Allah sesungguhnya engkau maha tau keresahan hamba, masalah hambamu ini, apa yang hamba butuhkan, sesungguhnya hamba sangat menginginkan kebaikan yang engkau turunkan kepada hambamu ini, Ya Allah takdirkan sesuatu itu jika memang baik untukku berikanlah pekerjaan yang baik bagi hamba, yang engkau ridhoi dan dapat bermanfaat bagi manusia”

Hari-hari berikutnya saya berpikir mungkin saya harus membuat berkas lamaran lagi yang sebelumnya lamaran saya diketiga tempat tersebut belum ada panggilan, mungkin memang tempat itu tidak membutuhkan seorang pengajar fikirku. Hari ahad’nya tanggal 11 Februari saya membuat surat lamaran untuk disetor besoknya hari senin ke kantor dinas pendidikan, kominfo dan di SD, dan saya juga berencana besok ke SMK berdasarkan saran teman saya agar bertemu langsung dengan kepseknya dan menanyakan tentang lamaran saya. Hari itu takdir Allah berkata lain pada saat saya mau nulis lamaran tiba-tiba tetangga depan rumah yang merupakan dosen sekaligus PR III (Pembantu Rektor III) yang kerja di Politeknik Negeri Nnk manggil saya katanya “rezekimu memang mungkin ini kali dek, pernah malamnya saya dapat sms dari sekertaris jurusan administrasi bisnis katanya ibu haji adakah jurusan Komputer buat bantu-bantu ibu Mega ngajar ? kemudian saya lihat berkasmu ada disebelah tempat tidurku dan saya pikir “Alhamdulillah mungkin rezekinya memang ini anak".

Tak ada kata yang bisa saya ucapkan selain Alhamdulillah… yang dulunya saya gak pernah dijanjikan untuk diterima karna sudah ada dosen yang isi lalu kuasa Allah memberi rezeki kepada hambanya. Dosen yang jurusan komputer itu mau pulang kekampungnya buat menikah dan kemungkinan dia sudah tidak kembali lagi karna ikut dengan suaminya yang sudah pegawai negeri. Apalagi katanya dosen yang saya gantikan ini adalah dosen terbaik kebetulan bapakku juga kenal dengan orang tuanya. Dia termasuk dosen muda juga umurnya 3 tahun diatasku..

Alhamdulillah,,, Terucap syukurku kepada Allah yang Maha Esa karna Allah tau apa yang saya butuhkan, Pekerjaan yang selama ini saya targetkan waktu masih menjalani KKN akhirnya saya dapatkan dan ini memang salah satu cita-cita saya. Pekerjaan itu memang tidak pernah dijanjikan ke saya tapi itu adalah target saya setelah lulus. Meskipun belum jadi dosen tetap karna dosen tetap haruslah minimal bertitel S2 (doain yaa semoga nantinya jadi tetap) agar dapat gaji bulanan yang lumayan dan dapat tunjangan . meskipun saya belumlah jadi dosen tetap setidaknya saya bersyukur ilmu yang saya dapatkan dibangku perkuliahan tidak sia-sia, dan setidaknya gajinya juga cukup untuk saya sendiri.

Waktu hari kamis tanggal 15 Februari 2018 saya dipanggil ke kampus Poltek bertemu dengan ibu Lisa dan diatas meja ibu Lisa terdapat berceceran beberapa lamaran, sama dengan jurusanku tetapi beda kampus, ada yang dari malang dan jogja.dan semuanya laki-laki, saya berpikir kalau laki-laki itu jago banget ya kalau masalah komputer apalagi menyangkut teknisi atau perbaikan komputer, jagonya banget tuh,,, apalagi kalau dia tau ngoding, tau beberapa bahasa pemrograman, hebat banget menurut aku kalau dia tau , aku mah apa atuh gak terlalu mendalami yang kayak gitu . kalau beberapa bahasa pemrograman hanya dasarnya saja tapi kalau mengajar insyaa Allah saya bisa lagian kan yang aku ajarkan tidak berkaitan dengan itu semua. Saya gak melewati tes ataupun interview yang kebanyakan pencari kerja lakukan, saya lansung diberikan pilihan materi atau istilahnya SAP (Satuan Acara Perkuliahan) yang mana yang saya kuasai, kemudian saya pilih yang paling mudah yang sedari dulu sangat saya kuasai yang  akan saya ajarkan kepada mahasiswa nantinya, selanjutnya nanti dipanggil/ dihubungi kembali katanya untuk tanda tangan kesiapan mengajar. Alhamdulillah dimudahkan…

Qadarullah pada saat hari selasa  20 Februari 2018 saya masuk rumah sakit dan rawat inap, selama dirumah sakit saya menunggu untuk dapat panggilan selanjutnya, dan ternyata Allah maha tau keadaan hambanya pada hari jumat saat saya keluar dari RS saya diberitahukan kalau dosen samarinda yang duluan untuk masuk mengajar nanti kalau sudah pulang baru giliran saya. Pikirku waktu itu Alhamdulillah tak mengapa Ibu Lisa juga pernah memberitahukan kalau biasanya materinya dirolling 3 bulan untuk dosen samarinda dan 3 bulan untuk dosen lokal tetapi kadang juga tidak sampai. Selama menunggu saya lebih fokuskan untuk memulihkan kondisi saya yang baru keluar dari RS, 14 hari setelah keluar dari RS, saya masuk RS lagi dan rawat inap lagi. Allahu Rabbi :’( itu ujian buat saya dan kekurangan saya penyakit penebalan dinding rahim yang menyiksa pada saat datang menstruasi, menstruasi yang lama sampai keram yang dahsyat, sakit pinggang, dan terkadang pendarahan yang banyak yang membuat saya pucat, lemas, pusing sampai harus transfursi darah 5 kantong trakhir ini. Mungkin kalau rahimnya diangkat saya sudah sembuh total, gak ada lagi sakit-sakit kayak gitu (pikirku) tapi saya juga berpikir suatu saat saya juga ingin menikah dan punya anak dan insyaa Allah ini bisa disembuhkan.

Ditengah sakit yang saya pikirkan hanya satu “SAYA HARUS SEHAT” karna saya akan bekerja, meskipun dosen pekerjaannya santai, dan tiap hari gak masuk serta banyak liburnya , dan bisa pindahkan jadwal sesukanya, tidak sepadat guru. Tetapi saya tetaplah harus menjadi contoh yang baik, harus rajin, disiplin, saya tidak mau mahasiswa melewatkan suatu ilmu karna dosennya jarang masuk seperti yang dulu saya alami waktu jadi mahasiswa dan itu sangat merugikan sekali.

Tanggal 20 Maret saya dipanggil kembali untuk mengikuti rapat sekalian perkenalan dosen baru, dan dosen lama yang baru selesai menyelesaikan studi S2 dan S3’nya diluar kota dan diluar negeri. Disitu saya sempat canggung karna saya ini baru lulus S1 dan mungkin saya yang paling muda (pikirku) ternyata ada juga loh yang seumuran saya baru tau kalau dia juga baru lulus satu universitas lagi cuma beda fakultas, mungkin dilain waktu saya akan mencoba mengenalnya jika bertemu lagi karna waktu itu gak sempat nanya-nanya juga.

Galau itu wajar bagi fresh graduate, teman-teman seangkatan saya masih ada yang sementara mencari dan mengeluhkan susahnya untuk mencari pekerjaan, kegalauan yang saya alami juga meskipun saya cepat mendapat panggilan dan sudah dipastikan kerja tetapi masih menunggu dosen samarinda pulang. terkadang jika menelpon ataupun chat dengan teman lama hal yang ditanyakan adalah “udah kerja belum?” bukan cuma itu kalaupun saya mau mengganti KTP elektrik, memperpanjang SIM, membuat Paspor, pertanyaan yang tidak lepas dari itu semua adalah pekerjaan kan gak mungkin juga sudah kita nulis pelajar/mahasiswa sedangkan kita bukan pelajar/mahasiswa lagi. Begitupun waktu dirawat dirumah sakit ditanyain pekerjaannya apa ? yaaa… jawab saja belum/nganggur. Kan nyesek ya .. hehehe

Rupanya bukan hanya aku saja ya,,, (yeeee ada temennya) menunggu kapan masuk saya juga punya beberapa teman yang mesti menunggu tahun ajaran sampai bulan 6 baru bisa masuk mengajar, ini lebih pasti dan menjanjikan dibanding menunggu seseorang yang tidak pasti . Intinya banyak-banyak bersyukur banyak diluar sana yang selama 1th  bahkan sampai 5th nganggur. ini baru beberapa bulan kan hal biasa. Apalagi kalian masih diberi kesempatan/ waktu untuk menikmati masa ketenangan jauh dari beban akademik sebelum beban tekanan kerja menghampiri, isi waktumu juga dengan hal-hal positif, hobi misalnya, banyaklah membaca dan menggali informasi tentang lowongan kerja.

Adapun pekerjaan yang sudah kita dapatkan ini tidak lain adalah dari Allah yang memberikan rezeki kepada hambanya, adapun para pencari kerja yang masih galau hal yang wajib dilakukan adalah minta sama Allah adapun manusia hanya sebagai perantara.

Apa yang saya peroleh tentunya ini tidak lepas dari dukungan dan doa orang tua saya yang ingin melihat anak-anaknya berhasil. Ini belumlah seberapa dan tak ada yang perlu dibanggakan karna diatas langit masih ada langit setidaknya ini adalah langkah awal untuk menggapai cita-cita selanjutnya. Teruslah belajar, Ntah belajar dari pengalaman, belajar dari guru, belajar dari hal-hal yang ditemui disekitar, karna belajar adalah proses yang tidak berkesudahan. Sebagai penutut Saya kutip motto dari dosen saya

“HIDUP ADALAH BELAJAR !” pak ysgi

Dan motto saya : “HIDUP ADALAH PILIHAN ! karna engkau sendiri yang menetukan arah dan tujuan hidupmu diatas pilihanmu sendiri tetapi ingatlah kematian itu juga pasti terjadi”

Terima kasih telah meluangkan waktunya untuk membaca tulisan saya yang jauh dari kata sempurna ini karna kesempurnaan hanya milik Allah Subhana Wata’aala dan adapun kekurangan adalah milik saya pribadi . Semoga dapat mengambil manfaat, Semoga yang belum lulus dapat lulus meraih gelar sarjananya, semoga yang masih menganggur sebentar lagi mendapat pekerjaan, adapun yang sudah mendapat pekerjaan baru semoga betah dan mencintai pekerjaannya, adapun yang lama bekerja semoga naik jabatan, yang sakit semoga disembuhkan, yang galau dan dilema dilapangkan hatinya, yang single didekatkan jodohnya, aamiin….
Akhir kata Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh…

Cute Bow Tie Hearts Blinking Blue and Pink Pointer